> Prigibeach Trenggalek

Samuri, Mencari Keadilan Ke Mahkamah Agung dan DPR-RI

Samuri tiduran di tikar yang dihampar di depan Gedung Mahkamah Agung, di Jakarta. (dok.Micom).

Jakarta (prigibeach.com) - Samuri bin Darimin (35), warga Dusun Kacangan, Desa Sumurup, Kecamatan Bendungan, Trenggalek, Jawa Timur, benar-benar bernasib malang. Lantaran mengambil batu di tanah milik sendiri, ia diganjar hukuman kurungan 1,5 tahun penjara atau hukuman subsider 16 bulan serta denda Rp 500.000.

Samuri mengambil batu sebanyak lima ton di lahannya sendiri selama 34 hari. Rencananya batu tersebut akan dijual kepada Imam sebesar Rp1.250.000. Akhirnya ia pun menyewa truk dengan biaya Rp200 ribu.

Samuri lantas bercerita, di tengah-tengah perjalanan tiba-tiba truk yang membawa batu miliknya dihentikan polisi. Samuri kemudian diminta uang Rp10 juta oleh Kasat Polres Trenggalek dengan ancaman Pasal 158 jo Pasal 67 UU No 04 tahun 2009. Karena merasa tidak bersalah Samuri pun menawar denda tersebut sehingga disepakati angka Rp3 juta.

Istrinya pun tak tinggal diam untuk membantu Samuri, mencarikan uang namun hanya mendapat Rp2,9 juta. Sayangnya, Polres Trenggalek tidak mau mengeluarkan karena kekurangan uang Rp100 ribu. Baru ketika dilunasi pria lulusan Sekolah Dasar ini akan dilepaskan dengan kesepakatan kasus tersebut ditutup.

Beberapa hari kemudian, Samuri mendapat panggilan dari Kejaksaan. Perkaranya pun ditangani oleh Jaksa Muda Pidana Umum Pengadilan Negeri Trenggalek, Budi Santoso.

Sungguh nasib sial, bagaikan jatuh masih tertimpa tangga pula, Samuri malah mendapat perlakuan tak senonoh. Pria berkulit sawo matang ini mengaku diminta telanjang dan tubuhnya diraba-raba. Budi, menurut pengakuan dia, juga mengancam, jika menolak maka kasus Samuri akan ditindaklanjuti ke pengadilan. "Saya menolak, saya lari," ujar Samuri saat bercerita tentang kasusnya di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (28/7/2011).

Akhirnya, Samuri dijatuhi hukuman 1,5 tahun subsider 16 bulan kurungan penjara serta denda Rp500 ribu oleh PN Trenggalek. Pria berusia 35 tahun ini pun tak tinggal diam mencari keadilan.

Samuri melakukan banding ke Pengadilan Tinggi setempat. Namun, usaha banding itu tak membuahkan hasil apa-apa dan hukuman yang dijatuhkan untuk Samuri tetap sama. Meski bandingnya tak membuahkan hasil, Samuri tak patah arang berjuang mencari keadilan.

Dia pun kemudian mengajukan kasasi. Namun, seakan-akan nasib sial itu masih terus berlanjut sebab kasasinya pun ditolak lantaran memori kasasi telat diserahkan. Kasus ini pun tetap tertahan, dan Sumari pun belum menemukan rasa keadilan itu.

15 Hari Menginap di Depan Gedung MA

Samuri tak patah semangat, dia pun berniat mengadukan perkara ini ke Mahkamah Agung. Namun, belum sempat tatap muka dengan hakim MA, dia diusir oleh Satpol PP. Samuri, tak bergeming, meskipun harus menginap di depan Gedung MA dengan bekal yang dibawanya, ia berkeras untuk menghadap Hakim MA untuk meminta keadilan. Setelah menginap selama 15 hari, Samuri akhirnya diterima oleh MA dan dijanjikan akan memproses permohonannya tersebut, Rabu (27/7).


Tidak puas hanya sampai di situ, Samuri berharap masalah hukum yang menjerat dirinya segera tuntas, maka petani miskin ini akhirnya juga mendatangi gedung Parlemen DPR. Mujur Pria yang memiliki anak satu ini bertemu dengan Wakil Ketua DPR RI Priyo Budi Santoso.

"Sebagai warga negara saya bertanya kepada para bapak-bapak penegak hukum dan ahli hukum di Jakarta, apakah saya bersalah mengumpulkan batu di sawah saya sendiri yang hanya saya lakukan sekali? Layakkah saya mengambil batu tanpa menggali tanah sendiri dianggap melakukan penambangan," tanyanya kepada Priyo.

Priyo pun merasa tidak terima terhadap masyarakat miskin yang diperlakukan tidak adil dihadapan hukum. Politikus Golkar ini pun berjanji akan menelepon Mahkamah Agung untuk menanyakan kasus Samuri.

Priyo juga berjanji akan memerintahkan agar MA mengkoreksi kembali lembaga hukum di bawahnya seperti hakim, jaksa, dan polisi setempat. "Saya merasa sedih apalagi terjadi di kampung saya. Rasa keadilan saya tergugah," tandas Priyo.(dtc/micom/pbc/m-12).




Read more..

Gerak Jalan Putera 17 KM Diikuti 51 Peleton

H.Mulyadi WR kibarkanBendera Start, melepas Peleton I Kehormatan yang dikomandani Sekda Trenggalek, Cipto Wiyono

Trenggalek (prigibeach.com) - Gerak Jalan Hari Ulang Tahun Proklamasi Kemerdekaan RI ke-66 memasuki hari ketiga, Kamis (28/7) untuk kelompok putra. Gerak jalan ini terbagi menjadi 3 tingkat yaitu SMP/MTs 13 peleton, SMA /SMK/MA 20 peleton serta tingkat Umum yang berasal dari Dinas/Instansi lingkup Pemkab Trenggalek dan masyarakat sebanyak 51 peleton. Sehingga keseluruhan peserta gerak jalan kali ini berjumlah 84 peleton.

Jarak yang ditempuh sejauh 17 km dengan start/finish di Pendopo Agung Trenggalek, Jawa Timur. Sebelum memberangkatkan peserta gerak jalan, dalam sambutannya Bupati Trenggalek Mulyadi WR, mengucapkan terima kasih kepada semua peserta yang telah berpartisipasi dalam gerak jalan ini.

"Sehingga Merupakan kebanggaan bagi penyerlenggara karena saudara peduli terhadap kemerdekaan bangsa ini," demikian antara lain disampaikan oleh Bupati, sambil menambahkan pesan agar selama dalam perjalanan semua peserta tetap menjaga ketertiban lalu lintas.

Gerak jalan ini dimulai pada pukul 07.00 WIB dan 3 peleton awal yang nerupakan peserta kehormatan diberangkatkan oleh Bupati Trenggalek H. Mulyadi WR. Selanjutnya secara bergiliran Wakil Bupati Trenggalek, Komandan Kodim Trenggalek, Ketua Pengadilan Negeri Trenggalek, Kepala Kejaksaan Negeri Trenggalek dan Kapolres Trenggalek memberangkatkan peleton peserta. Tiga peleton peserta kehormatan adalah 2 peleton dari para Kepala SKPD maupun Kepala Bagian dengan Komandan Peleton I Sekretaris Daerah Ir. Cipto Wiyono, M.Si dan Komandan Peleton II Kabag Hukum, Bambang Setiaji, SH. Sedangkan peleton kehormatan ketiga dari Kodim 0806 Trenggalek.

Rute yang ditempuh mulai dari Depan Pendopo Agung Trenggalek - Jl. Hasyim Ashari - Jl. P. Sudirman - Jl. Yos Sudarso - Jl. Raya Trenggalek-Ponorogo - Pertigaan Desa Nglongsor Belok Kiri - Pertigaan Banger Belok Kiri - Jl. Raya Salamrejo - Kelutan - Perempatan Balai Desa Kelutan Belok Kiri - Jl. Soekarno Hatta - Jl. P. Sudirman - Jl. Hasyim Ashari dan finish di Depan Pendopo.(tg-ys/pbc/m-12)

Related Posts with Thumbnails
Read more..

Gerak Jalan 8 KM Puteri Diikuti 79 Peleton

Trenggalek (prigibeach.com) - Peringatan HUT Proklamasi RI dan Hari Jadi Trenggalek, Jawa Timur, Tahun 2011, Rabu (27/7) dimeriahkan gerak jalan 8 KM Puteri yang diikuti 79 peleton. Gerak jalan ini ada tiga katagori yakni siswi SMP/MTs, SMA/MA/SMK dan Umum dengan rincian 21 peleton dari SMP/MTs, 23 peleton SMA/MA/SMK serta 35 peleton dari umum. Start dan finish di depan Pendopo Kabupaten Trenggalek.

Sebelum memberangkatkan peserta gerak jalan, Sekretaris Daerah Kabupaten Trenggalek, Ir. Cipto Wiyono, M.Si. menyampaikan terima kasih kepada seluruh peserta yang turut serta memeriahkan peringatan HUT RI ke-66 dan Hari Jadi Kab. Trenggalek ke-817 dengan mengikuti lomba gerak jalan. Selain itu, Cipto Wiyono berpesan kepada para peserta untuk tidak memaksakan diri jika memang merasa tidak kuat. "Terutama bagi ibu-ibu", candanya.

Diawali Sekretaris Daerah, Cipto Wiyono, kemudian disusul para Kepala SKPD yang hadir di panggung kehormatan, secara bergantian mengibarkan bendera start sebagi tanda pemberangkatan. Gerak jalan diawali oleh pasukan kehormatan yaitu peleton para istri Kepala SKPD atau anggota Dharma Wanita Persatuan Kabupaten Trenggalek sebanyak 3 peleton, di dalamnya termasuk Ny. Hanik Kholiq, istri Wakil Bupati Trenggalek. Kemudian disusul dengan barisan dari SMP/MTs, SMA/SMK/MA dan diakhiri dengan barisan dari umum. Untuk peserta dari kategori umum, selain dari peleton SKPD, peserta juga berasal dari Bhayangkari, Persatuan Istri Tentara (Persit), bahkan dari Lingkungan di desa-desa.

Gerak jalan berjalan lancar, walaupun ada beberapa peserta yang jatuh pingsan karena kelelahan dan langsung ditangani oleh petugas kesehatan yang telah disiagakan. Sesampai di finish, peserta disambut oleh Sekretaris Daerah, para Kepala SKPD dan Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Trenggalek, Ny. Penny Mulyadi serta Ketua Dharma Wanita Persatuan Kabupaten Trenggalek, Ny. Cipto Wiyono.(okt/ys/pbc/M-12)
Read more..

Rakercab PDI-P Trenggalek: Maksimalkan Potensi Sejahterakan Rakyat dan Menangkan Pemilu 2014

Akbar Abas,
Ketua DPC PDI-Perjuangan Trenggalek
.
Trenggalek (prigibeach.com) - Rapat kerja Cabang PDI-Perjuangan Kabupaten Trenggalek Jawa Timur, diselenggarakan Rabu (20/7) bertempat di Markas partai itu, Jl. Mayjend Sungkono. Hadir dalam raker seluruh pengurus PAC dari 14 Kecamatan, serta Bupati Trenggalek, H. Mulyadi WR bersama nyonya Penny Mulyadi. Raker membahas tentang usulan APBD Tahun 2012,  didahului dengan pelantikan Alat Kelengkapan Partai.

Sebelum pelantikan, S. Akbar Abas Ketua DPC PDI-P Trenggalek menyampaikan berapa arahan menyangkut kinerja dan pokok-pokok program kegiatan partai dalam beberapa tahun ke depan. Abas menggarisbawahi arah rapat kerja untuk mewujudkan Lima Mantab, yakni mantap ideologi, mantab organisasi, mantab kaderisasi, mantab program dan SDM.

"Dengan Lima Mantab, Partai PDI-Perjuangan akan dengan mudah mewujudkan cita-cita memperjuangan kesejahteraan dan persamaan hak bagi seluruh masyarakat dan bangsa Indonesia. Selanjutnya, mari maksimal potensi kita untuk memenangkan Pemilu 2014," ujar Abas.

Kemudian Abas meminta agar setiap PAC yang baru saja selesai dilantik untuk mulai operasional memperkuat jalinan kerja sama dengan semua ranting di wilayah masing-masing demi konsolidasi dan menggalang kekuatan. Menjaring aspirasi rakyat di pedesaan dan perkotaan untuk dijadikan acuan pembuatan rancangan program pembangunan di daerah ini. "PDI-P sangat menghargai aspirasi masyarakat terbawah, dan akan menjadikan sebagai bahan acuan untuk membuat program-program pembangunan. Program itu akan kita ajukan ke Dewan dan Eksekutif, kemudian kita akan melakukan pengawalan sampai tuntas, sehingga aspirasi masyarakat tersebut sungguh-sungguh terwujud," tegasnya.

Abas juga berharap kepada anggota legeslatif dari Partai berlambang Banteng Moncong Putih, memanfaatkan masa reses untuk menjaring aspirasi konstituen di Dapil-nya masing-masing. "Dan kepada PAC maupun pengurus Ranting dan Anak Ranting, hendaknya menjadikan moment pertemuan dengan anggota Dewan tersebut secara maksimal. Sampaikan uneg-uneg dan keinginan Saudara secara terbuka," tambah Abas.

H. Mulyadi WR, selaku Bupati Trenggalek, ketika memberikan arahan lebih menekankan kepeduliannya kepada kader partai. H. Mulyadi WR sebagai tokoh partai PDI-P, menandaskan bahwa momentum demokrasi menjelang 2014 harus dipersiapkan sejak sekarang. "Partai lain banyak memiliki tokoh, tapi kurang kader. Sebaliknya partai kita -PDI Perjuangan- banyak kader tapi kekurangan tokoh. Nah, ini adalah kesempatan terbuka bagi Saudara-saudara kader di PAC atau Ranting untuk berupaya dan menempa diri menjadi tokoh partai agar setiap saat siap menjadi pemimpin di daerah ini," kata Mulyadi.

H. MUlyadi WR menambahkan, agar setiap kader PDI-Perjuangan senantiasa aktif mengikuti dinamika sosial dan perkembangan yang terjadi di sekitarnya. Dia meminta bila ada hal-hal yang menyangkut kepentingan publik baik berupa sarana prasarana infrastruktur maupun sosial dan agama, agar disampaikan melalui musrenbangdes (musyawarah rencana pembangunan desa) untuk dilanjutkan ke musrenbang di kecamatan dan kabupaten. Sebagai Bupati yang diberangkatkan oleh PDI-P dalam Pilkada Juni 2010 lalu, dia siap berupaya menggoalkan setiap aspirasi yang diajukan oleh kader PDI-Perjuangan. Sambil menambahkan bahwa saat ini setiap desa sudah digelontori dana senilai Rp. 60 juta untuk membiayai proyek pembangunan infrastruktur desa dengan pola swakarya.

Masalah Jalur Lintas Selatan (JLS) dan Bendungan di Kecamatan Tugu, menurut Mulyadi penting harus diwujudkan. Bila saat ini masih ada beberapa hambatan, bukan berarti kegiatan tersebut mandeg. "Kendala yang terasa sekali, adalah anggaran untuk ganti rugi lahan yang mencapai puluhan milliar rupiah. Hal ini bagi kita merupakan buah si-malakama, dimakan ibu mati, tidak dimakan bapak yang mati. Namun kita tetap lebih baik makan, artinya melanjutkan pembangunan JLS dan Bendungan Tugu, demi percepatan usaha mensejahterakan masyarakat. JLS sangat menunjang perekonomian sepanjang pantai Panggul, Munjungan dan Watulimo yang kaya dengan hasil laut dan Bendungan Tugu sangat bermanfaat bagi kelangsungan pertanian di kawasan Kecamatan Tugu, Karangan dan Suruh,"

Usai pelantikan Alat Kelengkapan Organisasi, raker memasuki acara inti, dengan rapat-rapat komisi yang diikuti oleh semua pengurus PAC dan Badan-badan Partai. Dalam rapat berhasil disimpulkan usulan dari bawah (bottom-up) yang akan diusung ke tingkat Kabupaten, yang dibacakan oleh Guswanto saat menjelang penutupan. Seluruh PAC kompak menghendaki adanya mekanisme kaderisasi dengan pembobotan yang sesuai dengan AD/ART. Meningkatkan kesejahteraan pengurus PAC dan Ranting, serta mengharapkan gelontoran berbagai bentuk subsidi dari partai guna meningkatkan taraf hidup "wong cilik" di pedesaan.

"DPC Partai, berharap, semua PAC agar menyiapkan kadernya di Ranting-ranting untuk menjadi Kepala Desa dalam Pilakdes di desanya. Kader kita harus memenangkan Pilkades maupun pemilihan kepala Dusun, agar 2014 nanti PDI-Perjuangan di daerah ini mampu meraih mayoritas kembali," ujar Guswanto.

Hamzah Abdillah, ST.SH.MH., Wakil Ketua Bidang Infokom dalam rapat kerja Komisi I tersebut menyampaikan program menarik yang kemudian disetujui secara aklamasi oleh seluruh PAC. Antara lain, setiap PAC harus memiliki Blog sebagai media informasi yang di-sharing hostingnya dengan situs DPC PDI-Perjuangan Kabupaten Trenggalek. Mengingat website DPC akan dilengkapi dengan SMS Centre, maka semua PAC akan diberi satu buah handphone untuk menunjang kelancaran arus informasi dari ranting-PAC-DPC.(Haz).
Read more..

HUT RI dan Hari Jadi Trenggalek : TP PKK Trenggalek Gelar Lomba Masak Ikan


Hj. Penny Mulyadi, Ketua TP Penggerak PKK Trenggalek.

Trenggalek (prigibeach.com) - Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia ke-66 Tahun 2011 di Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, PPHBN RI Tahun 2011 melalui Seksi Kewanitaan bekerja sama dengan Tim Penggerak PKK Kabupaten Trenggalek, Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Trenggalek, Forum Peningkatan Konsumsi Ikan Nasional (Forikan) Kabupaten Trenggalek dan Kantor Ketahanan Pangan Kabupaten Trenggalek akan menyelenggarakan "Lomba Memasak Dengan Bahan Dasar Ikan" yang akan dilaksanakan pada Selasa, 26 Juli 2011 mulai pukul 08.00 WIB bertempat di Pendopo Kabupaten Trenggalek.

Menurut Ny. Penny Mulyadi, selaku Ketua Seksi Kewanitaan, lomba ini dibagi 3 (tiga) kategori, yakni Kategori I dengan peserta dari Bupati, Wakil Bupati, Sekretaris Daerah, Forum Pimpinan Daerah (Forpimda), Pimpinan DPRD, Kepala SKPD lingkup Pemkab Trenggalek, Staf Ahli Bupati, Asisten dan Kepala Bagian Lingkup Setda, Dinas Instansi Vertikal, Perbankan, Ketua Asosiasi dan Camat se-Kabupaten Trenggalek, masing-masing peserta sarimbit (isteri dan suami). Untuk Kategori II pesertanya adalah perwakilan dari Tim Penggerak PKK Kecamatan se-Kabupaten Trenggalek, sedangkan Kategori III pesertanya adalah perwakilan dari Rumah Makan, Warung, Restaurant dan Pengusaha Katering/Jasa Boga yang ada di Kabupaten Trenggalek.

Khusus untuk Kategori I, peserta tidak dipungut biaya pendaftaran, demikian lanjut Ny. Penny Mulyadi. Sedangkan untuk pelaksanaan technical meeting dan pengambilan nomor peserta bagi peserta Kategori I akan diselenggarakan pada Selasa, 19 Juli 2011 pukul 09.00 WIB bertempat di Pendopo Kabupaten Trenggalek. Tiap peserta dari Kategori I wajib mengikuti technical meeting ini atau bisa juga diwakili oleh istri masing - masing peserta.

Selain itu, masih disampaikan oleh Ny. Penny Mulyadi, demi kelancaran dan kesuksesan lomba tersebut ada beberapa ketentuan yang wajib dipatuhi oleh peserta, antara lain : proses memasak dilaksanakan di tempat lomba, peralatan masak dan kelengkapannya dibawa sendiri oleh peserta, meja masak dan tempat penyajiannya disiapkan oleh panitia, bahan dasar masakan ikan yang sudah dibersihkan serta kelengkapannya dibawa sendiri oleh peserta, masakan disajikan dengan peralatan sendiri sesuai selera, taplak dan perlengkapan lomba disiapkan oleh masing-masing peserta, wajib menyediakan masakan untuk keperluan penilaian, peserta diperbolehkan memberi atau menambahkan hiasan sesuai selera, boleh membawa 1 (satu) orang tenaga pembantu, peserta diwajibkan memakai clemek dari bahan daur ulang/bahan bekas, pakaian peserta bebas rapi, boleh membawa anggota untuk yel-yel/penggembira dan masakan yang disajikan harus dilengkapi dengan nasi.

Lebih lanjut Ny. Penny Mulyadi menjelaskan bahwa dengan lomba ini diharapkan muncul resep-resep baru dalam mengolah ikan, baik ikan laut maupun ikan air tawar. Selain itu, dengan lomba ini dapat masyarakat dapat meningkatkan konsusim makan ikan, terutama bagi para balita, karena makanan dari bahan dasar ikan sangat baik bagi pertumbuhan anak.

"Kita memiliki wilayah laut dan penghasil ikan cukup besar, namun belum semua masyarakat Trenggalek gemar makan ikan. Oleh karena itu melalui acara ini diharapkan dapat mendorong masyarakat untuk gemar makan ikan" demikian Hj. Penny Mulyadi.

Untuk informasi lebih lanjut akan disampaikan saat technical meeting atau peserta bisa juga menghubungi Sekretariat PKK di nomor 0355 - 791265, demikian pungkas Ny. Penny Mulyadi.(Haz).

Read more..

Blog Sahabat Saya

Recent Posts