|
H.Wakidi,ST. santai, penuh humor saat diwawancarai |
Trenggalek (prigibeach.com) - Menjelang Musyawarah Cabang Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Cabang Trenggalek, ternyata bursa Ketua makin menghangat. Ada beberapa nama yang muncul dan dibicarakan layak sebagai Ketua Kadin. Namun dari sekian nama yang ada, menurut beberapa pengamat dan plitikus di daerah ini, hanya H. Wakidi, ST. yang nampak memiliki peluang lebih besar. Sebab, pengalamannya dalam bidang wiraswasta dan kewirausahaan seolah tiada tandingan. Terlebih lagi dengan kepiawaiannya dalam menjalin hubungan kemitraan yang bersinergi dengan berbagai pihak. Selain itu, dia juga pernah menjadi Ketua Persiga dan sempat mencuatkan nama Persiga U-18 hingga ke level regional. Selain itu, sekarang dia pun menjabat Ketua DPD Partai Golkar Trenggalek.
Wakidi, adalah tokoh partai Golkar yang berangkat dari bawah. Semenjak masa Orba, dia sudah tercatat sebagai anggota Golkar. Pada saat itu, dirinya bukanlah apa-apa. Dan seandainya, dia mencalonkan dirinya menjadi bakal calon ketua Golkar sebelum reformasi, dipastikan tidak seorang pun kader yang akan mendukungnya. Sebab, dia bukan birokrat, juga bukan fungsionaris yang layak diperhitungkan.
Wakidi, seorang buruh serabutan, pernah menjadi kernet, meningkat jadi sopir taksi, dan sebelumnya harus rela menderita sebagai pencari kayu bakar di punggung bebukitan, kuli bangunan yang dibayar harian dan sesekali menjadi penarik becak di Kota "Kripik Tempe" ini. Seorang kader Golkar yang sangat erat dan bersahabat dengan masyarakat kelas bawah. Hampir seluruh warga Trenggalek dari strata paling bawah hingga kalangan elit, sudah mengenal profil Wakidi, sang Maestro Rakyat Kecil yang berhasil mencapai tingkat keberhasilan melebihi dari yang dia cita-citakan.
Reformasi Memberikan Kesempatan
Beberapa tahun menjelang Reformasi, Wakidi sudah menampakkan taringnya. Berbagai usaha yang dipegangnya mengalami peningkatan. Sukses dalam usaha kontraktor bangunan, dia merambah pada dunia bisnis yang lain seperti perhotelan, sektor perekonomian dan transposrtasi angkutan darat. Keberhasilan usahanya, menempatkan Wakidi sebagai orang yang layak diperhitungkan oleh para pejabat dan tokoh politik, terutama di lingkungan Partai Golkar. Tapi, perlu dicatat, posisi itu bukan karena kekayaannya. Melainkan lebih didasari pada dimensi psikologi dan sumberdayanya sebagai figur rakyat bawah yang siap bekerja keras, tanpa mengenal lelah dengan logika yang elok dan strategis demi meraih cita-citanya yang nun tinggi di langit biru.
|
Sesaat usai dilantik jadi Ketua DPD Golkar Trenggalek |
Partai Golkar yang lahir dari Sekber Golkar, sudah jauh berbeda dengan masa Orde Baru. Partai ini sekarang sangat menghargai loyalitas dan kepiawaian setiap kadernya. Wakidi, semenjak masih buruh serabutan hingga saat dia terpilih sebagai Ketua, adalah aktivis Golongan Karya. Sebagai buruh serabutan, dia tampil terdepan, mengkoordinir lingkungannya untuk senantiasa memenangkan Golkar dalam setiap Pemilihan Umum. Dia lakukan itu, tanpa pamrih, sebab dia sama sekali tidak berpernah bermimpi bisa menjadi tokoh partai yang dikenal sebagai milik kaum birokrat.
Reformasi bergulir, otonomi daerah diterapkan. Seakan memberikan keberuntungan bagi Wakidi untuk mencaplok kesempatan beraksi di panggung politik. Demikian tanggapan segelintir orang atas suksesnya di dunia politik. Padahal, tidaklah demikian. Sebab, keterbukaan Partai Golkar lah yang justru mendorong sang Maestro rakyat bawah ini untuk mensejajarkan Wakidi sebagai tokoh yang pantas diberi jabatan politik.
Banyak para lawan politik partai ini menilai, bahwa penetapan Wakidi sebagai Ketua Golkar agak terlambat. Seharusnya, lima tahun lalu dia sudah duduk di kursi itu. Demikian pengakuan kalangan politikus dari berbagai parpol islami maupun PDI-P Trenggalek yang menganggap Partai Golkar layaknya "Saudara Tua". Seandainya, lima tahun lalu dia sudah jadi ketua, niscaya, perolehan kursi Golkar bisa lebih dari yang sekarang.
Tatkala dia terpilih sebagai Ketua DPD Golkar, harapan masyarakat Trenggalek, Wakidi dapat memberikan kontribusi yang berbeda namun pernuh prestasi yang bernuansa "Trenggalek". Artinya, visi dan misi partai Golkar diimplementasikan demi kesejahteraan dan kemaslahatan masyarakat bawah. Masyarakat dengan status sosial dari mana Wakidi berasal, juga untuk kedamaian seluruh warga kota "Kripik Tempe" ini.
Kandidat Ketua Kadin
Bila terpilih menjadi ketua Kadin periode 2011-2016, Wakidi sudah mempersiapkan jurus-jurus ampuhnya untuk membawa Kadin Trenggalek mampu berkiprah hingga tataran regional maupun nasional. Hal ini disampaikannya ketika diwawancarai prigibeach.com.
"Kadin Trenggalek ingin saya jadikan motor pertumbuhan di daerah ini. Tidak akan ada pertumbuhan tanpa pembangunan. Tidak ada pembangunan tanpa investasi. Pemerintah dan Kadin harus membangun kemitraan strategis. Oleh karena itu, setiap tiga bulan sekali, seharusnya terjadi komunikasi dengan Bupati dan instansi terkait, dalam korridor kemitraan yang produktif" ujar Wakidi.
”Kita duduk bersama, mencari solusi bagaimana membangun infrastruktur, ketahanan pangan, koridor kawasan ekonomi khusus, membangun kluster, dan industri manufaktur untuk pertumbuhan ekonomi,” tambah wakidi mantab, seolah dia sudah memiliki sejumlah konsep kerja untuk masa jabatannya bila terpilih jadi Ketua Kadin Trenggalek.
Kadin Trenggalek sebagai bagian dari Kadin Indonesia, merupakan organisasi bagi pengusaha dan wiraswastawan dari semua sektor, menjadi payung bagi dunia usaha di daerah ini. Melalui UU No.1 tahun 1987, Kadin Trenggalek menjadi satu-satunya organisasi yang mewadahi para pengusaha yang bergerak dalam bidang perekonomian.
Seorang tokoh pengusaha yang enggan disebutkan namanya, secara terpisah mengatakan bahwa figur setaraf Wakidi akan sukses membina dan mengembangkan kemampuan, kegiatan, dan kepentingan pengusaha daerah.
"Dia akan mampu melakukan itu, baik di bidang usaha daerah, usaha koperasi, dan usaha swasta dalam kedudukannya sebagai pelaku-pelaku ekonomi daerah maupun regional dan nasional, dalam rangka mewujudkan kehidupan ekonomi dan dunia usaha nasional yang sehat dan tertib berdasarkan Pasal 33 Undang-Undang Dasar 1945", kata pengusaha yang memiliki tiga bendera badan usaha itu.
Sementara Wakidi sendiri memaparkan visi misinya dengan ringkas dan padat, antara lain akan mengajak para pengusaha secara bersama-sama bersinergi dengan pemerintah daerah, mewujudkan ekonomi yang Tangguh dan Berkeadilan. Untuk itu, Kadin Trenggalek akan melakukan langkah-langkah sebagai berikut :
- Penguatan Kapasitas dan Kapabilitas Organisasi Kadin,
- Percepatan Kebangkitan Ekonomi Daerah dengan mendorong realisasi pada pembangunan Infrastruktur, Peningkatan Ekspor, serta Peningkatan Penanaman Modal Asing dan Dalam Negeri,
- Penciptaan Iklim Usaha yang Sehat, Berkepastian Hukum, Bersih dan Berwawasan Lingkungan.
- Peningkatan Kualitas dan Kuantitas SDM para Pengusaha Daerah, serta
- Peningkatan dan optimalisasi hubungan regional hingga nasional.
Dengan meminjam istilah seorang Sosiolog, David McClelland, dia menegaskan: "Suatu negara bisa menjadi MAKMUR bila ada ENTREPRENEUR (pengusaha) sedikitnya 2% dari jumlah penduduknya". Maka, bila terpilih jadi ketua Kadin Trenggalek bekerja sama dengan berbagai pihak, saya akan canangkan program "Kadin Trenggalek menjadi motor pertumbuhan di daerah ini" selama masa kepengurusan lima tahun kedepan", ujarnyamantab.(haz)