> 2009 | Prigibeach Trenggalek

Selamat Jalan Pahlawanku, Selamat Jalan Gus Dur...





Kyai Haji Abdurrahman Wahid, akrab dipanggil Gus Dur (lahir di Jombang, Jawa Timur, 7 September 1940 – meninggal di Jakarta, 30 Desember 2009 pada umur 69 tahun) adalah tokoh Muslim Indonesia dan pemimpin politik yang menjadi Presiden Indonesia yang keempat dari tahun 1999 hingga 2001. Ia menggantikan Presiden B. J. Habibie setelah dipilih oleh MPR hasil Pemilu 1999. Penyelenggaraan pemerintahannya dengan dibantu oleh Kabinet Persatuan Nasional.


Profil Gus Dur


Masa kepresidenan Abdurrahman Wahid yang dimulai pada 20 Oktober 1999, dan berakhir pada Sidang Istimewa MPR pada tahun 2001. Tepat 23 Juli 2001, kepemimpinannya digantikan oleh Megawati Soekarnoputri setelah mandatnya dicabut oleh MPR. Abdurrahman Wahid adalah mantan ketua Tanfidziyah (badan eksekutif) Nahdlatul Ulama dan pendiri Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).


Nama: Abdurrahman Wahid
Lahir : Denanyar, Jombang, Jawa Timur, 7 September 1940.
Karir :
• Ketua Umum Nahdatul Ulama (1984-1999)
• Ketua Forum Demokrasi (1990)
• Ketua Konferensi Agama dan Perdamaian Sedunia (1994)
• Anggota MPR (1999)
• Presiden Republik Indonesia (20 Oktober 1999-24 Juli 2001)


Penghargaan :

• Penghargaan Magsaysay dari Pemerintah Filipina atas usahanya mengembangkan hubungan antar-agama di Indonesia (1993)
• Penghargaan Dakwah Islam dari pemerintah Mesir (1991)


Abdurrahman Wahid lahir pada hari ke-4 dan bulan ke-8 kalender Islam tahun 1940 di Denanyar Jombang, Jawa Timur dari pasangan Wahid Hasyim dan Solichah. Terdapat kepercayaan bahwa ia lahir tanggal 4 Agustus, namun kalender yang digunakan untuk menandai hari kelahirannya adalah kalender Islam yang berarti ia lahir pada 4 Sya’ban, sama dengan 7 September 1940.


Mantan Presiden Abdurrahman Wahid meninggal dunia. Gus Dur meninggal dunia di depan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.


“Meninggal dunia saat dijenguk Presiden SBY,” kata Sekretaris Pribadi Gus Dur, Sulaiman, saat dihubungi VIVAnews, Rabu 30 Desember 2009.


Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tiba di RSCM sekitar pukul 18.00 WIB. Setelah sekitar satu jam berada di dalam ruangan tempat Gus Dur dirawat, SBY keluar. Tidak ada komentar dari Presiden saat keluar dari ruangan.


Informasi Gus Dur telah meninggal justru datang dari asisten pribadinya, Sulaiman. Menurutnya, Gus Dur telah wafat pukul 18.45 WIB.

Sebelumnya Gus Dur dirawat di RSCM sejak Sabtu pekan lalu. Gus Dur sempat dirawat di Jombang dan meninggal dunia di RS Cipto Mangunkusumo. (Viva News)


Ia lahir dengan nama Abdurrahman Addakhil. “Addakhil” berarti “Sang Penakluk”. Kata “Addakhil” tidak cukup dikenal dan diganti nama “Wahid”, dan kemudian lebih dikenal dengan panggilan Gus Dur. “Gus” adalah panggilan kehormatan khas pesantren kepada seorang anak kiai yang berati “abang” atau “mas”.


Gus Dur adalah putra pertama dari enam bersaudara. Wahid lahir dalam keluarga yang sangat terhormat dalam komunitas Muslim Jawa Timur. Kakek dari ayahnya adalah K.H. Hasyim Asyari, pendiri Nahdlatul Ulama (NU), sementara kakek dari pihak ibu, K.H. Bisri Syansuri, adalah pengajar pesantren pertama yang mengajarkan kelas pada perempuan. Ayah Gus Dur, K.H. Wahid Hasyim, terlibat dalam Gerakan Nasionalis dan menjadi Menteri Agama tahun 1949. Ibunya, Ny. Hj. Sholehah, adalah putri pendiri Pondok Pesantren Denanyar Jombang.


Gus Dur secara terbuka pernah menyatakan bahwa ia memiliki darah Tionghoa. Abdurrahman Wahid mengaku bahwa ia adalah keturunan dari Tan Kim Han yang menikah dengan Tan A Lok, saudara kandung Raden Patah (Tan Eng Hwa), pendiri Kesultanan Demak. Tan A Lok dan Tan Eng Hwa ini merupakan anak dari Putri Campa, puteri Tiongkok yang merupakan selir Raden Brawijaya V. Tan Kim Han sendiri kemudian berdasarkan penelitian seorang peneliti Perancis, Louis-Charles Damais diidentifikasikan sebagai Syekh Abdul Qodir Al-Shini yang diketemukan makamnya di Trowulan.


Pada tahun 1944, Wahid pindah dari Jombang ke Jakarta, tempat ayahnya terpilih menjadi Ketua pertama Partai Majelis Syuro Muslimin Indonesia (Masyumi), sebuah organisasi yang berdiri dengan dukungan tentara Jepang yang saat itu menduduki Indonesia. Setelah deklarasi kemerdekaan Indonesia tanggal 17 Agustus 1945, Gus Dur kembali ke Jombang dan tetap berada disana selama perang kemerdekaan Indonesia melawan Belanda. Pada akhir perang tahun 1949, Wahid pindah ke Jakarta dan ayahnya ditunjuk sebagai Menteri Agama. Abdurrahman Wahid belajar di Jakarta, masuk ke SD KRIS sebelum pindah ke SD Matraman Perwari.


Wahid juga diajarkan membaca buku non-Muslim, majalah, dan koran oleh ayahnya untuk memperluas pengetahuannya. Gus Dur terus tinggal di Jakarta dengan keluarganya meskipun ayahnya sudah tidak menjadi menteri agama pada tahun 1952. Pada April 1953, ayah Wahid meninggal dunia akibat kecelakaan mobil. Pendidikan Wahid berlanjut dan pada tahun 1954, ia masuk ke Sekolah Menengah Pertama. Pada tahun itu, ia tidak naik kelas. Ibunya lalu mengirim Gus Dur ke Yogyakarta untuk meneruskan pendidikannya. Pada tahun 1957, setelah lulus dari SMP, Wahid pindah ke Magelang untuk memulai Pendidikan Muslim di Pesantren Tegalrejo.


Ia mengembangkan reputasi sebagai murid berbakat, menyelesaikan pendidikan pesantren dalam waktu dua tahun (seharusnya empat tahun). Pada tahun 1959, Wahid pindah ke Pesantren Tambakberas di Jombang. Di sana, sementara melanjutkan pendidikannya sendiri, Abdurrahman Wahid juga menerima pekerjaan pertamanya sebagai guru dan nantinya sebagai kepala sekolah madrasah. Gus Dur juga dipekerjakan sebagai jurnalis majalah seperti Horizon dan Majalah Budaya Jaya.


Doktor kehormatan


Gus Dur juga banyak memperoleh gelar Doktor Kehormatan (Doktor Honoris Causa) dari berbagai lebaga pendidikan:

- Doktor Kehormatan bidang Kemanusiaan dari Netanya University, Israel (2003)
- Doktor Kehormatan bidang Hukum dari Konkuk University, Seoul, Korea Selatan (2003)
- Doktor Kehormatan dari Sun Moon University, Seoul, Korea Selatan (2003)
- Doktor Kehormatan dari Soka Gakkai University, Tokyo, Jepang (2002)
- Doktor Kehormatan bidang Filsafat Hukum dari Thammasat University, Bangkok, Thailand (2000)
- Doktor Kehormatan dari Asian Institute of Technology, Bangkok, Thailand (2000)
- Doktor Kehormatan bidang Ilmu Hukum dan Politik, Ilmu Ekonomi dan Manajemen, dan Ilmu Humaniora dari – Pantheon Sorborne University, Paris, Perancis (2000)
- Doktor Kehormatan dari Chulalongkorn University, Bangkok, Thailand (2000)
- Doktor Kehormatan dari Twente University, Belanda (2000)
- Doktor Kehormatan dari Jawaharlal Nehru University, India (2000)


Dia akrab disapa Gus Dur, Sang Bapak Bangsa yang sering melontarkan pendapat kontroversial. Bahkan ketika menjabat Presiden RI ke-4 (20 Oktober 1999-24 Juli 2001), ia tak gentar mengungkapkan sesuatu yang diyakininya benar kendati banyak orang sulit memahami dan bahkan menentangnya.


Kendati suaranya sering mengundang kontroversi, tapi suara itu tak jarang malah menjadi kemudi arus perjalanan sosial, politik dan budaya ke depan. Dia memang seorang yang tak gentar menyatakan sesuatu yang diyakininya benar. Bahkan dia juga tak gentar menyatakan sesuatu yang berbeda dengan pendapat banyak orang. Jika diselisik, kebenaran itu memang seringkali tampak radikal dan mengundang kontroversi.



Kendati pendapatnya tidak selalu benar — untuk menyebut seringkali tidak benar menurut pandangan pihak lain — adalah suatu hal yang sulit dibantah bahwa banyak pendapatnya yang mengarahkan arus perjalanan bangsa pada rel yang benar sesuai dengan tujuan bangsa dalam Pembukaan UUD 1945.


Pendapatnya seringkali terlihat tanpa interes politik pribadi atau kelompoknya. Ia berani berdiri di depan untuk kepentingan orang lain atau golongan lain yang diyakninya benar. Malah sering seperti berlawanan dengan suara kelompoknya sendiri. Juga bahkan ketika ia menjabat presiden, sepetinya jabatan itu tak mampu mengeremnya untuk menyatakan sesuatu. Sepertinya, ia melupakan jabatan politis yang empuk itu demi sesuatu yang diyakininya benar. Sehingga saat ia menjabat presiden, banyak orang menganggapnya aneh karena sering kali melontarkan pernyataan yang mengundang kontroversi.


Belum satu bulan menjabat presiden, mantan Ketua Umum Nahdlatul Ulama (1984-1999) ini sudah mencetuskan pendapat yang memerahkan kuping sebagian besar anggota DPR. Di hadapan sidang lembaga legislatif, yang anggotanya segaligus sebagai anggota MPR, yang baru saja memilihnya itu, Gus Dur menyebut para anggota legislatif itu seperti anak Taman Kanak-Kanak.


Tak lama kemudian, ia pun menyatakan akan membuka hubungan dagang dengan Israel, negara yang dibenci banyak orang di Indonesia. Pernyataan ini mengundang reaksi keras dari beberapa komponen Islam.


Berselang beberapa waktu, ia pun memecat beberapa anggota Kabinet Persatuan-nya, termasuk Hamzah Haz (Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan). Berbagai kebijakan dan pemecatan ini membuatnya semakin nyata jauh dari konspirasi kepentingan politik yang memungkinkan-nya terpilih menjadi presiden.


Ketika itu, pada Sidang Umum MPR 1999, Poros Tengah yang gagal menggolkan salah seorang tokohnya sendiri menjadi presiden (BJ Habibie, Amien Rais, Hamzah Haz dan Yusril Ihza Mahendra), merangkul Gus Dur untuk dapat mengalahkan Megawati Sukarno-putri.


Gus Dur, yang terkenal piawai dalam berpolitik, dengan cekatan menangkap peluang ini. Sehingga Megawati yang partainya memenangkan Pemilu akhirnya hanya mendapatkan kursi wapres. Terpilihnya Gus Dur ini, sekali lagi telah menunjukkan sosok kontroversial. Kontroversi dalam kelayakan politik demokrasi. Kontroversi mengenai kondisi pisik Gus Dur sendiri. Namun harus diakui, itulah Gus Dur, dengan kepiawian dan keunggulannya yang melebihi kapasitas banyak orang! Kalau bukan Gus Dur, hal itu sangat mustahil terjadi.


Padahal tak heran bila pada mulanya ia dianggap hanya sebagai umpan oleh sebuah konspirasi kepentingan politik. Sebab dari perolehan suara PKB dan kondisi kesehatan, Gus Dur dianggap sangat mustahil bisa menjadi presiden. Namun, dengan kepiawian Gus Dur memainkan bola yang digulirkan Poros Tengah (ketika itu merupakan koalisi partai-partai berbasis Islam minus PKB) bergandeng tangan dengan Golkar, SU-MPR menolak pertanggungjawaban Presiden BJ Habibie. Hal ini secara etis memaksa BJ Habibie mengundurkan diri dari pencalonan presiden pada detik-detik terakhir.


Malam setelah penolakan pertanggungjawaban Habibie dan sebelum pagi hari pemilihan presiden, tokoh-tokoh Golkar dan Poros Tengah mengadakan pertemuan di kediaman Habibie. Mereka mencari pengganti BJ Habibie. Alternatif pertama, Akbar Tanjung selaku Ketua Umum Golkar. Kelompok Iramasuka yang dimotori AA Bramuli menolak. Lalu muncul nama Hamzah Haz, Ketua Umum PPP. Dinilai tidak kuat melawan Megawati. Terakhir, menjelang subuh muncul nama Amien Rais, Ketua Umum PAN.


Diperkirakan Amien dapat memenangkan suara, bercermin dari perolehan suara pada pemilihan Ketua MPR yang dimenangkan Amien Rais. Saat itu Gus Dur (memainkan trik politik) mendukung Amien Rais bersaing dengan Matori Abdul Djalil (Ketua Umum PKB) yang didukung PDIP. Akhirnya, dalam pertemuan di rumah BJ Habibie itu, nama Amien Rais disepakati menjadi calon presiden, dengan catatan Amien akan lebih dulu mengonfirmasikannya dengan Gus Dur.


Namun, sebelum konfirmasi itu dilakukan, PKB atas anjuran para kyai dan persetujuan Gus Dur telah lebih dulu secara resmi mendaftarkan pencalonan Gus Dur. Pencalonan secara resmi Gus Dur ini mengejutkan Poros Tengah (yang sering kali menyebut akan mencalonkan Gus Dur). Juga mengejutkan Golkar dan PDIP bahkan PKB sendiri. Sekali lagi, Gus Dur menunjukkan kepiawiannya yang kontroversial dan mengejutkan.


Peta politik berobah secara mengejutkan. Pencalonan Amien Rais diurungkan. Lalu muncul nama Yusril Ihza Mahendra (Ketua Umum PBB) dari kubu Poros Tengah resmi mencalonkan diri bersaing dengan Gus Dur dan Megawati. Munculnya nama Yusril membuat kubu Megawati sempat lebih optimis akan memenangkan pemilihan. Tapi, kemudian pencalonan Yusril dicabut setelah bertemu dengan Gus Dur. Sekali lagi Gus Dur menunjukkan kelasnya dalam berpolitik.


Gus Dur dari partai kecil (11%), mengalahkan Megawati dari partai pemenang Pemilu (35%). Komposisi keanggotaan MPR hasil Pemilu 1999 yang lebih 90 persen laki-Iaki itu, rupa-rupanya enggan memberikan suaranya kepada Gus Dur, antara lain karena alasan gender. Seorang pengamat politik LlPI menyebutnya sebagai kecelakaan sejarah. Bahkan Gus Dur sendiri pun rupanya merasa kaget dan heran dengan mengata-kan: “Orang buta kok dipilih menjadi Presiden”.


Suasana di luar sidang memanas. Sebab MPR dinilai telah mengesampingkan suara rakyat yang tercermin dalam Pemilu. Namun, dalam kondisi ini, Gus Dur, sekali lagi, menunjukkan kehebatannya. Ia punya kiat yang jitu. Ia merangkul Megawati. PKB secara resmi mencalonkan Megawati dalam perebutan kursi Wakil Presiden, bersaing dengan Hamzah Haz yang didukung Poros Tengah. Megawati pun menang.


Saat itu, tampaknya Gus Dur sangat menyadari kelemahannya. Dalam sambutan pertama beberapa saat setelah ia memenangkan pemilihan presiden, ia mengucapkan terimakasih kepada Megawati dan PDIP yang tidak mempermasalahkan faktor kesehatan pisiknya.


Pada awalnya banyak orang optimis bahwa duet Gus Dur-Megawati, yang sejak lama sudah ‘bersaudara’, akan langgeng dan kuat. Apalagi ditopang dengan susunan Kabinet Persatuan yang mengakomodir hampir semua kekuatan politik dan kepiawian Gus Dur dalam berpolitik.


Namun seperti kata pepatah: Sepandai-pandai tupai melompat akhirnya jatuh ke tanah jua. Di mata banyak orang, kepercayaan diri Gus Dur tampak terlalu berlebihan. Ia sering kali melontarkan pendapat dan mengambil kebijakan yang kontroversial. Penglihatannya yang semakin buruk mungkin juga dimanfaatkan oleh para pembisik di sekitarnya. Gus Dur pun sering kali mengganti anggota kabinetnya dengan semaunya berpayung hak prerogatif. Tindakan penggantian menteri ini berpuncak pada penggantian Laksamana Sukardi (PDIP-pemenang Pemilu 1999) dari Jabatan Meneg BUMN dan Jusuf Kalla (Golkar-pemenang kedua Pemilu 1999) dari jabatan Menperindag, tanpa sepengetahuan Wapres Megawati dan Ketua DPR Akbar Tandjung.


DPR menginterplasi Gus Dur. Mempertanyakan alasan pemecatan Laksamana dan Jusuf Kalla yang dituding Gus Dur melakukan KKN. Tudingan yang tidak dibuktikan Gus Dur sampai akhir.


Sejak saat itu, Megawati mulai dengan jelas mengambil jarak dari Gus Dur. Dukungan politik dari legislatif kepada Gus Dur menjadi sangat rendah. Di sini Gus Dur tampaknya alpa bahwa dalam sebuah negara demokrasi tidak mungkin ada seorang presiden (eksekutif) dapat memimpin tanpa dukungan politik (yang terwakili dalam legislatif dan partai).


Anehnya, setelah itu Gus Dur justru semakin lantang menyatakan diri mendapat dukungan rakyat. Sementara sebagian besar wakil rakyat di DPR dan MPR semakin menunjukkan sikap berbeda, tidak lagi mendukung Gus Dur.

Lalu terkuaklah kasus Buloggate dan Bruneigate. Gus Dur diduga terlibat. Kasus ini membuahkan memorandum DPR. Setelah Memorandum II tak digubris Gus Dur, akhirnya DPR meminta MPR agar menggelar Sidang Istimewa (SI) untuk meminta pertanggungjawaban presiden.


Gus Dur melakukan perlawanan, tindakan DPR dan MPR itu dianggapnya melanggar UUD. Ia menolak penyelenggaraan SI-MPR dan mengeluarkan dekrit membubarkan DPR dan MPR. Tapi Dekrit Gus Dur ini tidak mendapat dukungan. Hanya kekuatan PKB dan PDKB (Partai Demokrasi Kasih Bangsa) yang memberi dukungan. Bahkan, karena dekrit itu, MPR mempercepat penyelenggaraan SI pada 23 Juli 2001. Gus Dur, akhirnya kehilangan jabatannya sebagai presiden keempat setelah ia menolak memberikan pertanggung-jawaban dalam SI MPR itu. Dan Wapres Megawati, diangkat menjadi presiden pada 24 Juli 2001.


Selepas SI-MPR, Gus Dur selaku Ketua Dewan Syuro PKB memecat pula Matori Abdul Djalil dari jabatan Ketua Umum PKB. Tindakan ini kemudian direspon Matori dengan menggelar Muktamar PKB yang melahirkan munculnya dua kepengurusan PKB, yang kemudian populer disebut PKB Batu Tulis (pimpinan Matori) dan PKB Kuningan (pimpinan Gus Dur-Alwi Sihab). Kepengurusan kembar PKB ini harus berlanjut ke pengadilan kendati upaya rujuk juga terus berlangsung.


Bapak Bangsa


Setelah tidak lagi menjabat presiden, Gus Dur kembali ke kehidupannya semula. Kendati sudah menjadi partisan, dalam kapasitasnya sebagai deklarator dan Ketua Dewan Syuro PKB, ia berupaya kembali muncul sebagai Bapak Bangsa. Seperti sosoknya sebelum menjabat presiden.


Sebelumnya, Gus Dur adalah Ketua Umum Nahdlatul Ulama (NU), organisasi Islam terbesar di Indonesia dengan anggota sekitar 38 juta orang. Namun ia bukanlah orang yang sektarian. Ia seorang negarawan. Tak jarang ia menentang siapa saja bahkan massa pendukungnya sendiri dalam menyatakan suatu kebenaran. Ia seorang tokoh muslim yang berjiwa kebangsaan.


Gus Dur sering berbicara keras menentang politik keagamaan sektarian. Pendiriannya sering menempatkannya pada posisi sulit, melawan pemimpin Islam lainnya di Indonesia. Seperti saat didirikannya Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI), yang diketuai BJ Habibie, Gus Dur secara terbuka menentang. Ia menyebut ICMI akan menimbulkan masalah bangsa di kemudian hari, yang dalam tempo kurang dari sepuluh tahun ternyata pernyataannya itu bisa dibuktikan benar atau tidak. Lalu, ia mendirikan Forum Demokrasi sebagai penyeimbang ICMI.


Meski diakui ia besar antara lain karena NU, visi politiknya diyakini rekan-rekan dekatnya sebagai melebihi kepentingan organisasi tersebut, bahkan kadang melampaui kepentingan Indonesia. Hal ini tercermin dari kesediaannya menerima kedudukan di Shimon Peres Peace Center dan saat dia mengusulkan membuka hubungan dengan Israel.


Di masa Orba, saat Soeharto amat berkuasa, Gus Dur, dikenal sebagai salah seorang tokoh yang licin untuk dikuasai. Bahkan Gus Dur dapat memanfaatkan Keluarga Cendana dengan mengajak Mbak Tutut berkeliling mengunjungi pondok-pondok pesantren. Gus Dur juga beberapa kali menyempatkan diri mengunjungi Pak Harto setelah lengser.


Gus Dur dilahirkan 4 Agustus 1940 di Denanyar, Jombang, Jawa Timur, keluarga Muslim berpengaruh di Indonesia. Ayahnya, Wahid Hasyim, adalah mantan Menteri Agama pada 1945. Kakeknya, Hasyim Ashari, adalah satu dari pemimpin Muslim terbesar pada pergantian abad 2000 lalu. Gus Dur mengikuti tradisi keluarga dengan belajar di banyak pesantren. Nama Gus Dur diambil dari tradisi di daerahnya, dimana penduduk setempat menyebut seorang putra dari keluarga elit dengan sebutan ‘Gus’.


Ia juga sempat mempelajari sastra dan ilmu sosial di Fakultas Sastra Universitas Baghdad, Irak. Hari-hari kuliahnya bersamaan dengan timbulnya kekuasaan partai Baath, partai sosialisnya Saddam Hussein, yang menarik banyak pengikut. Dengan latarbelakang ini, ia juga sempat digosipkan sebagai ‘sosok berbau kiri’ pada masa Orba.


Dari Baghdad, ia kembali ke Indonesia 1974 dan mulai berkarir sebagai ‘cendekiawan’ dengan menulis sejumlah kolom di berbagai media massa nasional. Pada akhir dasawarsa 70-an, suami dari Sinta Nuriyah, ini sudah berhasil mengukuhkan diri sebagai satu dari banyak cendekiawan Indonesia yang paling terkenal dan laris pula sebagai pembicara publik.


Nama Gus Dur makin mencuat setelah terpilih sebagai ketua umum PBNU, dalam Muktamar NU di Situbondo tahun 1984. Saat itu hubungan NU dengan pemerintah sedang mesra-mesranya. Kendati dalam perjalanan selanjutnya, Gus Dur tak selalu berkompromi dengan pemerintah. Misalnya, ketika pemerintah berencana mendirikan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) di Muria, Gus Dur menentangnya. Demikian pula ketika Habibie mendirikan ICMI, Gus Dur mengadakan perlawanan dengan mendirikan Forum Demokrasi.


Gus Dur pun tergolong rajin melontarkan kritik kepada pemerintah. Kritikan itu lama-lama menyebabkan Pak Harto risih. Puncaknya terjadi pada Mukhtamar NU di Cipasung 1994. Pemerintah berupaya menjegal Gus Dur. Tapi Gus Dur tetap terpilih untuk periode kedua. Hal ini terekspresikan dari ketidaksudian Presiden Soeharto menerima Gus Dur dan pengurus PBNU lainnya.


Salah satu kiprah Gus Dur yang paling menonjol saat memimpin NU, adalah ketika ia membawa organisasi itu kembali ke khittahnya, keluar dari politik praktis pada 1984. Kendati, pada tahun 1999, ia pula yang membawa NU kembali ke dunia politik meski dalam format yang berbeda karena dilakukan melalui pembentukkan PKB, partai yang selalu dirujuk sebagai ‘anak kandung’ NU.


Ia juga dikenal sebagai sosok pembela yang benar. Apakah itu kelompok minoritas atau mayoritas. Pembelaannya kepada kelompok minoritas dirasakan sebagai suatu hal yang berani. Reputasi ini sangat menonjol di tahun-tahun akhir era Orde Baru. Begitu menonjolnya peran ini sehingga ia malah dituduh lebih dekat dengan kelompok minoritas daripada komunitas mayoritas Muslim sendiri. Padahal ia adalah seorang ulama yang oleh sebagian jamaahnya malah sudah dianggap sebagai seorang wali.


Pada awal 1998 ia terserang stroke. Tapi tim dokter berhasil menyelamatkannya. Namun, sebagai akibatnya penglihatannya kian memburuk. Pada saat ia dilantik sebagai presiden, ia sudah dideskripsikan media massa Barat sebagai ‘nyaris buta.’ Selain karena stroke, diduga problem kesehatannya juga disebabkan faktor keturunan yang disebabkan hubungan darah yang erat di antara orangtuanya.


Ia juga pengamat sepakbola yang tajam daya analisisnya. Bahkan, setelah penglihatannya benar-benar terganggu, pada Piala Dunia Juni 2002 lalu, ia masih juga antusias memberi komentar mengenai proyeksi juara.


Selain menjadi idola bagi banyak orang, Gus Dur juga menjadi idola bagi keempat puterinya: Alisa Qortrunnada Munawarah (Lisa), Zannuba Arifah (Venny), Anisa Hayatunufus (Nufus) dan Inayah Wulandari (Ina). Hal ini tercermin dari pengakuan puteri sulungnya Lisa. Lisa bilang, sosok tokoh LSM Gus Dur menurun padanya, bakat kolumnis menurun ke Venny, kesastrawanannya pada Nufus dan sifat egaliternya pada Ina.


Calon Presiden


Ketua Dewan Suryo PKB ini, dicalonkan PKB menjadi Capres berpasangan dengan Marwah Daud Ibrahim sebagai Cawapres Pemilu Presiden 2004.


Namun pasangan ini tidak diloloskan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) akibat Gus Dur dinilai tidak memenuhi persyaratan kemampuan rohani dan jasmani untuk melaksanakan kewajiban sebagai presiden, sesuai dengan pemeriksaan kesehatan tim Ikatan Dokter Indonesia. Akibat penolakan KPU (22/5/2004) ini, Gus Dur melakukan berbagai upaya hukum, antara lain menggugat KPU secara pidana dan perdata ke pengadilan dengan menuntut ganti rugi Rp 1 trilyun, melaporkan ke Panwaslu, setelah sebelumnya melakukan judicial review ke MA dan MK. Ia pun berketetapan akan berada di luar sistem jika upaya pencalonannya tidak berhasil.


Namanya masuk dalam nominasi calon presiden Pemilu 2004, sebagai satu-satunya Capres dari PKB. Disebut-sebut bahwa ia masih mendapat dukungan dari para kyai. Dia sendiri membenarkan hal ini dalam beberapa kali pernyataannya.


Namun beberapa politisi dan pengamat politik berharap, Gus Dur bisa mengoptimalkan perannya sebagai salah seorang ‘bapak bangsa’.


Dengan tidak mencalonkan diri sebagai presiden, dia sebagai ‘bapak bangsa’ plus sebagai pemegang kendali (paling berpengaruh) di PKB, dapat memberi pengaruh signifikan dalam perjalanan demokrasi di negeri ini. Kiat-kiat politiknya yang sering kali tak terduga, diperkirakan akan sangat berpengaruh pada pentas politik nasional.

(Wikipedia, Life, Tokoh Indonesia)

“Selamat Jalan Gus Dur”
Read more..

Trenggalek : Retribusi Nelayan Dihapus, PAD Berkurang


Foto : TPI - Prigi

Trenggalek (prigibeach.com) - Kebijakan Menteri Kelautan dan Perikanan Ir Fadel Muhammad yang bakal menghapus retribusi nelayan, bakal berdampak terhadap pemasukan asli daerah (PAD) Trenggalek. Betapa tidak, di Rancangan APBD 2010, retribusi dari enam tempat pelelangan ikan (TPI) dipatok Rp 1 miliar. Jika kebijakan menteri mantan gubernur Gorontalo tersebut terealisasi, maka potensi Rp 1 miliar melayang.


Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Trenggalek M Siswanto kemarin. "Di R-APBD memang dicantumkan Rp 1 miliar dari retribusi TPI. Kalau kebijakan itu direalisasi, maka potensi Rp 1 miliar melayang," tuturnya.


Diungkapkan mantan kepala dinas Pertanian Trenggalek tersebut, pada 2009, retribusi dari TPI dipatok Rp 600 juta. Nah, tahun depan dinaikkan menjadi Rp 1 miliar.


Sebenarnya, lanjut Siswanto, rencana penghapusan nelayan dari sejumlah retribusi sudah disosialisasikan beberapa waktu lalu. Sebagai ganti, pemerintah pusat akan menggelontor dana alokasi Khusus (DAK) untuk DKP. Cuma tidak diketahui berapa besar dana dan kapan cairnya.


"Asalkan dana tersebut memang ada dan mencukupi untuk kebutuhan kegiatan TPI, ya ndak masalah. Selama ini hasil retribusi untuk biaya kebutuhan administrasi, kebersihan, gaji pegawai, serta keamanan," katanya saat ditemui di ruang kerjanya.


Lantas bagaimana nasib 18 karyawan TPI? Siswanto menjawab masih akan dikonsultasikan ke Bupati Soeharto. Menurut dia, penghapusan retribusi nelayan mulai efektif 1 Januari mendatang atau seminggu lagi.


Ditambahkan Siswanto, di Trenggalek terdapat enam TPI. Rinciannya, 2 di Pantai Prigi, 1 di Panti Blado, 1 di Pantai Ngadipura, serta 2 di Pantai Panggul.


Khusus di Panggul, menurutnya, perlu pembenahan. Seperti diperlukan jembatan untuk mengusung ikan hasil nelayan dari pantai ke TPI.


Intinya, jika retribusi nelayan dihapus, Siswanto akan mengajukan dana operasional. Permintaan ditujukan ke pemkab maupun pusat. "Tentu saja akan mengajukan," tegasnya.


Seperti diberitakan di Jawa Pos kemarin, mulai 1 Januari 2010, semua nelayan di seluruh Indonesia dibebaskan dari segala bentuk pembayaran retribusi. Ide menghapus retribusi itu dari Menteri Perikanan dan Kelautan Fadel Muhammad.


Kepala Bidang Usaha Kelautan dan Perikanan DKP Nurhadi Setiyono mengatakan, kabar dihapusnya retribusi sempat disosialisaikan dalam bedah program 100 hari menteri DKP beberapa waktu lalu di Surabaya.


Saat itu dihadiri Sekretaris Jenderal Departemen Kelautan dan Perikanan Samsul M. Untuk pengganti retribusi akan diglontor dana dari pusat. Tapi, kapan waktunya, belum diketahui.


Dijelaskan dia, saat sosialisasi, sejumlah daerah keberatan. Pasalnya dana dari retribusi nelayan yang masuk ke PAD cukup banyak. Selain itu, sejumlah perda di kabupaten perlu dibenahi. Karena ada perda yang mengatur tentang retribusi di TPI.(hab)
Read more..

Trenggalek : Partai Demokrat Selektif Dalam Pencalonan Kandidat Cabup/Cawabup 2010


Trenggalek (prigibeach.com) - Dewan Pengurus Cabang (DPC) Partai Demokrat Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, rencananya akan melakukan penjaringan bakal calon bupati dan wakil bupati Trenggalek maksimal hingga awal Januari 2010.

"Akhir bulan ini rumusan mekanisme penjaringan masih akan kami bahas dulu dengan Tim 9," kata Plt Ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Trenggalek Titis Handoyo, pekan lalu.


Rapat internal Partai Demokrat membahas persiapan pemilihan kepala daerah (pilkada) Trenggalek sejauh ini memang belum pernah dilakukan.


Titis beralasan, selain menunggu tahapan pelaksanaan pilkada yang masih sebulan lagi (sekitar Januari 2009), rapat internal bersama Tim Sembilan harus menunggu kedatangan Ketua DPC Partai Demokrat Trenggalek Lamudji yang masih perjalanan pulang dari Tanah Suci, Mekkah.


Meski terkesan mepet dengan jadwal pilkada, Titis memastikan hal itu tidak akan menjadi masalah. Sebab, proses penjaringan nama calon atau pasangan calon dari Partai Demokrat rencananya tidak akan dilakukan dalam tempo lama.


"Paling lama seminggu. Hasilnya bagaimana nanti akan kami sampaikan ke pengurus pusat," kata Bobot, salah satu anggota Badan Pemenangan Pemilu (Bapilu) Partai Demokrat,.


Siapa yang akhirnya menjadi calon yang akan diajukan dalam Pilkada 2010, Bobot mengatakan semua kewenangan itu ada di tangan Dewan Pengurus Pusat (DPP) Partai Demokrat.


DPC Partai Demokrat melalui Tim 9 dalam konteks Pilkada Trenggalek 2010 hanya sebatas melakukan proses penjaringan, memberi rekomendasi calon yang memenuhi kriteria serta memiliki popularitas baik di masyarakat Trenggalek.


"Siapapun yang mendapat rekomendasi dari pusat, itu yang akan kami dukung," kata Bobot seperti dikutip Antara.


Lalu siapa saja nama-nama kandidat yang selama ini telah melakukan pendekatan atau komunikasi politik dengan partai pemenang Pemilu 2009 ini? Baik Titis maupun Bobot enggan menyebutnya secara spesifik.


Kedua pengurus partai berlambang segitiga berlian ini hanya mengisyarakatkan bahwa ada salah satu kandidat yang selama ini santer dibicarakan masyarakat, yakni mantan Bupati Trenggalek periode 1999-2004, Moelyadi.


Sementara itu, Lamudji, Ketua PD Trenggalek yang baru saja pulang dari Tanah Suci, mengatakan pihaknya akan membuka pintu seluas-luasnya kepada warga Trenggalek yang berminat untuk mencalonkan diri.


"Kendati demikian, kami akan senantiasa bersikap selektif dan hati-hati, sebab kandidat Cabum/Wacabup yang kami usung harus memenuhi beberapa kriteria sesuai dengan visi dan misi partai kami. Serta, kami tidak ingin kandidat dari partai kami nantinya dikalahkan oleh calon yang lain dalam Pilbup," katanya, Minggu (27/12) saat dihubungi.


Read more..

Mobil Panther Hitam Mulus - Dijual Segera !!!

Mobil Panther Hitam Mulus - Dijual Segera !!!


Panther Nopol L (Surabaya), warna hitam, mulus, tahun 1993, model tahun 1997.
Full variasi, full audio, AC/Tape/Radio
Dengan pelek Racing.


Harga Rp. 60 Juta, Nego!

Hak Milik sendiri
(warga Trenggalek)


Hubungi : 08125922640


Read more..

Penghapusan UN Bisa Lemahkan SDM Indonesia


Banjarmasin (prigibeach.com) - Peniadaan ujian nasional (UN) dalam sistem pendidikan dalam negeri bisa mengarah kepada pelemahan sumber daya manusia Indonesia, demikian pendapat anggota DPD RI HM Sofwat Hadi.


Dengan alasan itulah angota DPD dua periode asal daerah pemilihan Kalimantan Selatan ini tidak sependapat apabila ujian nasioanal ditiadakan.


Menurut Ketua Pengurus Besar (PB) Perhimpunan Keluarga Besar Pelajar Islam Indonesia (KB PII) itu, sebagai salah satu upaya meningkatan SDM Indonesia, UN tetap harus diadakan karena berkaitan erat dengan uji kemampaun seseorang.


"Terkait masalah UN yang terjadi selama ini, mungkin sistemnya yang perlu peningkatan perbaikan atau penyempurnaan, bukan justru meniadakan UN," sarannya dalam percakapan dengan ANTARA Banjarmasin baru-baru ini.


"Masak kalau cuma karena ketidaklulusan yang disebabkan makin meningkatkan standar kelulusan, menjadi alasan untuk menghapus atau meniadakan UN. Itu kan namanya tidak rasional," lanjut mantan Wakil Ketua DPRD Kalsel itu.


Mantan aktivis PII kelahiran Banten itu sependapat, bahwa merupakan hak semua warga negara Indonesia untuk mendapatkan pendidikan. "Tapi dalam rangka uji mutu guna menghadapi tantangan global, apakah tanpa ujian," tandasnya.


"Apakah kita tidak malu dengan Malaysia yang dulu pernah berguru ke Indonesia, yang tetap mempertahankan sistem ujian nasional mereka dengan standar angka kelulusan jauh lebih tinggi, sementara kita baru nilai 5,5," lanjutnya.


"Begitu pula dengan Negara Thailand yang dulu pendidikannya tertinggal dari Indonesia, mereka menggunakan standar kelulusan dengan angka 6. Eh di Indonesia seakan ramai-ramai mau menghapus UN," tambahnya.


Pensiunan perwira menengah polisi tersebut, menduga, gerakan penghapusan UN dengan alasan melanggar Hak Azasi Manusia (HAM) itu, ditunggangi kelompok masyarakat tertentu yang menginginkan mutu SDM Indonesia lemah.


"Dengan lemahnya SDM Indonesia, maka bisa menjadi ladang subur bagi kelompol masyarakat tertentu itu, untuk menguasai dan membelokan arah dari ideologi Pancasila ke ideologi lain," tutur mantan Kadipen Polda Jawa Timur (Jatim) tersebut.


"Oleh sebab itu, kita harus waspadai gerakan-gerakan secara sistimatis yang ingin menghancurkan negara dan bangsa Indonesia serta masuk ke dalam cengkaraman baru yang bertentangan dengan Pancasila," demikian Sofwat Hadi.

Read more..

Melihat Aura, Warna dan Numerologi



Disadur dari buku Energi Aura, Joe H. Slate, Ph.D. Penerbit Gramedia 2003.



Buku manfaat dibaca.
(Kalau anda ingin mencoba warna apa aura anda, bisa mendatangi ke ahli foto aura di Mangga Dua)




Ada warna-warna aura yang akan memengaruhi orang pada karirnya. Coba simak deh ulasan di bawah ini :


PELANGI


Warna aura pelangi adalah warna lengkap dan terbaik di seluruh dunia. Contoh orang-orang terkenal yang memiliki warna pelangi adalah William Shakepeare dan George Washington.
Aura pelangi memiliki ribuan karakter, namun juga sangat peka terhadap ketidakseimbangan dan kekusaman. Karakter pelangi : kecerdasan, keprihatinan pada soal kemanusiaan, pengetahuan berdasarkan intuisi, kejujuran, kemurahan hati, optimisme, dan aktualisasi diri. Aura ini banyak dimiliki oleh seniman.


KUNING


Warna kuning ada pada aura orang-orang yang sangat cerdas, mudah bergaul, dan dapat diandalkan. Warna aura ini bisa dilihat pada pemimpin dan aktivis sosial yang hebat.


BIRU


Gradasi warna ini menunjukkan keluwesan,keseimbangan, ketenangan, dan optimisme. Orang-orang yang sangat murung dan memiliki kecenderungan bunuh diri mempunyai aura berwarna biru gelap (feeling blue).


HIJAU


Para profesional kesehatan; dokter, perawat, psikolog klinis & konseling, psikiater, penyembuh cenayang, dan pekerja sosial umumnya aura yang dimiliki berwarna hijau cerah.


MERAH MUDA


Warna merah muda sering ditemukan pada aura orang-orang berusia lanjut (di atas 100 tahun). Warna ini mencerminkan kemudaan, peremajaan kembali (rejuvenation). Juga warna aura ini ditemukan pada orang yang murah hati, yang telah mencapai puncak sukses. Pandangan politik mereka moderat, dn cenderung minat pada pelestarian sejarah dan kesenian.


COKELAT


Warna aura cokelat pada orang yang memiliki minat yang kuat, pribadi yang praktis, mantap, dan mandiri. Ahli geologi, ekologi, arkeologi, pertamanan, dan pekerja konstruksi hampir selalu mempunyai aura warna coklat. Orang yang memiliki cukup warna cokelat pada auranya biasanya berminat pada kegiatan “outbound”, “hiking”, ski, berburu, mendaki gunung.


Generasi X yang sukses cenderung aura cokelat dan mereka cenderung mengungkapkan ketidapuasan dengan hal-hal rutin karier dan kehidupan di pinggiran kota. Mereka sangat sadar pada kesehatan, artinya mereka akan menyempatkan diri untuk olahraga. Kaum ini pandai bergaul dan ramah, tetapi menghargai privasi dan menjaga jarak… (”jaim”)..


Pengusaha yang sukses dan jutawan hasil keringat sendiri pasti wilayah aura cokelatnya luas.
Pimpinan perusahaan dengan aura cokelat : tegas, praktis dan mandiri, meski pun punya anak buah yang handal dan penasihat ulung, si “cokelat” ini merupakan pembuat keputusan yang yakin akan diri sendiri, tegas, dan mahir, dan terampil. Mereka cepat bertindak selagi situasinya bagus.


TAPI INGAT ; COKELAT AKAN KUSAM AURANYA KALAU MEROKOK.


UNGU


Warna ini masuk dalam aura abstrak, jarang ditemukan. Biasanya ada pada orang-orang dengan minat falsafah dan abstrak, mereka memiliki kreatifitas dan artistik, tapi mementingkan intuisi dibanding pendapat para pakar. Mereka mudah kaya materi, kecerdasannya rata-rata, dan memiliki keterampilan verbal yang unggul. Warna ungu didominasi oleh para pendeta, filsuf, dan teoritikus.


ORANYE


Warna ini biasanya ditemukan pada peraih sukses yang sejati. Mereka mandiri dan menyukai persaingan, tapi memilki keterampilan yang menakjubkan dalam politik dan penjualan.
Suka menutupi kelemahannya, kendati suka menghargai hubungan interaksi sosial yang positif, mereka cenderung extrovert, dan sulit membina hubungan untuk waktu jangka panjang. Warna oranye hilang dalam auranya, ini dikaitkan dengan ketidaksabaran, egois, rendahnya teoleransi terhadap kekecewaan, dan emosional.


ABU-ABU


Disebut warna pemberi isyarat. Abu-abu dikaitkan dengan isyarat akan datangnya penyakit, permusuhan, dan maut apabila warna itu muncul di sepanjang aura. Orang dengan organ yang tidak berfungsi, muncul warna abu-abu di wilayah itu.


MERAH


Merah seringkali dikaitkan dengan perilaku yang menuruti emosi yang kuat, termasuk amarah yang meledak-ledak. Misalnya perasaan sedih dan perasaan cemburu. Ungkapan “seeing red” secara harfiah bisa diartikan isyarat kemarahan. Penjahat kambuhan, terpidana karena kejahatan kekerasan akan tampak benang aura merah.. Anak-anak yang agresif, mahasiswa laki-laki yang aktif dalam kegiatan olahraga keras ditemukan hubungan yang jelas antara wilayah merah aura dengan kebutuhan petualangan.


HUBUNGAN WARNA DENGAN NUMEROLOGI


Kata Pythagoras (550 SM); Jika tiap angka memiliki makna selain untuk mengungkapkan jumlah, seperti yang diungkapkan Agrippa pada 2000 tahun kemudian, maka seharusnya kita tidak heran jika kita menemukan bahwa frekuensi energi berkaitan dengan frekuensi energi aura.


Berikut adalah ringkasan hubungan angka lahir dengan warna dalam aura :


Angka lahir 1. Warna aura oranye, menandakan mandiri, dan mempunyai tekad yang kuat untuk meraih prestasi.


Angka lahir 2. Warna aura biru muda. Menandakan keseimbangan dan ketenangan.


Angka lahir 3. Warna aura merah muda. Menandakan bakat dan kecerdasan di banyak bidang.


Angka lahir 4. Warna aura cokelat. Menandakan keteguhan hati dan sikap praktis.


Angka lahir 5. Warna aura merah, ditemukan juga yang warna aura pelangi. Dikaitkan dengan keragaman, intensitas, dan kegairahan.


Angka lahir 6. Didominasi warna aura kuning. Menandakan dapat diandalkan, cerdas, dan mampu bergaul.


Angka lahir 7. Ada pada aura warna ungu. Minatnya pada hal yang abstrak.


Angka lahir 8. Ditemukan pada prang-orang dengan aura gabungan warna hijau dan kuning. Menandakan sukses, dan memiliki potensi yang kuat untuk meraih sukses.


Angka lahir 9. Warna aura hijau. Menggambarkan usaha aktualisasi diri serta memiliki kepedudlian pada segala hal.


BAGAIMANA MENCARI ANGKA LAHIR?


Untuk menentukan angka lahir, kita harus menggunakan kunci angka/alfabet berikut :


A B C D E F G H I
J K L M N O P Q R
S T U V W X Y Z -
1 2 3 4 5 6 7 8 9


Contoh : Untuk tanggal lahir 16 September 1975, digit tunggal angka hari lahirnya dihitung sbb :


S E P T E M B E R 1 6 1 9 7 5 =
1+5+7+2+5+4+2+5+9+1+6+1+9+7+5 =69=6+9=15=1+5=6


Tabel tokoh-tokoh yang memiliki aura yang dominan dan tokoh terpilih :


1. George Washington, 22 Februari 1732, angka lahir 5, warna aura pelangi.
2. Abraham Lincoln, 12 Februari 1809, angka lahir 9, warna aura hijau.
3. Alexander G. Bell, 3 Maret 1847, angka lahir 3, warna aura merah muda.
4. Albert Einstein, 14 Maret 1879, angka lahir 9, warna aura hijau.
5. John F. Kennedy, 9 Mei 1917, angka lahir 3, warna aura merah muda.
6. Sigmun Freud,6 Mei 1856, angka lahir 2, warna aura biru.
7. Benjamin Franklin, 17 Januari 1706, angka lahir 4, warna aura cokelat.
8. Ernest Hemingway, 21 Juli 1899, angka lahir 9, warna aura hijau.
9. William Shakespeare, 23 April 1564, angka lahir 5, warna aura pelangi.
10.Charles Dickens, 7 Februari 1812, angka lahir 7, warna aura ungu.


Silakan otak atik tanggal kelahiran anda, dan temukan warna auranya. Siapa tahu ini akan membantu anda untuk bisa menghindar salah melangkah dalam mengambil keputusan…. Sukses selalu!

Read more..

Trenggalek : Dua Bakal Calon Bupati Ditetapkan PDI-P


































(1) Tim Penjaringan dan Verifikasi menunjukkan SK Bacabup/Bacawabup yang lolos verifikasi. (2) Bacabup yang lolos Verifikasi. (dok. prigibeach.com)

Trenggalek (prigibeach.com)
- Seluruh bakal calon bupati (balocabup) dan calon wakil bupati yang mendaftar di Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan rabu (23/12) mengikuti rapat kerja cabang khusus (rakercabsus), aula gedung DPC PDIP Jl. Mayjen. Sungkono 31 Trenggalek.


Hasil rapat pleno Pimpinan Cabang memutuskan dua calon bupati dan satu wakil bupati yang lolos penjaringan dari lima orang yang telah mengambil formulir. Dua calon lainnya satu dicoret karena tidak bisa memenuhi syarat adminitrasi dan satu mengundurkan diri.

"Dua calon bupati yang lolos adalah Ir.H Mulyadi WR dan H. Soeharto, sedangkan untuk calon wakil bupati Drs.H. Mukhsin Mpd," ujar Martono Ketua Tim Penjaringan dan Verifikasi sambil menambahkan bila Drs. H. Muksim, M.Pd saat ini masih aktif menjabat sebagai Kepala SMUN Panggul.


Agenda Rakercabsus dihadiri oleh seluruh jajaran pengurus 14 PAC se-Kabupaten Trenggalek, Fraksi PDIP, pengurus DPC, Perwakilan DPD Jatim, tokoh sepuh PDIP, serta seluruh badan PDIP dan undangan dari tokoh masyarakat. Raker dipimpin Sekjen DPD PDIP Jawa Timur Kusmadi itu dengan agenda penyampaian visi dan misi para bacabup Trenggalek 2010-2015.


"Visi-misi dari setiap bakal calon penting kami analisa, agar kami bisa membandingkan satu dengan lainnya, demi terjadinya sinergitas dan kesamaan visi dan misi mereka dengan kami," demikian Hamzah Abdillah salah saeorang anggota Tim Verifikasi.


Ketua DPC PDIP Trenggalek, Akbar Abbas SE.MM, dalam sambutannya menegaskan bahwa visi misi yang disampaikan oleh para calon bupati dan wakil bupati dihadapan para kader PDI-P adalah untuk mencari calon bupati yang nantinya bisa pro rakyat,


"Mengingat partai PDIP identik dengan partainya wong cilik maka pada prinsipnya bakal calon bupati yang akan diusung oleh PDIP adalah calon bupati yang bisa berpihak kepada rakyat cilik serta mau berjuang untuk masyarakat Trenggalek khususnya," kata Abbas.


Soeharto Lanjutkan Perjuangan


Bakal calon Bupati H.Soeharto (incumbent) mendapat giliran pertama untuk menyampaikan visi dan misinya. Dia mengatakan bahwa dalam masa kepimpinannya selama empat tahun Trenggalek sudah banyak kemajuan serta peningkatan semisal sudah dicapaianya nilai IPM yang diatas rata-rata Jawa Timur, IHH yang masuk dalam lima besar Jawa Timur, meningkatnya pendapatan asli daerah (PAD) dari target Rp.20 Miliar pada tahun 2005 hingga Rp. 35 miliar pada tahun 2008 serta berbagai penghargaan dari pemerintah seperti dicapainya surplus pangan pada tahun 2007.


Sedangkan misinya, mewujudkan masyarakat sejahtera berdaya saing dan mandiri, pembangunan berwawasan lingkungan, pemerintahan yang profesional. Visi dan misi H Soeharto merupakan penajaman dari visi dan misi pada 2005-2010 yakni membangun dan berjuang untuk kesejahteraan rakyat trenggalek.


"Kalau nantinya kami masih dipercaya oleh rakyat kami akan terus melanjutkan program-program yang belum terselesaikan seperti terus menekan angka kemiskinan, meningkatan pendapatan masyrakat kecil, memberi kesempatan lapangan kerja dengan memberikan subsidi kepada usaha kecil mikro dalam bentuk subsidi bunga bank hingga 60 %," ujar Soeharto dalam visi misinya.


Mulyadi Ingin Perubahan dan Reformasi Birokrasi


Sementara Ir. H.Mulyadi WR dalam visi misinya, lebih menekankan terjadinya perubahan dalam segala bidang. Antara lain bidang kesehatan yang saat ini masih dinilainya kurang dalam pelayanan terhadap warga miskin, bentuk pelayanan prima yang juga dinilai masih dibawah standart serta masih rendahnya tingkat kesejahteraan masyarakat. Mulyadi juga menengarai selama ini pemerintah sekarang masih sangat kurang memperhatikan hal-hal tersebut.


Selain itu, Mulyadi berjanji akan lebih menggiatkan pembangunan infrastruktur, peningkatan kualitas pelayanan publik, peningkatan pembangunan kebersihan serta keindahan kota dan perdesaan, penyederhanaan perizinan, dan peningkatan promosi guna mendatangkan investor.


"Intinya kalau memang Trenggalek ingin lebih baik lagi kita harus melakukan reformasi birokrasi," tutur mantan Bupati Trenggalek periode 2000-2005 ini yang disambut aplaus oleh peserta rakercabsus.


Sedang Drs.H.Muksin Mpd bakal calon wakil bupati dalam visi dan misinya tidak terlalu banyak yang disampaikan hanya pada dasarnya dirinya akan mendukung siapapun yang nantinya bakal menjadi bupati, dengan mengikuti setiap kebijakan yang dicanangkan.


"Karena saya adalah pendatang baru di PDIP. Kenapa saya memilih partai PDIP karena saya merasa cocok dengan hati saya, semoga nantinya warga PDIP berkenan untuk medukung saya menjadi calon Wakil Bupati," katanya berharap.


Rakercabsus semula dikhawatirkan akan terjadi banyak interupsi, ternyata berjalan sangat lancar. semua peserta terlihat mengamini kinerja Tim Verifikasi, yang menelorkan keputusan ketiga bakal calon. Saat para bakal calon menyampaikan visi misinya nyapun, seluruh peserta rapat terlihat antusias mendengarkannya.


Ketika pimpinan rapat diambil alih oleh Kusnadi Sekjend DPD PDI Perjuangan Jatim, seluruh peserta rapat menyatakan setuju, ketiga bakal calon di usulkan kepada Dewan Pimpinan Pusat PDI Perjuangan untuk mendapatkan rekomendasi, siapa calon yang akan diusung oleh partai tersebut dalam Pilkada 2010. Acara Rakercabsus berjalan dengan lancar dan ditutup oleh pimpinan rapat Kusmadi tepat waktu pada pukul 13.00 WIB.(hab)



Read more..

Trenggalek : Pungli Di Unit Laka Meresahkan Korban

Trenggalek (prigibeach.com) - Sejumlah oknum petugas unit kecelakaan (Laka) Polres Trenggalek kerap melakukan pungutan liar (pungli) terhadap korban kecelakaan.

Mereka tak segan-segan memasang tarif limaratus hingga jutaan rupiah jika ada korban kecelakaan yang hendak mengambil kendaraan yang mereka tahan akibat kasus laka.

Ini terungkap, ketika Edi, warga Desa Sukorejo menabrak pejalan kaki di desa Gondang Kecamatan Tugu. Kendaraannya dibawa oleh petugas Laka Polres Trenggalek.

"Saya dimintai biaya sebesar lima ratus ribu rupiah untuk melengkapi persyaratan administrasi pengambilan kendaraan," kata Edi kepada sejumlah wartawan, kemarin Senin (21/12). Kemudian Edi mencoba bernegosiasi, meminta keringanan. Namun, sang oknum petugas bersikukuh, harga tersebut tidak bisa ditawar-tawar lagi.

Kepala Unit Laka Polres Trenggalek Ipda Toto Sudarto ketika dikonfirmasi kasus pungli tersebut menolak menjelaskan apa alasan petugas menarik biaya dari korban kecelakaan tersebut. Terlebih lagi, transaksi biasanya berlangsung tanpa disertai bukti tertulis, semisal nota kuitansi.

"Saya tidak mau menjawab, silakan saja melaporkan ke Propam Polda Jatim," kata Toto Sudarto sambil marah-marah.

Sementara itu, banyak tokoh masyarakat menegaskan tindakan semacam itu sudah sering terjadi, seperti contoh kasus kecelakaan di Desa Masaran Kecamatan Munjungan. Atau sebagaimana diungkapkan kesaksian dari Bambang (30), warga Sampang, Madura, yang menceritakan pernah mengambilkan sepeda motor milik orang tuanya yang mengalami kecelakaan tahun lalu di Jarakan, Karangsoko, Trenggalek. Saat itu, dia diminta melunasi biaya sebesar Rp.700 ribu tanpa kuitansi.

"Seharusnya Satuan Propam Polda Jatim melakukan penyidikan, karena ini bukan delik aduan," ujar Bambang.

Seorang warga Desa Dermosari Kecamatan Tugu yang tak mau disebutkan identitasnya, mengatakan bahwa pungli semacam ini sudah biasa.

"Oknum petugas Laka sangat berani, mereka terang-terangan meminta uang dari para korban kecelakaan. Apa ini tidak melanggar aturan?", katanya.
Para korban menganggap, tindakan para petugas tersebut tentunya melanggar hukum sebagaimana diatur dalam UU Tipikor No. 31/2001. "Setiap petugas dalam menjalankan tugas dilarang menerima atau meminta imbalan dalam bentuk apapun, karena dapat mempengaruhi obyektivitas mereka," tambahnya.(tim/patrol/hab).


Read more..

Nilai Rata-Rata Kelulusan UN Minimal 5,50




Trenggalek (prigibeach.com) -
Anggota Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) Suharsono mengatakan, nilai rata-rata standar kelulusan pada ujian nasional (UN) mendatang minimal harus 5,50 untuk seluruh mata pelajaran yang diujikan dengan nilai minimal 4,00 untuk paling banyak dua mata pelajaran dan minimal 4,25 untuk mata pelajaran lainnya.

Khusus untuk SMK nilai ujian praktik kejuruan minimal 7,00 dan digunakan untuk menghitung nilai rata-rata UN, katanya di Jambi, Selasa.

Pemerintah daerah dan/atau satuan pendidikan dapat menetapkan batas kelulusan di atas nilai sebagaimana dimaksud di atas, namun BSNP menilai UN tingkat SMA dan SMP pada tahun 2010 lebih manusiawi.

Alasannya, bagi yang tidak lulus pada UN utama bisa mengikuti UN susulan, katanya.

Penyelenggaraan UN tahun 2010 dibagi menjadi tiga model, UN utama, UN susulan dan UN ulangan. UN utama untuk tingkat SMP dimulai pada 29

Maret-1 April 2010, sedangkan UN susulan dimulai pada 5-8 April 2010, sementara UN ulangan dilaksanakan pada 17-20 Mei 2010.

Ia menjelaskan, jadwal UN utama untuk tingkat SMA/MA dan SMALB dimulai pada 22-24 maret 2010, sedangkan UN susulan pada 29-31 Maret 2010, kemudian UN ulangan digelar pada 10-12 Mei.

Menurut dia, peserta UN yang tidak lulus UN utama termasuk susulannya pada tahun pelajaran 2009/2010 dapat mengikuti UN ulangan pada seluruh atau

sebagian mata pelajaran dengan nilai dibawah 5,50 yang dipilih, nilai yang digunakan adalah nilai tertinggi.

Sedangkan jadwal UN utama untuk SMK pada 22-25 Maret 2010, UN susulan pada 29 Maret-1 April 2010. Sama seperti SMA, SMK juga memiliki jadwal UN ulangan yang dimulai pada 10-14 Mei 2010, tambahnya.(ant)


Read more..

Ucapan Selamat Untuk Partai Golkar

Read more..

Trenggalek : Susahnya Meraih Mimpi Menjadi PNS di Trenggalek!






Foto: Dra.Hasnawati, Kabid Pengadaan dan Pengembangan Karier Pegawai pada BKD Kab Trenggalek, dan para peserta tes seleksi CPNS saat berjubel mau melihat pengumuman hasil tes di Kantor BKD Trenggalek.


Trenggalek (prigibeach.com) - Sabtu (28/11) yang lalu, sejak pagi hari ribuan peserta seleksi CPNS berjubel di sepanjang jalan Brigjen Sutran di mana Kantor BKD berlokasi. Mereka datang dengan harap-harap cemas, berharap namanya tercantum dalam daftar pengumuman hasil seleksi tes CPNS. Cemas, karena sangat tidak menginginkan kegagalan. Namun sukses yang berpihak pada mereka 0,01 prosen, sedang kegagalan 99,99 prosen. Jadilah kelulusan mereka hanyalah mimpi.


Dra.Hasnawati, Kabid Pengadaan dan Pengembangan Karier Pegawai pada BKD Kab Trenggalek, mengeluhkan betapa dirinya bersama seluruh tim Rekruitmen CPNS sejak tanggal 26 Nopember hingga pengumuman di tempel pada papan pengumuman, sangat kurang tidur. Pada waktu itu, terlihat di tampilan wajah perempuan yang satu ini. Dia begitu kelelahan. Namun dia tetap aktif menjalankan tugasnya, sesuai dengan amanah, demikian katanya.


Hari ini, Rabu (16/12), ternyata ada satu orang peserta yang lulus tes CPNS menyatakan mundur, sedang empat orang lagi terancam dicoret karena tidak menyetorkan kelengkapan administrasi untuk pemberkasan, kata Hasnawati.


"Dari 411 peserta yang lolos tes seleksi CPNS 2009, satu menyatakan mengundurkan diri dan empat terancam dicoret. Penyebabnya, hingga kemarin, empat peserta tes tersebut lolos belum menyerahkan berkas," ujarnya. Sambil menambahkan bahwa kelengkapan berkas itu syarat mutlak untuk menjadi CPNS. Berkas akan dikirim ke Badan Kepegawaian Nasional (BKN).


Satu peserta yang menyatakan mengundurkan diri secara tertulis. Yakni atas nama Edhy Pitoyo yang lolos untuk formasi guru SMK TIK. Alasannya, yang bersangkutan diterima menjadi CPNS di daerah lain.


Sedangkan empat peserta lain belum memberitahukan secara resmi. Meski begitu, BKD Trenggalek masih berbaik hati dengan melayangkan surat panggilan terakhir. Pemanggilan bertujuan untuk memastikan, apakah mereka benar-benar mundur atau tidak. Jika mundur, maka diminta menyerahkan surat penyataan secara tertulis.


Kepala BKD Trenggalek, I Gede Siama, menegaskan bila keempat peserta yang lolos namun belum menyerahkan berkas tersebut berasal dari luar daerah seperti Banten. Dan ada beberapa peserta yang belum melengkapi berkas yang disyaratkan.


Sementara itu, masyarakat Trenggalek masih memendam prasangka tentang tidak transparan dan tidak akuntabelnya proses penyelenggaraan rekrutimen. Meskipun sebelas hari setelah pengumuman, pihak BKD menayangkan faile scoring CPNS, namun menurut kebanyakan peserta tes, file tersebut tidak bisa dibuka sekalipun bisa didownload.


Doding Rahmadi, salah seorang penggagas Konsorsium Rakyat Trenggalek (KRT) Untuk CPNS Bersih, mengatakan bahwa pihaknya telah mendorong Komisi I DPRD Trenggalek untuk segera menelusuri kinerja Tim Rekruitmen SPNS Trenggalek.


"Seharusnya, Dewan segera mengambil sikap positif dengan membentuk Pansus. Jangan biarkan kasus ini berkembang menjadi rumor yang menyudutkan Pemkab, bila memang rekruitmen berlangsung bersih. Dan jangan sampai kasus ini "masuk angin", sehingga dibiarkan saja para oknum menikmati hasil kebusukan kinerjanya, itu bila terbukti ada kejanggalan dan tindak pidanya," ujarnya.


Nurani Soyomukti, pemuda berkaliber Nasional, yang juga pegiat KRT, menimpali dengan ungkapan "becik kethitik ala ketara". Menurutnya, oknum yang telah memperdagangkan status CPNS kepada "pembeli" atau warga yang ikut tes, sungguh-sungguh tidak bermoral dan tidak punya hati nurani.


"Alangkah kejamnya oknum-oknum itu, mereka tidak memikirkan, bahwa kesempatan yang mereka jual kepada "pembeli kursi CPNS", sesungguhnya adalah hak para peserta yang memenuhi nilai kelulusan tes. Tuhan Maha Tahu, dan hukum karma pasti berlaku," kata Nurani Soyomukti.(hab)

Read more..

Trenggalek : H. Soeharto Gelontorkan Bantuan Bagi Majelis Keagamaan




Trenggalek (prigibeach.com) - Menjelang akhir masa jabatannya, Bupati Trenggalek, H. Soeharto giat menggelontorkan dana bantuan untuk masyarakat. Seperti dilakukan pagi ini, Rabu (16/12) bertempat di Masjid Baitul Mustofa desa Sugihan Kecamatan Kampak, H. KRA. Soeharto Hadiningrat menyerahkan bantuan secara simbolis kepada perwakilan takmir masjid/mushola penerima bantuan.


Bantuan senilai total 158 juta ini diserahkan kepada masjid/mushola di wilayah Kecamatan Gandusari, Kampak dan Watulimo, diserahkan oleh Pemkab Trenggalek, bersumber dari dana APBD 2009. Masing untuk wilayah Gandusari bantuan diberikan kepada 18 masjid dan 14 mushola, Kecamatan Kampak 18 masjid dan 12 mushola, sedangkan Kecamatan Watulimo 42 masjid dan 15 mushola. Bantuan yang diterima oleh setiap masjid senilai 1.5 juta sedangkan untuk mushola mendapatkan 1 juta rupiah.


Pada kegiatan ini juga diberikan bantuan insentif bagi guru TPA (Taman Pendidikan Al Quran) senilai total Rp 29.124.900. Bantuan yang diterima oleh masing-masing guru bervariasi tergantung jumlah murid yang dibina, untuk setiap murid/santri yang dibina setiap guru mendapatkan bantuan 525 rupiah setiap bulan, jadi semakin banyak murid yang dididik maka semakin banyak pula bantuan yang diperoleh. Bantuan intensif ini diserahkan kepada 81 orang guru TPA yang berasal dari Kecamatan Kampak. Untuk kedepannya bantuan intensif ini akan diberikan kepada setiap kecamatan di wilayah Kabupaten Trenggalek.(hab)


Read more..

Trenggalek : Ramadhan Pohan "Reses" di Dapil VII



Trenggalek (prigibeach.com)
- Sejak kemarin Senin (14/12), Ramadhan Pohan berada di Trenggalek, usai mengunjungi Kota Pacitan. Keberadaannya di kota Kripik Tempe ini adalah sesuai dengan agenda Partai Demokrat, yakni sebanyak 108 anggota DPR RI dari Partai Demokrat melakukan kunjungan ke daerah-daerah di seluruh Indonesia untuk "membendung" dampak negatif dari politisasi kasus Bank Century.

"Kami hanya ingin menjelaskan duduk persoalan kasus Bank Century apa adanya agar masyarakat lebih mengerti," kata Anggota Komisi I DPR RI Ramadhan Pohan saat menggelar dialog dengan komunitas "facebooker" Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, Selasa.


Partai Demokrat sendiri menurut keterangan Ramadhan Pohan tidak ingin terpancing dengan gerakan para politisi Senayan yang dinilainya bertujuan menggulingkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Sebaliknya, dia bersama 108 anggota DPR RI dari Partai Demokrat lain akan melakukan sosialisasi serta pencerahan pada masyarakat di seluruh Indonesia agar tidak terprovoksi gerakan tersebut.


"Saya yakin masyarakat sudah cerdas dan tahu mana yang baik dan mana yang mengada-ada," katanya.


Ramadhan Pohan politisi yang berangkat dari Dapil VII, merasa berkewajiban untuk memberikan semacam laporan, sekaligus pertanggungjawaban politis kepada masyarakat di dapil VII yang meliputi Kabupaten Pacitan, Ponorogo, Trenggalek, Ngawi, dan Magetan. Menurutnya, Partai Demokrat tidak bermaksud untuk membendung serangan dari lawan politik, namun bertujuan memberikan informasi kepada rakyat tentang posisi PD. Serta menggarisbawahi bahwa PD senantiasa berpegang teguh pada supermasi hukum dan keadilan bagi seluruh bangsa Indonesia.

Strategi politik dengan mengisi agenda reses melalui kunjungan silaturrahmi diharapkan bisa menjadi pengimbang atas sentimen negatif yang diperlihatkan beberapa kelompok kepentingan yang kecewa dengan hasil pemilihan presiden (Pilpres) dan pemilihan legislatif (Pilleg) beberapa waktu lalu.


Ramadhan Pohan sendiri secara pribadi mengaku kecewa dengan inkonsistensi dukungan partai-partai koalisi yang ada saat ini. Dia menganggap, apa yang dilakukan politisi di senayan yang juga didukung oleh partai induk masing-masing tersebut menyerupai tindak pengkhianatan terhadap komitmen koaliasi. Sebagai bagian dari partai koalisi, harusnya tidak melakukan konspirasi politik yang ujung-ujungnya hanya ingin menggagalkan program 100 hari yang telah dirancang kabinet.


Apapun istilahnya, situasi politik di negeri ini sekarang menunjukkan indikasi adanya gerakan sistematis yang bertujuan menggulingkan pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Antara lain dengan isu paling hangat dan kini menjadi pusat perhatian dalam kancah perpolitikan nasional adalah masalah dugaan skandal Bank Century.


"Mereka seakan mengklaim, bahwa PD sudah memakai dana bailout (talangan) Bank Century. Padahal, kami sama sekali tidak demikian. Mereka menguak isu Bank Century demi kepentingan politik. Mereka adalah kelompok kepentingan tertentu yang kemudian diwujudkan dengan membangun konspirasi bersama,", ujarnya.


Indikasi itu menurut Ramadhan Pohan bisa dilihat dari tuntutan mereka agar Wakil Presiden Budiono serta Menteri Keuangan Sri Mulyani agar turun dari jabatannya. Upaya pelemahan terhadap legitimasi pemerintahan SBY juga ditengarai Ramadhan Pohan dalam kasus KPK. Meski tidak secara langsung menyerang Presiden SBY, isu perseteruan antara Polri dengan KPK yang telah dipolitisasi tersebut sangat mempengaruhi kepercayaan publik pada pemerintah.(hab).


Read more..

Trenggalek : Rombongan Jamaah Haji Datang, Dua Meninggal Dunia di Arab Saudi



Trenggalek (prigibeach.com) - Dini hari tadi, Selasa (15/12), tepat pukul 03.00 (WIB) jamaah haji asal Trenggalek tiba di halaman kantor Sekretaris Daerah Kab Trenggalek. Kedatangan jamaah ini sudah dinanti-nanti oleh sanak keluarga mereka yang setia menanti sejak Senin (14/11) pukul 23.00 (WIB). Jamaah kloter 41 ini tiba di Trenggalek dengan menggunakan 10 bus pariwisata.

Berdasarkan info dari Kantor Departemen Agama Kab Trenggalek, dijadwalkan jamaah haji tiba di embarkasi Juanda 14 Desember pukul 5 sore, dan diperkirakan sampai di Kabupaten Trenggalek pukul 11 malam. Namun jamaah haji baru tiba pada 15 Desember pukul 3 pagi, yang berarti kedatangan jamaah ini terlambat 4 jam dari waktu yang telah dijadwalkan.


Dari total jamaah 369 orang, sebanyak 4 orang jemaah tidak dapat kembali ke tanah air karena sakit serta meninggal dunia. Jamaah yang meninggal dunia di Arab Saudi sebanyak 2 orang, yaitu : Murtamat asal desa Prambon, Kecamatan Tugu dan Sarikatun Kelurahan Sumbergedong Kecamatan Kota. Sedangkan 2 orang yang lain yang masih tertinggal adalah pasangan suami istri yaitu : Musaid, jamaah asal desa Gemaharjo, Watulimo, yang sedang menjalani operasi usus buntu 3 hari menjelang hari kepulangan, dan Suyanti istrinya yang sengaja tinggal untuk merawat sang suami.


Kedatangan Jamaah haji ini juga disambut dengan hangat oleh Bupati Trenggalek H. KRA. Soeharto Hadiningrat, serta Wakil Bupati Trenggalek Mahsun Ismail S.Ag, M.M.(hab)


Read more..

Mulyadi WR Akhirnya Merapat ke PDI Perjuangan




Minta Untuk Tidak Di Korankan

PDI Perjuangan partai pemenang pemilu legislatif 2009 di Kabupaten Trenggalek ternyata tetap menjadi lirikan para bakal calon Bupati yang akan memperebutkan kursi AG 1 periode 2010-2015.

Setelah salah satu kader dari sayap PDI Perjuangan itu sendiri ada yang mengambil formulir pendaftaran yaitu Suryanto Sampir dari Kawulo Alit, kemarin Minggu (13/12) ada juga pengurus Cabang PDIP Trenggalek yaitu Agung Supriyono, SE datang ke sekretariat pendaftaran di Jalan Mayjen Sungkono 31 Tamanan. kader yang sekarang duduk di Ketua Komisi 2 DPRD Trenggalek ini datang sendiri tanpa di dampingi Tim sukses.

Selang satu jam kemudian sekira pukul 12.30 Wib, Ir. Mulyadi WR, MMT mantan Bupati Trenggalek periode 2005-2010 yang saat ini menduduki jabatan Asisten di Propinsi Jatim juga hadir di Sekretariat Pendaftaran. Pak Mul datang tanpa pengawalan siapapun dan hanya dengan sopir pribadi saja. S, Akbar abas Ketua DPC PDIP langsung menyambut kedatangannya pria yang berdomisil di Jalan wachid hasyim Trenggalek tersebut.

Selain Abas, kedatangan calon itu juga di sambut seluruh fungsionaris DPC dan langsung ditemui di ruangan Ketua. Banyak hal yang di sampaikan Mulyadi berkaitan dengan pencalonan mantan orang nomor 1 Trenggalek itu. Mulai dari kegiatannya di Surabaya sampai pernyataan yang mengejutkan.

"Tolong ini jangan diekspose dulu karena saya belum minta restu kepada Gubernur maupun Sekdaprop, sebab ini menyangkut kode etik," ujarnya mewanti-wanti. Tetapi hal tersebut tidak menyurutkan para wartawan untuk mengejar statmen calon yang selama ini di tunggu-tunggu masyarakat .

Setelah selesai mengisi formulir pendaftaran, Mulyadi langsung dipersilakan masuk ke ruangan rapat. Seluruh Ketua PAC (Pimpinan Anak Cabang) setingkat Kecamatan sudah bersiap mendengarkan statmen mengenai pencalonannya.

"Yang paling penting kehadiran saya ini silaturahmi dan saya minta untuk dievaluasi tentang kinerja saya selama memimpin Trenggalek," tegas Mulyadi di depan para Fungsionaris PAC se-Kabupaten Trenggalek.

Sementara itu S, Akbar Abas Ketua DPC PDIP Trenggalek secara tegas menyatakan keterbukaannnya dalam mengemban tugas partai dalam hal ini penjaringan Cabup maupun cawabup periode 2010-2015.

"Yang penting bagi PDIP adalah Bupati yang bisa memajukan Trenggalek, siapapun Bupatinya baik kader sendiri maupun non kader " Ujar Abas di hadapan ketua-ketua PAC.

Read more..

Trenggalek : SMPN 1 Karangan Launching “ Kantin Kejujuran”


Peringati Hari Anti Korupsi Se-Dunia

Trenggalek (prigibeach.com) - Di Kantin depan kelasku, disana kenal dirimu ......" sepenggal syair dari lagunya Iwan Fals. Lagu tersebut mengingatkan kita betapa masa sekolah adalah fase kehidupan yang paling mengesankan. Artinya kalau disaat itu mental sebagai laku spiritual diasah terus menerus setiap hari berbarengan dengan intelektualitas di harapkan terjadi padunya Imtaq siswa, walhasil akan menghasilkan generasi penerus bangsa yang mampu menjawab tantangan era globalisasi.

Bayu Danarko,SH Kasi Intel Kejaksaan Negeri Trenggalek, narasumber di Kantin Kejujuran SMPN 1 Karangan saat lanching "Kantin Kejujuran" pada peringatan Hari Anti Korupsi, Rabu (9/12), juga mengatakan demikian. Artinya, barangkali intelektualitas tanpa moralitas yang bagus sama juga penghianatan, apalagi didunia pendidikan.

Selain sekolah yang sudah makan biaya mahal, belum lagi banyak oknum yang memanfaatkan kesempatan ini, terlebih lagi pendidikan berkwalitas, Jer Basuki Mawa Bea, Ana Rupa Ana Rega atau istilah lainnya yang digunakan untuk alasan yang kuat dijadikan sebagai bamper/topeng dalam mencari keuntungan pribadi.

SMPN 1 Karangan, barangkali salah satu sekolah yang getol untuk memberdayakan para siswanya agar jujur dan berdisiplin tinggi di dalam lingkungan sekolahnya. Kantin yang terlihat seperti kantin-kantin biasa yang berada di lingkungan sekolah, di "Sulap" dengan warna yang berbeda. Siswa yang sedang istirahat, terlihat berjalan menuju kantin sekolah. Mereka memilih serta mengambil jajanan, panganan, serta minuman sendiri sesuai selera. Tapi yang lebih membanggakan para murid ini tanpa canggung membayar langsung sesuai harga yang terpasang di masing-masing penganan tersebut tanpa ada satu orang pun pengawas kantin.

"Alhamdulillah siswa kami kini tergolong anak-anak yang manis. Tidak pernah ada laporan ada siswa kami yang nakal ataupun berbuat yang bersifat melanggar hukum. Munculnya gejala-gejala kenakalan remaja yang saat ini sudah menjangkiti beberapa sekolah yang ada di Trenggalek, kita sudah antisipasi dengan "Personal upproud" melalui bimbingan konseling (BK) yang terselenggara sejak bertahun-tahun sebelum saya memimpin sekolah ini. Sementara mental kerokhanian kita bina melalui guru Agama sesuai dengan keyakinan masing-masing siswa, makanya mungkin ini menjadi salah satu pertimbangan kenapa sekolah ini yang dipilih sebagai Sekolah untuk Launching peringatan Hari Anti Korupsi tahun ini," ujar Drs. Agus Sujito kasek SMPN 1 Karangan Trenggalek.

Agus menambahkan kalau selama memimpin sekolah tersebut telah banyak menjalin hubungan dengan instansi di luar dinas pendidikan. Beberapa kali demi upaya menekan angka kenakalan remaja, anak didiknya diajak bertukar pikiran dengan nara sumber dari Polsek setempat dan Muspika yang lain. "Kami juga menjalin dengan kawan-kawan media, agar siswa yang berjumlah 764 ini "melek" informasi. Termasuk bagaimana giat dan antusiasnya pemerintah dalam pemberantasan korupsi, serta akibat dari tindak korupsi terhadap nasib para penerus bangsa ini," imbuh Agus menutup wawancara dengan prigibeach.com.(haz)

Read more..

Trenggalek : Hati-hati Bagi Pengendara Motor, UU No.22 2009 Sudah Disyahkan



Trenggalek (prigibeach.com) - Buat pengendara motor harap berhati-hati, jangan coba-coba jalan di trotoar kecuali bila siap didenda Rp500.000. Masih banyak lagi pasal-pasal yang terangkum dalam UU No.29 Tahun 2009 Tentang Lalu lintas dan Angkutan Jalan yang siap menjerat pengendara karena kebiasaan buruk atau lalai saat berkendara, antara lain ialah:
  1. Motor harus lengkap nomor polisi. Hilang satu kena pasal 280. Bunyinya (diringkas), orang yang mengendarai motor tidak dipasangi tanda nomor (pelat nomor) yang ditentukan polisi sebagaimana yang dimaksud pasal 68 ayat1, dipidana kurungan 2 bulan atau denda paling banyak Rp500.000
  2. Punya SIM. Nekad tanpa mengantongi Surat Izin Mengemudi (SIM) saat berkendara (sesuai pasal 281) dikenakan pasal 77 ayat 1 dipidana kurungan paling lama 4 (empat) bulan atau denda paling banyak Rp.1 juta.
  3. Jangan SMS atau telepon saat berkendara, mabok, dan lainnya, itu mengganggu konsentrasi pengendara. Pasal 283 siap menjerat dengan bunyi; Setiap orang yang mengemudikan kendaraan bermotor secara tidak wajar dan melakukan kegiatan lain atau dipengaruhi suatu keadaan yang mengakibatkan gangguan konsentrasi dalam mengemudi di jalan sebagai di atur dalam pasal 106 ayat 1 dipidana kurungan paling lama 3 (tiga) bulan atau denda Rp750.000.
  4. Jalan di trotoar. Pasal 106 ayat 2 akan menjerat dengan hukuman berupa kurungan 2 (dua) bulan atau denda paling banyak Rp500.000. Karena, dalam pasal tersebut jelas disebutkan Anda kala mengemudikan kendaraan bermotor tidak mengutamakan keselamatan pejalan kaki atau pesepeda.
  5. Standar motor tak lengkap. Perhatikan kaca spion, lampu utama, rem, penunjuk arah, pengukur kecepatan, knalpot dan kedalaman alur ban. Bila tidak memenuhi persyaratan teknis dan laik jalan, amaka sebagaimana dimaksud pasal 106 ayat 3 juncto pasal 48 ayat 2 dan ayat 3 dipidana dengan pidana kurungnan paling lama 1 bulan atau denda paling banyak Rp250.000.
  6. Marka jalan. Simak pasal 287, bagi yang melanggar aturan perintah atau larangan yang dinyatakan dengan rambu lalu lintas sebagaimana dimaksud pasal 106 ayat 4 huruf a atau marka jalan (pasal 106 ayat 4 huruf b) dipidana dengan pidana kurungan 2 (dua) bulan atau denda palilng banyak Rp500.000.
  7. Helm harus logo SNI. Pakai helm "cetok" atau helm proyek bakal dihadang pasal 106 ayat (8) dipidana dengnan pidana kurungan a (satu) bulan atau denda paling banyak Rp.250.000. Helm harus memenuhi standar SNI.
  8. Boncengan tiga atau lebih. Mengangkut penumpang lebih dari satu sebagaimana disebut dalam pasal 106 ayat 9 dipidana dengan pidana kurungan 1 (satu) bulan atan denda paling banyak Rp250.000.
  9. Balap liar. Yang suka kebut-kebutan, apalagi balap liar sebagaimana disebutkan pasal 115 huruf b dipidana dengan pidsana kurungan paling lama 1 (satu) tahun atau denda paling banyak 3.000.000.
  10. Menerobos paling pintu kereta api. Nekada menerobos lintasan rel kereta, sementara palang pintu sudah ditutup dan sinyal sudah bunyi, pasal 114 siap menjerat pidana kurungan paling lama 9 (tiga) bulan atau denda paling banyak Rp750.000.
Hati-hati adalah basis keamanan, persiapkan kelengkapan kendaraan dan jangan sekali-kali melakukan pelanggaran rambu lalu-lintas.(pbc)

Read more..

Trenggalek : DPC PDI-P, Terima Pendaftaran Bakal Calon Bupati/Wakil Bupati



Trenggalek (prigibeach.com) - Menjelang pesta demokrasi Pemilihan Kepala Daerah Tahun 2010, Dewan Pimpinan Cabang Partai Demokrasi Indonesia - Perjuangan telah membuka pintu bagi setiap warga Trenggalek yang ingin mencalonkan diri sebagai kandidat Calon Bupati/Wakil Bupati.

Menurut Akabar Abas, partainya siap menerima siapa saja yang memiliki niat untuk maju dalam Pilbup tersebut, tapi dengan beberapa syarat antara lain harus memiliki visi dan misi yang sama dengan partai berlambang Banteng Moncong Putih tersebut.

"Kami tidak akan menerima bakal calon yang berbeda misi dan visi perjuangannya dengan garis partai kami. Dalam lima tahun ke depan, kami inginkan derap dan dinamika pertumbuhan kesejahteraan masyarakat harus lebih baik dari sekarang," katanya.

Untuk itu, kepada setiap bakal calon hendaknya segera mendaftarkan diri dengan membawa berbagai persyaratan yang ditentukan, ke kantor sekretariat DPC PDI-P Trenggalek. Bakal Calon harus datang sendiri, bersama pasangannya dan tidak boleh diwakilkan, demikian Abas menambahkan.(haz).

Read more..

Trenggalek : Soeharto Gelar Aksi Tanam Bakau di Prigi




Trenggalek (prigibeach.com)
- Jum'at (4/12), pantai Cengkrong Prigi ramai dikunjungi warga dan pejabat teras di lingkungan Pemkab Trenggalek. Bukan saja karena indahnya pantai itu, tetapi karena ada kegiatan khusus yang dipimpin langsung oleh Bupati Trenggalek H. Soeharto, yakni penanaman bibit bakau di sepanjang pantai tersebut.

Gelar aksi tanam bibit bakau diselenggarakan dalam rangka memperingati Hari Nusantara. Sebanyak 60.000 bibit bakau disebar bersama warga sekitar. Bupati Trenggalek H. KRA. Soeharto Hadiningrat didampingi Anggota Komisi II DPRD Trenggalek, Waka ADM Perhutani Kediri Selatan, Kepala PPN Prigi serta Kepala Balai Benih Udang Galah.

"Kegiatan ini adalah demi menjaga ekosistem pantai, terutama kawasan hutan bakau yang memiliki manfaat sangat besar bagi kehidupan masyarakat sekitar", ujar H. Soeharto. Hutan bakau selain berfungsi untuk menjaga pantai dari abrasi, juga merupakan tempat pemijahan, perlindungan, serta pembesaran bagi biota laut. Sehingga dengan terjaganya ekosistem ini, nelayan serta masyarakat sekitar kawasan pantai dapat menikmati hasil laut dalam jangka waktu yang lama, tambahnya.

Dalam sambutannya Bupati mengingatkan perlunya sistem pengolahan bersama antara berbagai pihak terkait seperti pemerintah, swasta, serta masyarakat pantai untuk menjaga dan memperbaiki hutan bakau yang rusak.

"Pemerintah dengan partisipasi aktif masyarakat perlu bekerja keras untuk menentukan bagaimana pengolahan hutan bakau ini dapat direncanakan, dirancang, disosialisasikan dan dilaksanakan sampai berhasil", imbuhnya. H. Soeharto juga berharap agar masyarakat pesisir memiliki kesadaran untuk menjaga dan memelihara kelestarian ekosistem bakau.(Haz)


Read more..

Blog Sahabat Saya

Recent Posts