> Maret 2011 | Prigibeach Trenggalek

Tiga Jenis Melon Andalan "ZinFresh"

Kali ini "ZinFresh", trademerk Budi Mulia Seed Production akan memperkenalkan tiga jenis buah melon yang termasuk dalam kategori terhandal dari perusahaan ini. Pertama ialah Golden Langkawi (hibrida), Honey Globe (hibrida) dan Apollo (Hibrida). Semua buah ini bebas zat kimia, bergizi dan penuh nutrisi yang bermanfaat bagi kesehatan kita. Seratus prosen alami alias mengandalkan pupuk organik.

  1. Golden Langkawi (hibrida)
    Kuning keemasan dipadukan dengan daging buah yang berwarna putih dengan tekstur renyah menjadikan melon ini disebut Golden Langkawi, emas di pasir putih pantai Langkawi. Melon Golden Langkawi tumbuh dengan kuat, mudah ditanam dan cepat berbuah. Bentuk buah lonjong dengan kedua ujung lancip memiliki berat ± 1 - 1,5 kg.

    Kulit halus berwarna kuning bersih kadang memiliki jala yang sangat jarang. Siap dipanen pada umur ± 35 hari setelah muncul bunga yaitu ditandakan dengan warna kulit yang berubah dari putih ke warna kuning. Tangkai buah yang kuat dan daging buah yang tidak mudah mengalami fermentasi membuat melon Golden Langkawi awet disimpan dan tahan terhadap pengangkutan.

    Waktu yang tepat dalam menanam melon ini adalah pada saat musim panas, menghasilkan kadar gula dan kualitas yang stabil.
  2. Honey Globe (hibrida)

    Pertumbuhannya kuat, tahan penyakit dan cepat berbuah. Kulit berwarna putih mengkilat, permukaan halus atau kadang berjala jarang. Buah berbentuk bulat tinggi, berat ± 1,5 kg dan ada yang mencapai hingga 4 kg. Daging berwarna hijau muda tebal dan rongga bagian dalam kecil.

    Melon Honey Globe mempunyai kadar gula 14-17% saat masak. Tekstur daging halus, berair, tidak berserat, rasanya harum manis dan harum. Setelah berbunga ± 40 hari buah dapat dipanen. Tangkai buahnya tidak mudah lepas, jadi tidak mudah busuk dan tahan pengangkutan.

    Jenis ini mempunyai daging buah yang keras pada saat di panen, namun setelah disimpan selama 5 hari, dagingnya menjadi lunak, sangat berair dan rasanya sangat enak.
  3. Apollo (Hibrida)

    Melon ini hampir sama dengan Golden Langkawi, Kuning muda dipadukan dengan daging buah yang berwarna putih dengan tekstur renyah. Mudah ditanam dan cepat berbuah. Bentuk buah sedikit lonjong dengan kedua ujung tidak begitu lancip memiliki berat ± 2 - 2,5 kg, dengan kadar gula 12 -14%.

    Produktivitas melon Apollo sangat tinggi, usia 65 hari panen dan kualitas buahnya stabil sehingga tahan dalam perjalanan saat diangkut maupun ketika dalam tempat penyimpanan.
Nah, Setelah tahu karakteristik dari tiga jenis dari melon tersebut, adakah yang membuat Anda tertarik? Bila ingin menyaksikan langsung wujud dari buah-buah yang penuh nutrisi dan tidak terkontaminasi zat kimia sama sekali, seperti ketiga melon itu, kami tunggu kehadiran Anda di "markas" kami, di Desa Gondang RT 20/RW 06 Kecamatan Tugu, Trenggalek, Jawa Timur,.

Demi mengembangkan dan mendukung perkembangan usaha "Bumi Mulia Seed Production" yang memproduksi berbagai sayuran dan buah dengan trademerk "ZinFresh", Redaksi menyediakan kolom konsultasi. Bagi pembaca yang memiliki masalah dalam pengelolaan dan budidaya tanaman organik, kami persilahkan untuk mengajukan pertanyaan melalui surat ke redaksi atau via e-mail yu_en73@yahoo.co.id.

Read more..

H.Wakidi,ST. Canangkan Kadin Trenggalek Menjadi Motor Pertumbuhan di Daerah

H.Wakidi,ST. santai, penuh humor saat diwawancarai
Trenggalek (prigibeach.com) - Menjelang Musyawarah Cabang Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Cabang Trenggalek, ternyata bursa Ketua makin menghangat. Ada beberapa nama yang muncul dan dibicarakan layak sebagai Ketua Kadin. Namun dari sekian nama yang ada, menurut beberapa pengamat dan plitikus di daerah ini, hanya H. Wakidi, ST. yang nampak memiliki peluang lebih besar. Sebab, pengalamannya dalam bidang wiraswasta dan kewirausahaan seolah tiada tandingan. Terlebih lagi dengan kepiawaiannya dalam menjalin hubungan kemitraan yang bersinergi dengan berbagai pihak. Selain itu, dia juga pernah menjadi Ketua Persiga dan sempat mencuatkan nama Persiga U-18 hingga ke level regional. Selain itu, sekarang dia pun menjabat Ketua DPD Partai Golkar Trenggalek.

Wakidi, adalah tokoh partai Golkar yang berangkat dari bawah. Semenjak masa Orba, dia sudah tercatat sebagai anggota Golkar. Pada saat itu, dirinya bukanlah apa-apa. Dan seandainya, dia mencalonkan dirinya menjadi bakal calon ketua Golkar sebelum reformasi, dipastikan tidak seorang pun kader yang akan mendukungnya. Sebab, dia bukan birokrat, juga bukan fungsionaris yang layak diperhitungkan.

Wakidi, seorang buruh serabutan, pernah menjadi kernet, meningkat jadi sopir taksi, dan sebelumnya harus rela menderita sebagai pencari kayu bakar di punggung bebukitan, kuli bangunan yang dibayar harian dan sesekali menjadi penarik becak di Kota "Kripik Tempe" ini. Seorang kader Golkar yang sangat erat dan bersahabat dengan masyarakat kelas bawah. Hampir seluruh warga Trenggalek dari strata paling bawah hingga kalangan elit, sudah mengenal profil Wakidi, sang Maestro Rakyat Kecil yang berhasil mencapai tingkat keberhasilan melebihi dari yang dia cita-citakan.

Reformasi Memberikan Kesempatan

Beberapa tahun menjelang Reformasi, Wakidi sudah menampakkan taringnya. Berbagai usaha yang dipegangnya mengalami peningkatan. Sukses dalam usaha kontraktor bangunan, dia merambah pada dunia bisnis yang lain seperti perhotelan, sektor perekonomian dan transposrtasi angkutan darat. Keberhasilan usahanya, menempatkan Wakidi sebagai orang yang layak diperhitungkan oleh para pejabat dan tokoh politik, terutama di lingkungan Partai Golkar. Tapi, perlu dicatat, posisi itu bukan karena kekayaannya. Melainkan lebih didasari pada dimensi psikologi dan sumberdayanya sebagai figur rakyat bawah yang siap bekerja keras, tanpa mengenal lelah dengan logika yang elok dan strategis demi meraih cita-citanya yang nun tinggi di langit biru.

Sesaat usai dilantik jadi Ketua DPD Golkar Trenggalek
Partai Golkar yang lahir dari Sekber Golkar, sudah jauh berbeda dengan masa Orde Baru. Partai ini sekarang sangat menghargai loyalitas dan kepiawaian setiap kadernya. Wakidi, semenjak masih buruh serabutan hingga saat dia terpilih sebagai Ketua, adalah aktivis Golongan Karya. Sebagai buruh serabutan, dia tampil terdepan, mengkoordinir lingkungannya untuk senantiasa memenangkan Golkar dalam setiap Pemilihan Umum. Dia lakukan itu, tanpa pamrih, sebab dia sama sekali tidak berpernah bermimpi bisa menjadi tokoh partai yang dikenal sebagai milik kaum birokrat.

Reformasi bergulir, otonomi daerah diterapkan. Seakan memberikan keberuntungan bagi Wakidi untuk mencaplok kesempatan beraksi di panggung politik. Demikian tanggapan segelintir orang atas suksesnya di dunia politik. Padahal, tidaklah demikian. Sebab, keterbukaan Partai Golkar lah yang justru mendorong sang Maestro rakyat bawah ini untuk mensejajarkan Wakidi sebagai tokoh yang pantas diberi jabatan politik.

Banyak para lawan politik partai ini menilai, bahwa penetapan Wakidi sebagai Ketua Golkar agak terlambat. Seharusnya, lima tahun lalu dia sudah duduk di kursi itu. Demikian pengakuan kalangan politikus dari berbagai parpol islami maupun PDI-P Trenggalek yang menganggap Partai Golkar layaknya "Saudara Tua". Seandainya, lima tahun lalu dia sudah jadi ketua, niscaya, perolehan kursi Golkar bisa lebih dari yang sekarang.

Tatkala dia terpilih sebagai Ketua DPD Golkar, harapan masyarakat Trenggalek, Wakidi dapat memberikan kontribusi yang berbeda namun pernuh prestasi yang bernuansa "Trenggalek". Artinya, visi dan misi partai Golkar diimplementasikan demi kesejahteraan dan kemaslahatan masyarakat bawah. Masyarakat dengan status sosial dari mana Wakidi berasal, juga untuk kedamaian seluruh warga kota "Kripik Tempe" ini.

Kandidat Ketua Kadin

Bila terpilih menjadi ketua Kadin periode 2011-2016, Wakidi sudah mempersiapkan jurus-jurus ampuhnya untuk membawa Kadin Trenggalek mampu berkiprah hingga tataran regional maupun nasional. Hal ini disampaikannya ketika diwawancarai prigibeach.com.

"Kadin Trenggalek ingin saya jadikan motor pertumbuhan di daerah ini. Tidak akan ada pertumbuhan tanpa pembangunan. Tidak ada pembangunan tanpa investasi. Pemerintah dan Kadin harus membangun kemitraan strategis. Oleh karena itu, setiap tiga bulan sekali, seharusnya terjadi komunikasi dengan Bupati dan instansi terkait, dalam korridor kemitraan yang produktif" ujar Wakidi.

”Kita duduk bersama, mencari solusi bagaimana membangun infrastruktur, ketahanan pangan, koridor kawasan ekonomi khusus, membangun kluster, dan industri manufaktur untuk pertumbuhan ekonomi,” tambah wakidi mantab, seolah dia sudah memiliki sejumlah konsep kerja untuk masa jabatannya bila terpilih jadi Ketua Kadin Trenggalek.

Kadin Trenggalek sebagai bagian dari Kadin Indonesia, merupakan organisasi bagi pengusaha dan wiraswastawan dari semua sektor, menjadi payung bagi dunia usaha di daerah ini. Melalui UU No.1 tahun 1987, Kadin Trenggalek menjadi satu-satunya organisasi yang mewadahi para pengusaha yang bergerak dalam bidang perekonomian.

Seorang tokoh pengusaha yang enggan disebutkan namanya, secara terpisah mengatakan bahwa figur setaraf Wakidi akan sukses membina dan mengembangkan kemampuan, kegiatan, dan kepentingan pengusaha daerah.

"Dia akan mampu melakukan itu, baik di bidang usaha daerah, usaha koperasi, dan usaha swasta dalam kedudukannya sebagai pelaku-pelaku ekonomi daerah maupun regional dan nasional, dalam rangka mewujudkan kehidupan ekonomi dan dunia usaha nasional yang sehat dan tertib berdasarkan Pasal 33 Undang-Undang Dasar 1945", kata pengusaha yang memiliki tiga bendera badan usaha itu.

Sementara Wakidi sendiri memaparkan visi misinya dengan ringkas dan padat, antara lain akan mengajak para pengusaha secara bersama-sama bersinergi dengan pemerintah daerah, mewujudkan ekonomi yang Tangguh dan Berkeadilan. Untuk itu, Kadin Trenggalek akan melakukan langkah-langkah sebagai berikut :
  • Penguatan Kapasitas dan Kapabilitas Organisasi Kadin,
  • Percepatan Kebangkitan Ekonomi Daerah dengan mendorong realisasi pada pembangunan Infrastruktur, Peningkatan Ekspor, serta Peningkatan Penanaman Modal Asing dan Dalam Negeri,
  • Penciptaan Iklim Usaha yang Sehat, Berkepastian Hukum, Bersih dan Berwawasan Lingkungan.
  • Peningkatan Kualitas dan Kuantitas SDM para Pengusaha Daerah, serta
  • Peningkatan dan optimalisasi hubungan regional hingga nasional.
Dengan meminjam istilah seorang Sosiolog, David McClelland, dia menegaskan: "Suatu negara bisa menjadi MAKMUR bila ada ENTREPRENEUR (pengusaha) sedikitnya 2% dari jumlah penduduknya". Maka, bila terpilih jadi ketua Kadin Trenggalek bekerja sama dengan berbagai pihak, saya akan canangkan program "Kadin Trenggalek menjadi motor pertumbuhan di daerah ini" selama masa kepengurusan lima tahun kedepan", ujarnyamantab.(haz)
Read more..

Warga Sukowetan Berharap Pemkab Lanjutkan Aspal Jalan Desa

Jalan yang belum diaspal
Kades dan Sekdes Sukowetan
Trenggalek (prigibeach.com) - "Tahun 2003, kami menghadap Bapak Mulyadi waktu masih jadi Bupati. Kami minta jalan ini diaspal. Dan Pak Mul setuju, kemudian jalan dimakadam terlebih dahulu. Baru tahun 2009, jalan diaspal. Namun hanya sampai di dusun Suko", ujar Susianto (47) warga RT 24 RW 11, desa Sukowetan, Kecamatan Karangan, Trenggalek, Jawa Timur, Minggu (6/3). Selanjutnya, dia bersama beberapa warga menyatakan sangat berharap agar jalan yang menghubungkan Sumberingin-Jatiprahu-Sukowetan-Mlinjon ini bisa diteruskan pengaspalannya hingga tuntas.

Sururi (33), Kades Sukowetan, juga mendukung keinginan warga. Dia juga menambahkan bahwa bukan hanya masyarakat Sukowetan yang berharap, namun juga warga Mlinjon yang notabene selalu memanfaatkan akses jalan tersebut. Menurut Sururi, jalan yang tahun 2009 lalu digarap oleh CV Kanjeng Jimat Trenggalek, sangat potensial dan bisa menjadi jalur alternatif untuk angkutan umum, yang menghubungkan dua kecamatan yakni Karangan dan Suruh.

Dalam beberbagai kesempatan Bupati maupun Wakil Bupati selalu menegaskan tekad untuk konsisten meneruskan pembangunan infrastruktur pertanian serta jalan penghubung SKPD dan jalan penunjang perekonomian di desa-desa khususnya yang ada di Kecamatan Karangan.

“Pemkab menyadari akan pentingnya infrastruktur jalan bagi penunjang laju perekonomian masyarakat pedesaan dan roda pemerintahan. Oleh sebab itu jalan penghubung antar SKPD dan penunjang ekonomi menjadi prioritas pembangunan infrastruktur di desa-desa”, kata Yoso Mihardi, Kabag Humas Trenggalek melalui selulernya, Minggu (6/3).

Tahun 2009 jalan desa yang menjadi jalur utama penghubung antara desa Sukowetan-Jatiprahu-Sumberingin (ke Utara) dan desa Sukowetan-Mlinjon-Karangan (ke Selatan) sudah diaspal. Pengaspalan jalan dikerjakan oleh CV Kanjeng Jimat Trenggalek, dengan volume 2.500 meter kali 3 meter, alokasi dana senilai Rp. 489 juta. Menurut masyarakat Sukowetan, pengerjaan jalan oleh CV Kanjeng Jimat ini cukup baik dan nampaknya lebih berkualitas dibanding pengaspalan jalan sebelumnya.

“Pak Sukadi (direktur CV Kanjeng Jimat/red) sangat komunikatif dan selalu merespons keinginan masyarakat sesuai dengan spesifikasi proyeknya. Bila nanti ada penyambungan aspal jalan itu, sebaiknya rekanannya sama sehingga kualitas pekerjaan terjamin”, kata Kidi Prawoto, Ketua LMDH Desa Sukowetan, saat dikonfirmasi melalui selulernya Sabtu (5/3).

Sementara Sekretaris desa Sukowetan, Darsono, menampahkan bahwa infrastruktur jalan tersebut diperlukan untuk menunjang perkembangan pendidikan di SMP Negeri 3 Karangan. "Akses jalan tersebut akan melancarkan perjalanan para siswa yang berasal dari desa Mlinjon dan sekitarnya," ujar Darsono. Hal senada disampaikan oleh Gus Tangin, Ketua BPD Desa Sukowetan.

"Kasihan siswa yang berasal dari sepanjang jalan itu, mereka kebanyakan mengendarai sepeda onthel, dari penjuru Desa Mlinjon.Ada yang jaraknya mencapai hampir 4 kilometer, padahal jalannya tidak mulus dan turun naik", ujar Gus Tangin.

Dalam pada itu, para Guru di SMP Negeri 3 Karangan juga menghimbau kepada instansi terkait untuk mau memikirkan lanjutan pengaspalan jalan dimaksud. "Pihak sekolah sudah mendengarkan berbagai usulan dari wali murid melalui Komite Sekolah. Kami akan mengakomodir keinginan itu, dan segera mengajukannya pada pejabat dan instansi terkait, baik melalui Bina Marga maupun Dinas Pendidikan", ujar Sutini, S.Pd. M.Pd. Kasek SMP Negeri 3 Karangan, ketika dihubungi di ruang kerjanya Sabtu (5/3).(haz)
Read more..

Blog Sahabat Saya

Recent Posts