Foto: Dra.Hasnawati, Kabid Pengadaan dan Pengembangan Karier Pegawai pada BKD Kab Trenggalek, dan para peserta tes seleksi CPNS saat berjubel mau melihat pengumuman hasil tes di Kantor BKD Trenggalek.
Trenggalek (prigibeach.com) - Sabtu (28/11) yang lalu, sejak pagi hari ribuan peserta seleksi CPNS berjubel di sepanjang jalan Brigjen Sutran di mana Kantor BKD berlokasi. Mereka datang dengan harap-harap cemas, berharap namanya tercantum dalam daftar pengumuman hasil seleksi tes CPNS. Cemas, karena sangat tidak menginginkan kegagalan. Namun sukses yang berpihak pada mereka 0,01 prosen, sedang kegagalan 99,99 prosen. Jadilah kelulusan mereka hanyalah mimpi.
Dra.Hasnawati, Kabid Pengadaan dan Pengembangan Karier Pegawai pada BKD Kab Trenggalek, mengeluhkan betapa dirinya bersama seluruh tim Rekruitmen CPNS sejak tanggal 26 Nopember hingga pengumuman di tempel pada papan pengumuman, sangat kurang tidur. Pada waktu itu, terlihat di tampilan wajah perempuan yang satu ini. Dia begitu kelelahan. Namun dia tetap aktif menjalankan tugasnya, sesuai dengan amanah, demikian katanya.
Hari ini, Rabu (16/12), ternyata ada satu orang peserta yang lulus tes CPNS menyatakan mundur, sedang empat orang lagi terancam dicoret karena tidak menyetorkan kelengkapan administrasi untuk pemberkasan, kata Hasnawati.
"Dari 411 peserta yang lolos tes seleksi CPNS 2009, satu menyatakan mengundurkan diri dan empat terancam dicoret. Penyebabnya, hingga kemarin, empat peserta tes tersebut lolos belum menyerahkan berkas," ujarnya. Sambil menambahkan bahwa kelengkapan berkas itu syarat mutlak untuk menjadi CPNS. Berkas akan dikirim ke Badan Kepegawaian Nasional (BKN).
Satu peserta yang menyatakan mengundurkan diri secara tertulis. Yakni atas nama Edhy Pitoyo yang lolos untuk formasi guru SMK TIK. Alasannya, yang bersangkutan diterima menjadi CPNS di daerah lain.
Sedangkan empat peserta lain belum memberitahukan secara resmi. Meski begitu, BKD Trenggalek masih berbaik hati dengan melayangkan surat panggilan terakhir. Pemanggilan bertujuan untuk memastikan, apakah mereka benar-benar mundur atau tidak. Jika mundur, maka diminta menyerahkan surat penyataan secara tertulis.
Kepala BKD Trenggalek, I Gede Siama, menegaskan bila keempat peserta yang lolos namun belum menyerahkan berkas tersebut berasal dari luar daerah seperti Banten. Dan ada beberapa peserta yang belum melengkapi berkas yang disyaratkan.
Sementara itu, masyarakat Trenggalek masih memendam prasangka tentang tidak transparan dan tidak akuntabelnya proses penyelenggaraan rekrutimen. Meskipun sebelas hari setelah pengumuman, pihak BKD menayangkan faile scoring CPNS, namun menurut kebanyakan peserta tes, file tersebut tidak bisa dibuka sekalipun bisa didownload.
Doding Rahmadi, salah seorang penggagas Konsorsium Rakyat Trenggalek (KRT) Untuk CPNS Bersih, mengatakan bahwa pihaknya telah mendorong Komisi I DPRD Trenggalek untuk segera menelusuri kinerja Tim Rekruitmen SPNS Trenggalek.
"Seharusnya, Dewan segera mengambil sikap positif dengan membentuk Pansus. Jangan biarkan kasus ini berkembang menjadi rumor yang menyudutkan Pemkab, bila memang rekruitmen berlangsung bersih. Dan jangan sampai kasus ini "masuk angin", sehingga dibiarkan saja para oknum menikmati hasil kebusukan kinerjanya, itu bila terbukti ada kejanggalan dan tindak pidanya," ujarnya.
Nurani Soyomukti, pemuda berkaliber Nasional, yang juga pegiat KRT, menimpali dengan ungkapan "becik kethitik ala ketara". Menurutnya, oknum yang telah memperdagangkan status CPNS kepada "pembeli" atau warga yang ikut tes, sungguh-sungguh tidak bermoral dan tidak punya hati nurani.
"Alangkah kejamnya oknum-oknum itu, mereka tidak memikirkan, bahwa kesempatan yang mereka jual kepada "pembeli kursi CPNS", sesungguhnya adalah hak para peserta yang memenuhi nilai kelulusan tes. Tuhan Maha Tahu, dan hukum karma pasti berlaku," kata Nurani Soyomukti.(hab)
Trenggalek (prigibeach.com) - Sabtu (28/11) yang lalu, sejak pagi hari ribuan peserta seleksi CPNS berjubel di sepanjang jalan Brigjen Sutran di mana Kantor BKD berlokasi. Mereka datang dengan harap-harap cemas, berharap namanya tercantum dalam daftar pengumuman hasil seleksi tes CPNS. Cemas, karena sangat tidak menginginkan kegagalan. Namun sukses yang berpihak pada mereka 0,01 prosen, sedang kegagalan 99,99 prosen. Jadilah kelulusan mereka hanyalah mimpi.
Dra.Hasnawati, Kabid Pengadaan dan Pengembangan Karier Pegawai pada BKD Kab Trenggalek, mengeluhkan betapa dirinya bersama seluruh tim Rekruitmen CPNS sejak tanggal 26 Nopember hingga pengumuman di tempel pada papan pengumuman, sangat kurang tidur. Pada waktu itu, terlihat di tampilan wajah perempuan yang satu ini. Dia begitu kelelahan. Namun dia tetap aktif menjalankan tugasnya, sesuai dengan amanah, demikian katanya.
Hari ini, Rabu (16/12), ternyata ada satu orang peserta yang lulus tes CPNS menyatakan mundur, sedang empat orang lagi terancam dicoret karena tidak menyetorkan kelengkapan administrasi untuk pemberkasan, kata Hasnawati.
"Dari 411 peserta yang lolos tes seleksi CPNS 2009, satu menyatakan mengundurkan diri dan empat terancam dicoret. Penyebabnya, hingga kemarin, empat peserta tes tersebut lolos belum menyerahkan berkas," ujarnya. Sambil menambahkan bahwa kelengkapan berkas itu syarat mutlak untuk menjadi CPNS. Berkas akan dikirim ke Badan Kepegawaian Nasional (BKN).
Satu peserta yang menyatakan mengundurkan diri secara tertulis. Yakni atas nama Edhy Pitoyo yang lolos untuk formasi guru SMK TIK. Alasannya, yang bersangkutan diterima menjadi CPNS di daerah lain.
Sedangkan empat peserta lain belum memberitahukan secara resmi. Meski begitu, BKD Trenggalek masih berbaik hati dengan melayangkan surat panggilan terakhir. Pemanggilan bertujuan untuk memastikan, apakah mereka benar-benar mundur atau tidak. Jika mundur, maka diminta menyerahkan surat penyataan secara tertulis.
Kepala BKD Trenggalek, I Gede Siama, menegaskan bila keempat peserta yang lolos namun belum menyerahkan berkas tersebut berasal dari luar daerah seperti Banten. Dan ada beberapa peserta yang belum melengkapi berkas yang disyaratkan.
Sementara itu, masyarakat Trenggalek masih memendam prasangka tentang tidak transparan dan tidak akuntabelnya proses penyelenggaraan rekrutimen. Meskipun sebelas hari setelah pengumuman, pihak BKD menayangkan faile scoring CPNS, namun menurut kebanyakan peserta tes, file tersebut tidak bisa dibuka sekalipun bisa didownload.
Doding Rahmadi, salah seorang penggagas Konsorsium Rakyat Trenggalek (KRT) Untuk CPNS Bersih, mengatakan bahwa pihaknya telah mendorong Komisi I DPRD Trenggalek untuk segera menelusuri kinerja Tim Rekruitmen SPNS Trenggalek.
"Seharusnya, Dewan segera mengambil sikap positif dengan membentuk Pansus. Jangan biarkan kasus ini berkembang menjadi rumor yang menyudutkan Pemkab, bila memang rekruitmen berlangsung bersih. Dan jangan sampai kasus ini "masuk angin", sehingga dibiarkan saja para oknum menikmati hasil kebusukan kinerjanya, itu bila terbukti ada kejanggalan dan tindak pidanya," ujarnya.
Nurani Soyomukti, pemuda berkaliber Nasional, yang juga pegiat KRT, menimpali dengan ungkapan "becik kethitik ala ketara". Menurutnya, oknum yang telah memperdagangkan status CPNS kepada "pembeli" atau warga yang ikut tes, sungguh-sungguh tidak bermoral dan tidak punya hati nurani.
"Alangkah kejamnya oknum-oknum itu, mereka tidak memikirkan, bahwa kesempatan yang mereka jual kepada "pembeli kursi CPNS", sesungguhnya adalah hak para peserta yang memenuhi nilai kelulusan tes. Tuhan Maha Tahu, dan hukum karma pasti berlaku," kata Nurani Soyomukti.(hab)
0 Komentar:
Posting Komentar
Bila Anda suka dengan entry blog ini, sudilah menuliskan komentar di sini.
Terimakasih.