Trenggalek (prigibeach.com) - Anggota legeslatif di mata masyarakat Trenggalek adalah bak Cossanova atau bahkan dewa. Mereka dihormati dan disegani, dianggap perkasa dan punya kuasa untuk membantu sesama, memiliki etika tinggi dengan jiwa yang tawaddhu, patuh dan taat pada agamanya. Namun, ternyata ada banyak juga yang terbukti tidak layak menyandang penghormatan tersebut. Salah seorang di antaranya adalah Agus Widiyanto alias Agus Samin, anggota DPRD Trenggalek yang terpilih pada Pileg 2009 yang lalu di bawah bendera PKNU.
Agus Widiyanto yang lebih populer dengan panggilan Agus Samin, anggota DPRD Trenggalek dari PKNU memang masih muda, ganteng dan gagah bak artis yang binaragawan. Penampilannya flamboyan, ternyata tidak disukai oleh orang-orang disekelilingnya. Bagi mereka, boleh jadi aleg yang satu ini selalu necis dan bergengsi, tapi berbeda dengan sikapnya yang angkuh dan “gembeleng” serta selalu merendahkan orang lain. Selain itu, sering kali gonta-ganti pacar. “Agus itu sombong dan sangat suka gonta-ganti cewek,” ujar Slamet Widodo, tetangga dekatnya.
Digerebeg Warga
Jum’at sore (8/4), Agus berangkat dari rumahnya mengendarai mobil panther putih nopol AG-1377-YB menuju arah kota Tulungagung. Dia sudah ada dating dengan seorang purel atau pemandu lagu salah satu café di kota itu yang berinisial R alias W. Kelincahannya menyetir mobil, membuatnya dengan mulus dan cepat tiba di rumah R alias W di Desa Rejoagung RT 07/RW 01, Kecamatan Kedungwaru, Kabupaten Tulungagung. Di rumah ini dia ditemui oleh orang tua R alias . Keduanya berbasa-basi beberapa saat, sebelum kemudian datang R alias W, dan sang orang tua pun meninggalkan kedua sejoli itu berduaan.
Tanpa sepengetahuan Agus Samin, di luar rumah ada tiga orang pemuda warga Desa Rejoagung RT 07/RW 01 yang selalu memantau gerak-gerik pasangan tersebut. Sementara itu, tak jauh dari rumah itu, puluhan warga lain telah bersiap-siap menerima informasi dari tiga pemuda yang mengamati lokasi rendezvous Agus dan R alias W. Setiap perkembangan yang terjadi di rumah tersebut, disampaikan melalui selular oleh salah seorang pemuda yang memonitor kepada warga yang ada di tempat lain. Komunikasi berlangsung intensif, hingga pukul 22.00 WIB.
Pengurus RT dan warga setempat, memang geram menyaksikan tingkah polah politikus muda yang masih adik kandung pejabat teras di Pemkab Trenggalek itu. "Warga marah lantaran dia kerap menginap di rumah perempuan itu tanpa izin. Padahal, mereka berdua bukan suami-istri," kata Ketua RT 07/RW 01, Wasit (37), Sabtu (9/4).
Lewat pukul 22.00 WIB Agus Samin tak kunjung keluar dari rumah, aksi massa pun mulai. Puluhan warga setempat langsung menyerbu rumah R alias W, mereka menyatroni rumah dan berusaha mencari keberadaan Agus Samin dan sang purel. Namun usaha warga sia-sia. Agus Samin dan R alias W tidak berhasil mereka jumpai. Nampaknya, keduanya sudah lari terbirit-birit melewati jalan lain yang lepas dari pengawasan warga.
Warga yang marah langsung mengamankan Isuzu Panther milik Agus yang terpakir di halaman. Beberapa warga yang marah berniat memecahkan kaca mobil, namun dapat diredam oleh perangkat desa dan Ketua RT Wasit. Aksi anarkis bisa dicegah, dengan kesepakatan mobil akan digelandang ke Mapolsek Kedungwaru, atau terpaksa mereka sandera. "Akhirnya setir mobilnya kami gembok agar tidak bisa di dorong. Dia harus bertemu kami dan menjelaskan perbuatannya, kalau ingin mobil kembali," kata Wasit.
Sebelum kepergok, keinginan Agus untuk menginap di rumah pemandu lagu berinisial Ren, itu sebenarnya telah disampaikan ayah perempuan itu. Permintaan izin tersebut tidak dikabulkan. Wasit mengaku, dirinya waktu itu sudah mengingatkan agar Agus tidak menginap karena masih belum terikat pernikahan. Warga marah melihat ulah Agus yang belakangan kerap diketahui menginap di rumah R alias W. Peristiwa penggrebegan ini sudah dilaporkan ke Mapolsek Kedungwaru Tulungagung, dan masalah tersebut kini sedang dipelajari oleh pihak kepolisian Sektor Kedungwaru.
Playboy Tapi Banyak Hutang
Agus Samin yang masih bujangan dan belum pernah menikah ini, di kalangan gadis dikenal sebagai sosok yang elegant dan charming. Hanya sayang, dia juga dikenal sebagai sosok pemuda yang royal dengan janji gombal dan sering bikin patah hati. Beberapa gadis yang pernah menjalin hubungan intim dengannya, bahkan sempat akan menikah, mengaku terpaksa menerima nasib ditinggalkan oleh sang Arjuna. “Menurut saya itu lebih baik, daripada sakit hati ketika sudah menjadi isterinya kelak,” aku salah seorang gadis tersebut.
Sejak peristiwa penggrebegan Agus menghilang bagai ditelan bumi. Saat dicari di kantor dewan, Agus bolos, ketika didatangi di rumahnya, Dusun Jarakan, Desa Karangsoko, Kecamatan/Kabupaten Trenggalek, Senin (11/4), yang bersangkutan tidak ada di rumah. Namun menurut beberapa tetangga, Agus memang jarang di rumah. Pasalnya, Agus terbelit hutang dan kerap dicari penagih. Hutang tersebut dipakai Agus saat magang caleg DPRD Trenggalek dari partai PKNU.
“Saya tidak tahu kalau dia punya hutang, namun setahu saya memang sering ada orang yang mencarinya ke rumah. Dia jarang ada di rumah, barangkali memang menghindari tamu-tamu yang datang mencarinya”, kata Slamet Widodo yang bertempat tinggal tak jauh dari rumah Agus. Barangkali mereka memang datang untuk nagih hutang yang dipakai Agus untuk magang caleg tambahnya.
Suka Bolos
Selain suka gonta ganti perempuan, Agus ternyata juga tukang bolos di kantornya. Dan kini, Dewan Syuro Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PKNU Trenggalek merencanakan untuk mencopot keanggotaan Agus dari DRPD Trenggalek. Perilaku Agus yang suka bolos di DPRD Trenggalek sudah menjadi rahasia di kalangan sekretariat dewan. Para staf di gedung wakil rakyat ini sangat paham, jika Agus adalah anggota dewan yang jarang hadir. Menurut salah satu staf administrasi, dalam seminggu Agus kadang cuma hadir 2 hari saja. Bahkan jika tidak ada agenda persidangan, Agus kerap tidak ngongol. Kalau pun menginjakan kaki di kantor, biasanya hanya untuk kepentingan absensi.
Hal senada juga diungkapkan rekan sesama anggota DPRD Trenggalek. Keterangan salah satu anggota fraksi Karya Nasional, tempat partai Agus bernaung, menurut aturan anggota yang bolos dalam rapat sebanyak 6 kali berturut-turut akan ditindak oleh BK (Badan Kehormatan). Namun biasanya Agus mengakali aturan tersebut dengan bolos setiap 5 kali rapat. Pada rapat ke-6, yang bersangkutan selalu hadir sehingga lepas dari sanksi dari BK. “Kalau tukang bolos, siapa pun di gedung ini (DPRD) juga tahu. Tapi dia selalu mengakali aturan, sehingga tidak pernah kena sanksi,” ujar salah satu rekan Agus yang tak mau disebut namanya.
Ketua BK DPRD Trenggalek, Suyatno tidak menjawab tegas jika Agus memang gemar bolos. BK pun tidak pernah menerima laporan dari fraksi tentang perilaku Agus. Namun lewat pembicaraan antar sesama anggota, BK menerima masukan. Suyatno menegaskan, BK akan membahas masalah perilaku Agus secara khusus dalam minggu-minggu ini. “Dalam minggu-minggu ini akan kami rapatkan dulu di internal BK. Terserah bagaimana nanti keputusannya,” ujarnya.
Dewan Syuro PKNU Marah
Sementara Ketua Dewan Syuro DPC PKNU Trenggalek, KH Ali Ridho, saat dikonfirmasi mengaku sangat malu. Beberapa kali pengasuh Pondok Pesantrena Subulus Salam, Desa Melis, Kecamatan Gandusari, Trenggalek, ini mengucap “Masyaallah” saat berbicara mengenak Agus Widiyanto. Menurutnya, partai telah kecolongan dan kemasukan kader yang tidak berkualitas.
Ali menegaskan, kasus ini akan menjadi pelajaran, dia akan mengusulkan lewat mekanisme partai, agar Agus dicopot keanggotaannya dari DPRD Trenggalek. Sebab menurutnya, Agus telah mencemarkan nama baik partai. “Masih banyak kader partai yang berkualitas dan bermoral baik. Akan saya usulkan agar dia segera diganti,” tegasnya, saat ditemui di pondoknya.
Mengenai perilaku Agus, Kyai Ali tidak membantah jika Agus memang kerap terjerat masalah perempuan. Setidaknya sudah 2 kali Agus diperingatkan pengurus partai agar merubah sikapnya tersebut. Namun nyatanya Agus malah digrebeg warga saat menginap di rumah perempuan yang bukan istrinya. Ali mengaku pertama kali mendengar kabar tersebutlangsung memerintahkan utusan untuk mengecek kebenaran kabar tersebut. Lewat utusan tersebut akhirnya didapat laporan, jika Agus memang digrebeg warga. Kabar tersebut segera menyebar di kalangan kader partai.
Masih menurut Ali, kader yang berada di daerah pilihan 4, meliputi Munjungan, Dongko dan Panggul marah mendengar perilaku Agus. Bahkan mereka sudah menyatakan hendak mengerahkan massa untuk mendemo Agus. Namun hal tersebut berhasil dicegah dan akan diselesaikan lewat mekanisme partai. “Kalau tidak saya cegah, kader pasti akan melakukan gerakan massa, mendemo Agus,” katanya. Selanjutnya Ali menyatakan permohonan maafnya kepada masyarakat. “PKNU sudah kecolongan karena memilih Agus menjadi anggota DPRD Trenggalek, nyatanya tidak mampu membawa amanah. Saya atas nama seluruh warga PKNU memohon maaf,” katanya. (Haz).
Agus Widiyanto yang lebih populer dengan panggilan Agus Samin, anggota DPRD Trenggalek dari PKNU memang masih muda, ganteng dan gagah bak artis yang binaragawan. Penampilannya flamboyan, ternyata tidak disukai oleh orang-orang disekelilingnya. Bagi mereka, boleh jadi aleg yang satu ini selalu necis dan bergengsi, tapi berbeda dengan sikapnya yang angkuh dan “gembeleng” serta selalu merendahkan orang lain. Selain itu, sering kali gonta-ganti pacar. “Agus itu sombong dan sangat suka gonta-ganti cewek,” ujar Slamet Widodo, tetangga dekatnya.
Digerebeg Warga
Jum’at sore (8/4), Agus berangkat dari rumahnya mengendarai mobil panther putih nopol AG-1377-YB menuju arah kota Tulungagung. Dia sudah ada dating dengan seorang purel atau pemandu lagu salah satu café di kota itu yang berinisial R alias W. Kelincahannya menyetir mobil, membuatnya dengan mulus dan cepat tiba di rumah R alias W di Desa Rejoagung RT 07/RW 01, Kecamatan Kedungwaru, Kabupaten Tulungagung. Di rumah ini dia ditemui oleh orang tua R alias . Keduanya berbasa-basi beberapa saat, sebelum kemudian datang R alias W, dan sang orang tua pun meninggalkan kedua sejoli itu berduaan.
Tanpa sepengetahuan Agus Samin, di luar rumah ada tiga orang pemuda warga Desa Rejoagung RT 07/RW 01 yang selalu memantau gerak-gerik pasangan tersebut. Sementara itu, tak jauh dari rumah itu, puluhan warga lain telah bersiap-siap menerima informasi dari tiga pemuda yang mengamati lokasi rendezvous Agus dan R alias W. Setiap perkembangan yang terjadi di rumah tersebut, disampaikan melalui selular oleh salah seorang pemuda yang memonitor kepada warga yang ada di tempat lain. Komunikasi berlangsung intensif, hingga pukul 22.00 WIB.
Pengurus RT dan warga setempat, memang geram menyaksikan tingkah polah politikus muda yang masih adik kandung pejabat teras di Pemkab Trenggalek itu. "Warga marah lantaran dia kerap menginap di rumah perempuan itu tanpa izin. Padahal, mereka berdua bukan suami-istri," kata Ketua RT 07/RW 01, Wasit (37), Sabtu (9/4).
Lewat pukul 22.00 WIB Agus Samin tak kunjung keluar dari rumah, aksi massa pun mulai. Puluhan warga setempat langsung menyerbu rumah R alias W, mereka menyatroni rumah dan berusaha mencari keberadaan Agus Samin dan sang purel. Namun usaha warga sia-sia. Agus Samin dan R alias W tidak berhasil mereka jumpai. Nampaknya, keduanya sudah lari terbirit-birit melewati jalan lain yang lepas dari pengawasan warga.
Warga yang marah langsung mengamankan Isuzu Panther milik Agus yang terpakir di halaman. Beberapa warga yang marah berniat memecahkan kaca mobil, namun dapat diredam oleh perangkat desa dan Ketua RT Wasit. Aksi anarkis bisa dicegah, dengan kesepakatan mobil akan digelandang ke Mapolsek Kedungwaru, atau terpaksa mereka sandera. "Akhirnya setir mobilnya kami gembok agar tidak bisa di dorong. Dia harus bertemu kami dan menjelaskan perbuatannya, kalau ingin mobil kembali," kata Wasit.
Sebelum kepergok, keinginan Agus untuk menginap di rumah pemandu lagu berinisial Ren, itu sebenarnya telah disampaikan ayah perempuan itu. Permintaan izin tersebut tidak dikabulkan. Wasit mengaku, dirinya waktu itu sudah mengingatkan agar Agus tidak menginap karena masih belum terikat pernikahan. Warga marah melihat ulah Agus yang belakangan kerap diketahui menginap di rumah R alias W. Peristiwa penggrebegan ini sudah dilaporkan ke Mapolsek Kedungwaru Tulungagung, dan masalah tersebut kini sedang dipelajari oleh pihak kepolisian Sektor Kedungwaru.
Playboy Tapi Banyak Hutang
Agus Samin yang masih bujangan dan belum pernah menikah ini, di kalangan gadis dikenal sebagai sosok yang elegant dan charming. Hanya sayang, dia juga dikenal sebagai sosok pemuda yang royal dengan janji gombal dan sering bikin patah hati. Beberapa gadis yang pernah menjalin hubungan intim dengannya, bahkan sempat akan menikah, mengaku terpaksa menerima nasib ditinggalkan oleh sang Arjuna. “Menurut saya itu lebih baik, daripada sakit hati ketika sudah menjadi isterinya kelak,” aku salah seorang gadis tersebut.
Sejak peristiwa penggrebegan Agus menghilang bagai ditelan bumi. Saat dicari di kantor dewan, Agus bolos, ketika didatangi di rumahnya, Dusun Jarakan, Desa Karangsoko, Kecamatan/Kabupaten Trenggalek, Senin (11/4), yang bersangkutan tidak ada di rumah. Namun menurut beberapa tetangga, Agus memang jarang di rumah. Pasalnya, Agus terbelit hutang dan kerap dicari penagih. Hutang tersebut dipakai Agus saat magang caleg DPRD Trenggalek dari partai PKNU.
“Saya tidak tahu kalau dia punya hutang, namun setahu saya memang sering ada orang yang mencarinya ke rumah. Dia jarang ada di rumah, barangkali memang menghindari tamu-tamu yang datang mencarinya”, kata Slamet Widodo yang bertempat tinggal tak jauh dari rumah Agus. Barangkali mereka memang datang untuk nagih hutang yang dipakai Agus untuk magang caleg tambahnya.
Suka Bolos
Selain suka gonta ganti perempuan, Agus ternyata juga tukang bolos di kantornya. Dan kini, Dewan Syuro Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PKNU Trenggalek merencanakan untuk mencopot keanggotaan Agus dari DRPD Trenggalek. Perilaku Agus yang suka bolos di DPRD Trenggalek sudah menjadi rahasia di kalangan sekretariat dewan. Para staf di gedung wakil rakyat ini sangat paham, jika Agus adalah anggota dewan yang jarang hadir. Menurut salah satu staf administrasi, dalam seminggu Agus kadang cuma hadir 2 hari saja. Bahkan jika tidak ada agenda persidangan, Agus kerap tidak ngongol. Kalau pun menginjakan kaki di kantor, biasanya hanya untuk kepentingan absensi.
Hal senada juga diungkapkan rekan sesama anggota DPRD Trenggalek. Keterangan salah satu anggota fraksi Karya Nasional, tempat partai Agus bernaung, menurut aturan anggota yang bolos dalam rapat sebanyak 6 kali berturut-turut akan ditindak oleh BK (Badan Kehormatan). Namun biasanya Agus mengakali aturan tersebut dengan bolos setiap 5 kali rapat. Pada rapat ke-6, yang bersangkutan selalu hadir sehingga lepas dari sanksi dari BK. “Kalau tukang bolos, siapa pun di gedung ini (DPRD) juga tahu. Tapi dia selalu mengakali aturan, sehingga tidak pernah kena sanksi,” ujar salah satu rekan Agus yang tak mau disebut namanya.
Ketua BK DPRD Trenggalek, Suyatno tidak menjawab tegas jika Agus memang gemar bolos. BK pun tidak pernah menerima laporan dari fraksi tentang perilaku Agus. Namun lewat pembicaraan antar sesama anggota, BK menerima masukan. Suyatno menegaskan, BK akan membahas masalah perilaku Agus secara khusus dalam minggu-minggu ini. “Dalam minggu-minggu ini akan kami rapatkan dulu di internal BK. Terserah bagaimana nanti keputusannya,” ujarnya.
Dewan Syuro PKNU Marah
Sementara Ketua Dewan Syuro DPC PKNU Trenggalek, KH Ali Ridho, saat dikonfirmasi mengaku sangat malu. Beberapa kali pengasuh Pondok Pesantrena Subulus Salam, Desa Melis, Kecamatan Gandusari, Trenggalek, ini mengucap “Masyaallah” saat berbicara mengenak Agus Widiyanto. Menurutnya, partai telah kecolongan dan kemasukan kader yang tidak berkualitas.
Ali menegaskan, kasus ini akan menjadi pelajaran, dia akan mengusulkan lewat mekanisme partai, agar Agus dicopot keanggotaannya dari DPRD Trenggalek. Sebab menurutnya, Agus telah mencemarkan nama baik partai. “Masih banyak kader partai yang berkualitas dan bermoral baik. Akan saya usulkan agar dia segera diganti,” tegasnya, saat ditemui di pondoknya.
Mengenai perilaku Agus, Kyai Ali tidak membantah jika Agus memang kerap terjerat masalah perempuan. Setidaknya sudah 2 kali Agus diperingatkan pengurus partai agar merubah sikapnya tersebut. Namun nyatanya Agus malah digrebeg warga saat menginap di rumah perempuan yang bukan istrinya. Ali mengaku pertama kali mendengar kabar tersebutlangsung memerintahkan utusan untuk mengecek kebenaran kabar tersebut. Lewat utusan tersebut akhirnya didapat laporan, jika Agus memang digrebeg warga. Kabar tersebut segera menyebar di kalangan kader partai.
Masih menurut Ali, kader yang berada di daerah pilihan 4, meliputi Munjungan, Dongko dan Panggul marah mendengar perilaku Agus. Bahkan mereka sudah menyatakan hendak mengerahkan massa untuk mendemo Agus. Namun hal tersebut berhasil dicegah dan akan diselesaikan lewat mekanisme partai. “Kalau tidak saya cegah, kader pasti akan melakukan gerakan massa, mendemo Agus,” katanya. Selanjutnya Ali menyatakan permohonan maafnya kepada masyarakat. “PKNU sudah kecolongan karena memilih Agus menjadi anggota DPRD Trenggalek, nyatanya tidak mampu membawa amanah. Saya atas nama seluruh warga PKNU memohon maaf,” katanya. (Haz).
0