Demokrasi Adalah Suara Hati Nurani Rakyat Oleh : Hamzah Abdillah
Rabu, 2 Juni 2010, kita akan menyelenggarakan pesta demokrasi, berupa Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) untuk menentukan sang Pemimpin, yakni Pasangan Bupati dan wakilnya. Lantas, apa sajakah pola-pola yang akan diterapkan Tim Sukses atau Parpol pengusung kandidat calon Bupati? Suara Partai Bukan Jaminan Mutlak Memori pemilih di daerah ini cenderung pendek, sehingga masa kurang dari 125 hari menjelang Pilkada bagi pemerintah dan partai politik merupakan fase paling krusial. Aktivitas lawan politik/pemerintah (oposisi) akan meningkat dan menjadi tren karena dipandang strategis untuk mengumpulkan modal politik bagi pilkada tersebut. Politisi akan kembali memperkuat partainya, sehingga partai menjadi faktor terpenting dalam pengambilan kebijakan publik. Berdasarkan fakta, Partai Politik sebagai Organisasi Politik yang sudah memiliki jaringan sampai ke level akar rumput (grass root), sangat dibutuhkan oleh para kandidat. Pertama sebagai persyaratan administratif dalam UU Politik Indonesia bahwa salah satu yang berhak -disamping calon independen- mencalonkan Kepala Daerah adalah Partai Politik atau Gabungan Partai Politik yang memiliki 15% perolehan suara atau perolehan kursi DPRD pada Pemilu legislatif. Kedua, sebagai aset strategis dan mesin politik untuk menggerakkan dan menjalankan strategi dan program pemenangan dengan sumberdaya yang dimiliki oleh Partai seperti jaringan, SDM, citra maupun strukturnya sampai tingkat yang terbawah. Akan tetapi mengandalkan kekuatan Partai saja belumlah cukup. Apalagi kalau menggunakan logika matematika hasil suara Partai pada Pemilu Legislatif yang lalu, untuk mengukur kemenangan pada Pilkada. Sekalipun PDI-P Trenggalek sudah berkoalisisi dengan PKB, dengan akumulasi kursi di DPRD Trenggalek sebanyak 15 berbanding 30 anggota dari partai lain, bisa saja terjadi justru Mulyadi menjadi pemenangnya. Atau mungkin akan merupakan kejutan bila tiba-tiba calon independent seperti Mahsun Ismail yang akan duduk sebagai Bupati Trenggalek periode 2010-2015! Posisi Motivasi Partai dan Figur Sang Kandidat Banyak faktor yang menentukan kemenangan kandidat Kepala Daerah, disamping hasil perolehan suara Partai pada Pileg/Pilpres yang lalu, efektifitas dan daya gerak sumber daya manusia Partai yang diistilahkan dengan mesin politik partai dengan Tim Suksesnya lebih menentukan. Kemudian dari itu yang sangat penting berikutnya adalah citra dan popularitas kandidat di mata pemilih, strategi marketing, strategi public relation, lama waktu kandidat memperkenalkan dirinya ketengah masyarakat, kinerja dan track recordnya selama ini, frekuensi dan kualitas penampilan kandidat di media massa, performance, kompetensi, pesona fisik maupun "aura" yang dipancarkan oleh kandidat yang mempengaruhi pasar politik yang terdiri atas tiga bagian yaitu : pemilih, kelompok berpengaruh (influencer groups) dan media massa. Satu hal yang menjadi modal utama dari para kandidat yang sekarang ramai di bursa calon. Mulyadi WR yang diprediksi akan berpasangan dengan Samudi(saudagar sukses) adalah sosok yang pernah menjabat Bupati Trenggalek Periode 2000-2005. Mulyadi lengser dari posisinya sebagai Bupati terbukti tanpa cela/aib baik di mata hukum maupun politik dan birokrasi. Selanjutnya, kekalahan Pasangan Mulyadi dari pasangan Soeharto pada Pilbup 2005, hanya selisih beberapa digit. Itu artinya, Mulyadi sudah tenar di masyarakat, serta menjadi tokoh yang layak diusung, sebagai figur yang pantas kembali menduduki kursi kekuasaan di daerah ini. Soeharto yang besar kemungkinan akan berpasangan dengan Cipto Wiyono (Sekkab Trenggalek), adalah Bupati Trenggalek Periode 2005-2010 alias incumbent. Masyarakat sudah mahfum siapa figur yang satu ini. Kiprahnya di blantika birokrasi dan kekuasaan memang baru menonjol tatkala dia terpilih sebagai Bupati pada Pilbup 2005 lalu. Sebelumnya, dia banyak menghabiskan masa produktifnya di luar kota sebagai seorang staf teknis di Telkom. Namun, penampilannya selama menjabat Bupati cukup "mempesona" bagi rakyat kecil utamanya di pedesaan. Tokoh kelahiran Trenggalek, 09 Desember 1949, ini disebut-sebut cukup bijaksana dan merakyat. Mahsun Ismail yang sudah memastikan berpasangan dengan Joko Irianto (Camat Pule), adalah sosok yang humanis, seorang muslim yang sanggup bersikap netral terhadap berbagai issu-issu agamis, politik maupun organisasi. Sejak muda sudah tenar oleh kepiawaiannya dalam berorasi, berolah vokal serta berani mengambil sikap yang saat itu terbilang kontroversial dalam pandangan kiyai sepuh. Tokoh GP Anshor, berangkat dari bawah sebagai anggota Banser. Jangan anggap enteng kandidat yang satu ini, sebab kendati PKB berkoalisasi dengan PDI-P mendukung Mulyadi WR, ada kemungkinan massa Anshor (NU dan PKB) pada akar rumput di pelosok justru tidak mematuhi keputusan elite politik/organisasinya. Terlebih lagi, selama menjabat sebagai Wakil Bupati Trenggalek pada masa berduet dengan Mulyadi WR hingga sekarang bersama dengan incumbent H. Soeharto, terpeta jelas di mata masyarakat bahwa Mahsun Ismail sangat humanis. sosial, jujur dan transparan. Juga aktivis gerakan Pramuka, PMI dan berbagai organisasi sosial masyarakat. Bahkan semasa mudanya dulu pernah menjadi TKW di Malaysia, sehingga merupakan modal baginya untuk selalu mawas diri dan peduli pada rakyat jelata. Selanjutnya, Sutarman -mantan Dandim Trenggalek- juga akan tampil sebagai Cabup/Cawabup. Tentang figur yang satu ini, belum banyak tahu. Saat ini para pendukung dan tim suksesnya sedang sibuk menggalang dukungan dari calon pemilih. Dia akan berangkat dengan tiket independent. Warga Trenggalek belum banyak yang mengenal, barangkali hanya di kalangan TNI/Kodim dan anggota kepolisian angkatan tua saja yang masih mengingatnya. Walapun demikian, bagi para kandidat yang disebutkan terdahulu, sebaiknya nama Sutarman juga diperhitungkan sebagai saingan yang cukup "ulet" dan bisa meraup suara pemilih cukup besar. Strategi Kampanye dan Penjaringan Simpatisan Pilkada kali ni, perlu diterapkan beberapa pola yang pada intinya melakukan tiga hal utama: Strategi kampanye dari Tim Sukses yang diterapkan bisa beragam, namun umumnya diawali dengan analisis positioning, atau analisis "posisi pasar" partai atau kontestan, yang hasilnya kemudian dipergunakan untuk menentukan langkah strategis selanjutnya. Kontestan yang menempati posisi pasar sebagai nicher (unggul di segmen pemilih tertentu), contohnya, akan menerapkan langkah-langkah strategis hingga taktik serta teknik kampanye yang berbeda dengan kontestan yang menempati posisi sebagai market leader, challenger, dan sebagainya. Kampanye juga bisa mengarah pada kondisi di mana rekayasa citra individu Mulyadi yang dihasilkan para champaign manager, atau pesona kandidat menjadi lebih penting daripada platform dan isu yang diperjuangkan partai. Tim Sukses dan Pola Kampanye Bagi para kandidat yang ada, bisa difigurkan dalam kemasan seorang pahlawan dari masa lalunya. Semuanya dimungkinkan oleh penerapan strategi, taktik, dan teknik komunikasi pemasaran yang sistematis dan rasional. Kreativitas, ide dan karya-karyanya maupun kearifan serta kebijaksanaan masing-masing tatkala menjabat pimpinan Trenggalek hingga menjadi tokoh birokrasi di tingkat propinsi atau sewaktu menjabat sebagai motor dalam berbagai organisasi, adalah umpan paling efektif untuk menjaring simpatisan pemilih. Salah satu bahan utama untuk pemenangan lainnya adalah Riset Politik. Menurut Johnson (2001), dalam sistem Pemilu yang demokratis, riset politik merupakan alat yang vital. Kandidat akan sulit memenangkan persaingan jika tidak mengetahui kekuatan dan kelemahan pesaing, perilaku pemilu pemilih, segmentasi pemilih, peta wilayah dan faktor lainnya. Kampanye dan propaganda menurut kandidat semata, akan menyebabkan berpalingnya pemilih ke kontestan lain karena, apa yang disampaikan tidak sesuai dengan aspirasi pemilih. Atau kalaupun kandidat mengetahui apa aspirasi pemilih, namun jika tidak mengetahui cara-cara yang tepat untuk penempatan substansi yang diinginkan, sangat mungkin akan menimbulkan mispersepsi atau pengaburan makna dari pesan yang disampaikan. Atau boleh jadi juga pesaing melakukan pendekatan dengan cara yang berbeda namun lebih efektif, bisa juga dengan cara yang sama pesaing dapat menggagalkan kemenangan kita karena mereka melakukannya dengan lebih baik. Oleh karenanya, untuk mengantisipasi kemungkinan itu Tim Sukses sang kandidat perlu melakukan riset untuk mengetahui kekuatan dan strategi pesaing. Beberapa kegunaan utama dari riset politik antara lain: pertama, untuk menyusun strategi dan taktik. Adman Nursal (2004) mengatakan Strategi kampanye politik tanpa riset bagaikan orang buta yang berjalan tanpa tongkat. Sebaliknya riset tanpa sumber daya strategis seperti desain strategi, orang, dana dan sumber daya lainnya ibarat orang lumpuh yang memahami jalan dan peta akan tetapi tidak memiliki kendaraan untuk menuju tempat yang diinginkannya. Kedua, riset untuk memonitor hasil penerapan strategi. Implementasi sebuah strategi, akan menimbulkan respon dari pesaing. Reaksi para pemilih perlu diketahui untuk menerapkan strategi berikutnya. Riset monitor politik berorientasi pada tindakan dan reaksi terhadap kondisi saat ini. Jika hasil riset adalah begini, maka apa tindakan yang akan dilakukan. Salah satu metode riset yang paling populer adalah dengan poling atau survei. Menurut Kavanagh bahwa penyelenggaraan polling memberi input informasi yang relevan untuk membuat strategi marketing politik, diantaranya adalah : membangun citra, menyusun kebijakan, tracking atau memantau kelemahan dan kekuatannya dari waktu ke waktu dan menetapkan pemilih sasaran yang berdasarkan karakter tertentu yang menjadi targetnya. Menurut Shea dan Burton (2001), kita perlu melakukan riset terhadap profil data pesaing. Riset mengenai data pesaing sangat bermanfaat dalam menyusun strategi marketing politik. Riset yang dilakukan adalah untuk memperkirakan apa yang ditawarkan pesaing untuk masa depan (evaluasi prospektif) dan bagaimana reputasinya dimasa silam (evaluasi introspektif). Pemanfaatan Jaringan Pertemanan dan Media Informasi Dewasa ini jaringan facebook, twitter, media massa cetak maupun elektronik juga menjadi senjata yang sangat produktif untuk menangguk suara pemilih. Oleh sebab itu, kandidat dan pasangannya (cawabup) sebaiknya senantiasa aktif berkecumpung di dunia ini. Suatu keuntungan besar bila ternyata Mulyadi dan Mahsun Ismail bersama istri masing-masing ternyata sudah memiliki account facebook atau acount twitter, bahkan mungkin juga YM (yahoo massenger) dan lainnya. Akan lebih mudah lagi bila pasangan ini memiliki web blog/situs pribadi untuk mensosialisasikan aktulitasnya di mata para netter. Serta secara berkala senantiasa mengekspos figur kandidat kita di media cetak maupun elektronik hingga menjelang hari "H". Politik Uang dan Pembunuhan Karakter Kesiapan dan kemauan kandidat kita untuk menerapkan hasil riset yang dilakukan Tim Sukses hendaknya bersinergi. Kandidat dan Tim Sukses sangatlah arif dan bijaksana apabila melakukan cara-cara kampanye dan pemenangan dengan langkah-langkah yang cerdas, dan bukan dengan membodohi pemilih melalui cara-cara yang tidak mendidik seperti menyogok pemilih dengan uang (money politics). Atau dengan politik yang kotor seperti melakukan fitnah terlebih yang menjurus pada pembunuhnan karakter terhadap pesaingnya. Sebaliknya mengungkapkan track record negatif/jelek pesaing dalam artian sebenarnya supaya menjadi bahan pertimbangan publik boleh saja sebagai alat kontrol sosial. Politik uang bukan cara yang halal, bahkan sangat menjijikkan dalam sebuah pertarungan demi meraih tampuk kekuasaan. Pembunuhan karakter adalah fitnah yang akan berujung pada kasus hukum bila kemudian diangkat oleh lawan politik yang dihujat. Passtinya, kedua cara tersebut, sangat tidak mendidik bahkan mengancam dinamika politik dan eksistensi demokrasi di daerah Trenggalek. Inti dari obrolan Cah Nggalek ini, adalah menghimbau agar semua kandidat yang akan maju dalam pemilihan bupati tanggal 2 Juni 2010 nanti, agar bersikap arif, bertindak bijaksana dengan mengedepankan nasib masyarakat Trenggalek untuk jangka panjang. Marilah kita junjung tinggi hukum, peraturan dan perundang-undangan. Demokrasi bukan alat untuk merebut kekuasaan semata, namun di dalam demokrasi ada suara hati nurani rakyat yang bercita-cita untuk menyongsong hari depan yang lebih baik bagi generasi mendatang. Demokrasi untuk mencerdaskan rakyat demi mencapai kehidupan yang sejahtera lahir dan bathin. |
Trenggalek : Demokrasi Adalah Suara Hati Nurani Rakyat
Trenggalek : Pembayar Pajak Teladan Dapat Penghargaan
Trenggalek (prigibeach.com) - Sebagai salah satu upaya memberikan contoh dan teladan kepada seluruh masyarakat Trenggalek agar sebagai wajib pajak orang pribadi dan/atau Badan dapat sadar dan taat dalam melaksanakan kewajiban perpajakan tepat waktu, Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Kabupaten Trenggalek bersama Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Tulungagung menggelar Pekan Panutan Penyampaian SPT Tahunan PPh Tahun 2009 dan Pelunasan PBB Tahun 2010. Kegiatan tersebut secara simbolis dibuka oleh Bupati Trenggalek, H. Soeharto di Pendopo Kabupaten Trenggalek pada Senin (22/2).
Bupati Soeharto dalam sambutannya menyampaikan bahwa penerimaan pajak merupakan salah satu andalan Pemerintah Kabupaten Trenggalek untuk sektor pendapatan daerah, karena itu diharapkan masyarakat Trenggalek bisa disiplin dalam menepati waktu membayar, jujur menyampaikan laporan pajak dan memahami betul bahwa peranan pajak yang dibayar akan dikembalikan oleh pemerintah dalam bentuk pelayanan. Dan kepada jajaran petugas pemungut pajak, Bupati menyampaikan rasa terima kasih kepada semua pihak yang telah bekerja keras menuntaskan tugas mulia memungut PBB sektor pedesaan dan perkotaan, mulai dari Kasun, Kades, Camat sampai dengan Tim Kabupaten sehingga dari penilaian Bakorwil Madiun, prestasi Kabupaten Trenggalek tergolong sangat baik, yaitu rangking 1 dari target SKB dan rangking 4 dari target APBN.
Lebih lanjut, Bupati menyampaikan bahwa pada tahun 2009 Pemerintah Pusat menetapkan UU No. 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah yang menegaskan bahwa Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) dan Bea Perolehan Hak Atas dan Bangunan (BPHTB) menjadi Pajak Kabupaten/Kota. Dan konsekuensi dari itu semua akan tampak pada tambahan beban kerja aparatur Pemkab sehingga perlu profesionalisme dan proses pembelajaran yang harus ditangani secara serius. Oleh karena itu, Bupati mengajak seluruh pihak terkait untuk merapatkan pasukan dan dengan modal semangat kebersamaan selalu berusaha memberikan pengertian dan teladan kepada masyarakat tentang arti pentingnya pajak dan juga selalu menjalankan tugas menggali dana Negara dengan berpegang teguh pada profesionalisme, kejujuran dan senantiasa bekerja karena ibadah.
Pada kesempatan ini, diserahkan Penghargaan secara simbolis kepada Wajib Pajak yang Berprestasi pada Tahun 2009 oleh Bupati Soeharto dan juga disediakan Loket Pelayanan PBB Tahun 2010 yang dikemas secara familiar dan penuh kegembiraan dengan diselingi pentas hiburan kesenian khas rakyat "Kentrung".(humas/hab)
Trenggalek/Pilkada 2010 : Warna-warni Baliho H. Soeharto Sang Incumbent (Bagian 2)
Sementara itu, sesuai dengan visi misinya saat mendaftarkan diri sebagai bakal calon Bupati di PDI-P maupun di PKB beberapa waktu lalu, H. Soeharto menunjukkan antusiasmenya untuk kembali memimpin Trenggalek.
"Saya sangat antusias dan berniat dengan sungguh-sungguh untuk kembali mengabdikan diri bagi kesinambungan pembangunan di daerah ini. Masa lima tahun terasa singkat bagi saya untuk mewujudkan berbagai program yang mungkin masih belum maksimal," katanya saat diwawancarai tim khusus prigibeach.com.
"Mewujudkan masyarakat Trenggalek yang sejahtera lahir bathin bukanlah hal yang begitu saja bisa terlaksana. Banyak faktor internal maupun eksternal, teknis maupun administratif serta benturan kepentingan lain yang mendesak, sehingga capaian target belum sesuai dalam beberapa indikator"tambahnya.
Visinya ke depan adalah terwujudnya Pelayanan Prima di segala Bidang sendi kehidupan masyarakat Kabupaten Trenggalek demi meningkatnya kesejahteraan masyarakat yang semakin mandiri & maju bertumpu pada kemampuan sendiri serta berlandaskan Iman dan Taqwa.
Selama lima tahun ini, kebijakan yang dia usung antara lain meningkatkan penyediaan berbagai fasilitas yang mendukung perkembangan ekonomi pedesaan, seperti sarana dan prasarana berupa jalan, pasar tradisional, fasilitas agrobis dan kemudahan pemberian kredit modal usaha kelas bawah melalu berbagai lembaga dengan dukungan dana dari APBN maupun APBD dan hibah dari lembaga ekonomi internasional seperti Bank Dunia, dll.(bersambung)
(tim prigibeach.com/adv)
Trenggalek/Pilkada 2010 : Warna-warni Baliho H. Soeharto - Sang Incumbent (Bagian 1)
Trenggalek (prigibeach.com) - Wajah Calon Bupati H. Soeharto dan para tokoh / partai pendukungnya maupun kalimat yang tertulis di baliho tersebut tidak berubah, alias sama. Tapi latar belakang foto H. Soeharto yang berubah, apakah ini mengandung makna? Menurut para pendukung Calon Bupati ini, warna-warni yang menjadi background foto H. Soeharto adalah lambang bahwa incumbent H. Soeharto siap melayani segala lapisan masyarakat Trenggalek.
"Bila H. Soeharto terpilih kembali jadi Bupati Trenggalek, beliau akan mengabdi bagi semua golongan dan semua lapisan masyarakat. Termasuk juga untuk bersikap adil dan bijak walaupun kepada warga yang tidak memilih dirinya," ujar salah seorang tokoh partai Golkar yang enggan disebutkan namanya.(bersambung)
(tim prigibeach.com/adv)
konseTrenggalek : SDN Surodakan 2 Raih ISO 9001:2008
Trenggalek (prigibeach.com) - Perjalanan panjang SDN 2 Surodakan Trenggalek, dalam upaya untuk meraih sertifikat ISO 9001:2008 akhirnya berbuah manis. Saat ini, SDN 2 Surodakan yang juga erupkan SD Rintisan Sekolah Berstandar Internasional (RSBI), adalah satu-satunya sekolah dasar di Kabupaten Trenggalek yang telah menetapkan Sistem Manajemen Mutu (SMM) ISO 9001:2008. SMM ISO 9001:2008 merupakan sistem manajemen yang menetapkan dan melaksanakan kebijakan peningkatan mutu dan pelayanan mutu yang dinyatakan secara resmi sebagai acuan untuk menjalankan organisasi.
Dengan penerapan sistem ISO ini, SDN 2 Surodakan diharapkan mampu mewujudkan tercapainya pendidikan bermutu yang ditunjukkan dengan beberapa indikator antara lain: kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan, fasilitas yang memadai, peserta didik yang berpotensi, tenaga pendidik dan tenaga kependidikan yang berkompeten dan berkualifikasi, serta manajemen yang handal dan akuntabel.
Tujuan implementasi dari ISO 9001:2008 antara lain: adanya konsistensi dalam pelaksanaan/aktivitas di organisasi dengan kemampuan telusur dan pemastian mutu; ada aspek pengendalian dan pencegahan karena system; adanya system untuk peningkatan yang berkelanjutan; memberikan jaminan pada kepuasan pelanggan; mempertemukan keinginan pelanggan dan institusi lain; serta mengadopsi proses dengan orientasi manajemen.
Prinsip pengembangan SMM ISO 9001:2008 adalah: fokus kepada pelanggan, kepemimpinan, peningkatan berkelanjutan, keterlibatan orang-orang, pendekatan proses, pendekatan sistem untuk manajemen, pendekatan secara nyata untuk membuat keputusan, dan hubungan saling menguntungkan dengan supplyer.
Perjalanan yang ditempuh SDN 2 Surodakan dalam upaya mengimplementasikan SMM ISO 9001:2008 ini, menurut Kepala Sekolahnya, Parlan, sesungguhnya telah dirintis sejak awal tahun 2009, saat diundang oleh Dirjen TK/SD Depdiknas ke Jakarta. Saat itu ada 38 sekolah dasar seluruh Indonesia yang diundang, namun hanya 18 sekolah yang memenuhi SMM ISO 9001:2008, salah satunya SDN 2 Surodakan, lanjut Parlan.
Lebih lanjut, Parlan, menegaskan bahwa dalam SMM ISO 9001:2008 proses-proses yang berjalan akan diaudit secara eksternal maupun internal. Untuk audit internal, tiap unit kerja akan diaudit oleh wara sendiri (orang dalam) yang telah diberi pelatihan audit internal. Sedangkan untuk audit eksternal dilakukan oleh badan sertifikat yang telah terakreditasi yaitu Komite Akreditasi Nasional.
"Sertifikat ISO 9001:2008 untuk SDN 2 Surodakan ini berlaku selama 3 tahun mulai 22 Januari 2010 hingga 22 Januari 2013, dan akan dievaluasi tiap tahunnya", lanjut Parlan.
Parlan menambahkan bahwa, selain telah memperoleh sertifikat ISO 9001:2008, SDN 2 Surodakan juga berhasil menorehkan prestasi baik di tingkat Kabupaten maupun provinsi, salah satunya dengan juara siswa teladan tingkat provinsi yang diraih murid SDN 2 Surodakan.
Dengan berbagai prestasi yang telah diraih, Kepala SDN 2 Surodakan, Parlan, berharap perhatian dari Pemerintah maupun Dinas Pendidikan Kabupaten Trenggalek lebih ditingkatkan lagi.(hab)
Trenggalek : Lima PNS Disidang Korupsi Proyek Pengadaan TI
Kantor PN Trenggalek
Sebelumnya, majelis hakim telah menjatuhkan hukuman satu tahun penjara terhadap terdakwa Hamid Subagyo dan vonis bebas pada terdakwa Nuryanto dengan kasus sama. "Sidang ini merupakan sidang lanjutan kasus dugaan korupsi teknologi informasi yang diajukan oleh jaksa penuntut umum (JPU). Sebelumnya, kasus serupa telah selesai kami sidangkan tapi dengan terdakwa berbeda," kata Humas Pengadilan Negeri (PN) Trenggalek, Iwan Hari Winarto. Kelima PNS yang duduk di kursi terdakwa PN Kabupaten Trenggalek tersebut, yakni Alex Hendi S, Soeyanto, Danduk Yanu S, Imam Maksum, dan Sutrisno. Mereka bertugas sebagai pemeriksa barang saat proyek pengadaan barang teknologi informasi Tahun 2007 senilai Rp1,3 miliar. "Dakwaan yang disampaikan jaksa sangat lemah dan terkesan dipaksakan," kata Setyo Eko Cahyono selaku penasihat hukum kelima terdakwa. Dalam materi dakwaan yang dibacakan empat anggota tim jaksa penuntut umum (JPU) secara bergantian, yakni M. Aliq, Ririn, Ipe, dan Saiful, ada beberapa pokok alasan yang melatarbelakangi dakwaan atas kelima PNS tersebut. Di antaranya, kelima terdakwa dituduh bersalah karena secara sah dan meyakinkan merekayasa laporan hasil pemeriksaan barang teknologi infromasi sehingga anggaran proyek bisa dicairkan rekanan meski proses pengadaan belum tuntas. Menurut JPU, masih banyak item barang maupun klausul proyek yang belum dipenuhi oleh kotraktor selaku rekanan Pemkab Trenggalek. Namun karena dimanipulasi oleh pihak rekanan bekerja sama dengan para terdakwa, seluruh anggaran proyek bisa cair sepenuhnya. JPU memperkirakan nilai kerugian akibat manipulasi laporan tersebut mencapai Rp400 juta. Ketua majelis hakim yang dipimpin langsung oleh Ketua PN Trenggalek, Lasito, menjadwalkan sidang lanjutan dengan agenda pembacaan eksepsi atau pembacaa tanggapan atas dakwaan pada Senin (22/2) mendatang. Dia juga mewanti-wanti pada masing-masing pihak agar tepat waktu. Majelis hakim menginginkan sidang korupsi yang menjerat lima PNS Pemkab Trenggalek itu berlangsung cepat dan tepat waktu. Yang menarik, pimpinan sidang sempat mempertanyakan status mantan Kepala PDE Pemkab Trenggalek Joko Sutanto selaku penanggung jawab anggaran dalam proyek bermasalah itu yang justru tidak masuk daftar terdakwa. Lasito bahkan sempat menyebut bahwa kelima terdakwa yang duduk di kursi terdakwa hanyalah pegawai rendahan yang mestinya tidak akan menjalankan tugas jika tidak disuruh oleh pimpinan. "Kenapa Kepala PDE selaku penanggung jawab anggaran justru tidak dijadikan terdakwa? Apa belum atau memang tidak disidik?," katanya. Menanggapi hal itu, M Aliq menjawab, tugas JPU hanya menyampaikan hasil penyidikan yang dilakukan oleh tim penyidik kejaksaan. "Kami tidak tahu, itu tugas jaksa penyidik, Pak," katanya.(M038/K004/ant) |
Trenggalek : Pelopori Gerakan Satu Milyar Pohon
Trenggalek (prigibeach.com) - Seiring dengan program pemerintah dalam rangka menghijaukan hutan dan ditunjang dengan kesadaran masyarakat akan pentingnya hutan maka kini telah terwujud hutan yang hijau kembali setelah rusak akibat dampak dari eforia reformasi. Salah satu daerah yang berhasil menjaga kelestarian hutan dan menjadi pelopor pelestarian hutan adalah Desa Pakel Kecamatan Watulimo. Oleh karena itu sangat pantas jika desa ini melalui kelompok tani "Suka Maju" beberapa waktu yang lalu mendapat penghargaan dari Menteri Kehutanan. Berkaitan dengan hal tersebut pada hari Sabtu tanggal 13 Pebruari 2010 Bupati Trenggalek H. Soeharto berkenan meninjau kegiatan masyarakat dan kelompok tani "Suka Maju" Desa Pakel kec. Watulimo. Dalam kesempatan tersebut hadir Muspika Watulimo, Asisten I, II, dan III, Kepala Bappeluh, tokoh agama dan tokoh masyarakat, serta masyarakat setempat. Bupati Trenggalek H. Soeharto dalam kata sambutannya menyatakan rasa gembiranya atas penghargaan yang diterima oleh masyarakat Desa Pakel. Namun yang terpenting bukan penghargaan itu tetapi wujud kesadaran masyarakat sehingga menerima penghargaan. Hal ini menunjukka bahwa pemikiran masyarakat Desa Pakel telah jauh ke depan dalam rangka menyelamatkan bumi dengan menjaga dan melestarikan hutan. Dalam kesempatan itu diserahkan penghargaan kepada Mukani, salah seorang warga setempat yang berhasil menjadi juara nasional kontes pohon sengon. Juga diserahkan penghargaan desa pelopor pelestari lingkungan, serta kelompok tani "Suka Maju" yang sangat intens dalam memelopori penghijauan kembali hutan. Bupati Trenggalek juga menyerahkan bantuan pohon untuk penanaman kembali lahan yang masih kosong. Masing-masing pohon Jabon, Suren, dan Jati Putih. Acara dilanjutkan dengan peninjauan ke lapangan untuk melihat pohon sengon hasil penanaman Mukani. Juga ditanam secara simbolis sebagai tanda memelopori Gerakan nasional penanaman satu milyar pohon. Acara diakhiri dengan peninjauan peternakan kambing PE. Bupati berharap bahwa kepeloporan masyarakat desa Pakel ini hendaknya terus berkelanjutan dan dapat dicontoh oleh desa-desa lain yang bnerada di sekitar hutan. Dengan demikian kelak hasilnya akan dapat dirasakan bersama dan bahkan hingga anak cucu keturunan kita.(humas/hab) |
Trenggalek : Kholiq Minta Mulyadi Segera Mendaftarkan Diri Ke PKB
Trenggalek (prigibeach.com) - Kian dekat saat Pilkada di Trenggalek, Partai Politik semakin gencar melakukan manuver-manuver politik untuk menjaring calon kandidat Bupati dan Wakil Bupati. Terlebih lagi bagi partai sebesar PKB yang menempatkan wakilnya di DPRD Trenggalek sebanyak 7 Kursi.
Sekalipun PKB sudah menandatangani nota kesepahaman dalam wujud koalisi, namun kubu PKB merasa kurang puas apabila ada calon yang sudah mengantongi rekom dari DPP PDI-P ternyata kemudian tidak mendaftarkan dirinya melalui partai tersebut. Sebagaimana halnya dengan Calon Bupati (Cabup) Trenggalek, Mulyadi yang sebenarnya telah mengantongi surat rekomendasi pencalonan dari DPP PDI-P, ternyata masih diharuskan melamar ke Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) melalui mekanisme konvensi.
Ketua DPC PKB Kabupaten Trenggalek, Kholiq mengatakan, pendaftaran Mulyadi bersama pasangannya menjadi persyaratan mutlak bagi partainya untuk memastikan koalisi dengan PDI-P dalam menghadapi Pilkada di Kabupaten Trenggalek, 2 Juni mendatang.
"Aturan mainnya memang harus seperti itu. PKB tidak mungkin merekomendasikan pasangan calon bila tidak mendaftar ke PKB terlebih dahulu," katanya Sabtu (13/2).
Meskipun persyaratan itu bersifat mengikat, Kholiq berani memastikan rencana koalisi tidak akan berubah. Hal itu karena seluruh proses komunikasi dengan partai peserta koalisi maupun calon yang akan diusung telah dilakukan.
"Bahasa sederhananya, semua itu telah di-setting. Semua sudah direncanakan sejak awal sehingga kami bisa memprediksi bagaimana hasil akhirnya. Hal ini berbeda jika baru sebatas di-testing," kata Kholiq.
Pernyataan Kholik dibenarkan Ketua DPC PDI-P Kabupaten Trenggalek, Akbar Abbas, yang menjadi mitra koalisi PKB. PDIP, baik secara kelembagaan maupun politis, tidak mempersoalkan bila Mulyadi, mantan Bupati Trenggalek periode 2000-2005 itu diharuskan mendaftar secara resmi ke PKB sebagai tanda pinangan.
"Semua itu sudah menjadi komitmen politik antara PDI-P dengan PKB," kata Abbas.
Pendaftaran pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Trenggalek di PKB resmi dibuka mulai 10 Januari hingga 17 Februari mendatang. Setelah itu, pengembalian berkas pendaftaran dijadwalkan akan dilakukan 18-20 Februari. Pasangan calon yang mendaftar nantinya akan diverifikasi oleh DPW PKB Jatim. Verifikasi meliputi uji kelayakan dan kepatutan serta hasil survei yang dilakukan tim independen.(hab)
DPR: Jaminan Kesejahteraan Guru Swasta Masih Rendah
Tegal (prigibeach.com) - Jaminan kesejahteraan guru swasta dan guru honorer selama ini masih relatif rendah sehingga perlu mendapatkan perhatian dari pemerintah, kata anggota Komisi X DPR, Rohmani.
"Selama ini perhatian pemerintah terhadap kesejahteraan guru swasta masih rendah, mereka masih dianggap seperti anak tiri. Padahal dalam Undang-Undang Sisdiknas semua guru baik PNS maupun swasta menjadi ujung tombak pendidikan," katanya di Tegal, Minggu.
Hingga kini, katanya, masih banyak guru honorer yang hanya mendapatkan gaji sekitar Rp200 ribu per bulan padahal mereka harus mencukupi kebutuhan keluarganya.
Ia mengatakan, Komisi II, VIII, dan X DPR akan membahas pengangkatan mereka menjadi pegawai negeri untuk meningkatkan kesejahteraannya.
Jumlah guru honorer yang terdata di Badan Kepegawaian Negara (BKN) sekitar 920 ribu orang.
Angka tersebut, katanya, perlu divalidasi lagi oleh dinas pendidikan di setiap provinsi.
"Validasi harus dilakukan, kami minta dinas pendidikan provinsi untuk memvalidasi data guru dan tenaga honorer," katanya.
Ia mengatakan, rencana pengangkatan tenaga honorer menjadi CPNS masih dalam pembahasan Komisi II, VIII, dan X DPR, Kementerian Pendidikan Nasional, BKN, serta Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara.
Rencananya, katanya, ada dua pendekatan kepada mereka yaitu pendekatan status dan kesejahteraan.
"Pendekatan status diberlakukan kepada guru honorer yang memenuhi persyaratan sebagai CPNS dan pendekatan kesejahteraan diberlakukan bagi yang tidak memenuhi syarat seperti karena usia sudah melebihi batas," katanya.
Ketua Umum Forum Tenaga Honorer Sekolah Negeri Indonesia, Ani Agustina, mengatakan, pemerintah sedang membahas revisi Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 48 Tahun 2005 dan PP Nomor 43 Tahun 2007 Tentang Pengangkatan Tenaga Honorer.
"Namun prinsip pengangkatan tenaga honorer jilid dua ini hendaknya tetap dilakukan dengan menggunakan peraturan sebelumnya," katanya.
Menjelajahi Dasar Samudera dengan "Google Earth"
Selain itu, layanan fitur peta interaktif dunia maya ini juga membantu mereka yang tertarik dengan sejarah Perang Dunia II dengan beragam foto pengeboman kota-kota Eropa.
"Fitur gambar bersejarah itu memberi orang perspektif unik tentang kejadian-kejadian masa lalu dengan memakai teknologi pemetaan terkini," kata Laura Scott dari Google Eropa seperti dilaporkan AFP.
Dengan adanya layanan fitur gambar Perang Dunia II ini, warga dunia dapat semakin memahami sejarah Eropa dengan "cara baru" dan belajar lebih banyak tentang dampak perang terhadap pembangunan kota-kota di Eropa, katanya.
Termasuk dalam layanan baru Google Earth itu adalah foto-foto tentang 35 kota Eropa yang diambil tahun 1943 serta kondisi kota Warsawa yang didera perang tahun 1935 dan 1945.
Para pengguna Google Earth juga dapat langsung melihat perbandingan kondisi kota saat perang dengan kondisinya saat ini.
Foto-foto itu mengingatkan orang pada dampak dahsyat perang terhadap penduduk kota dan kemampuan hebat manusia membangun kembali lingkungan perkotaannya yang hancur, kata Scott.
Bagi para pengunjung Google Earth yang menggemari kehidupan bawah laut, mereka kini dimanjakan dengan tur yang dilengkapi narasi oseanografer ternama "National Geographic", Sylvia Earle.
Mereka juga dimanjakan dengan koleksi video tentang keunikan alam sekitar dan kehidupan binatang laut, seperti paus "humpback".
Berbagai foto dan video kehidupan bawah laut itu disumbangkan para fotografer, naturalis, lembaga pemerintah dan non-pemerintah ke fitur "penjelajahan bawah samudera" yang diluncurkan Google Earth setahun lalu.
(R013/B010)
Trenggalek : Aktivis Garasi Gelar Aksi Dukung SBY
Trenggalek (prigibeach.com) - Ratusan warga Trenggalek yang tergabung dalam Gerakan Rakyat Aman Adil dan Sentosa untuk Indonesia (Garasi), Rabu, menggelar aksi dukungan moral untuk Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Massa yang datang dari berbagai daerah di Kabupaten Trenggalek - Jatim itu bergerak mulai dari depan Kantor DPRD Jalan A. Yani pukul 10.00 WIB, lalu berlanjut menuju Pendapa Kabupaten Jalan Pemuda hingga pukul 13.00 WIB.
Aksi simpatik itu berjalan tertib, meski sempat menutup ruas jalan protokol sepanjang depan gedung DPRD sampai pendapa Kabupaten dan lingkar Aloon-aloon, massa yang mengatas-namakan dirinya sebagai Laskar Pendukung Presiden SBY itu juga melakukan dialog dengan masyarakat dan pengguna jalan setelah sebelumnya meminta maaf atas terganggunya arus lalu lintas di jalur yang mereka lewati.
"Kami hanya ingin menyampaikan keprihatinan atas `dagelan` politik yang ditunjukkan sejumlah politikus di tingkat nasional karena sudah mengarah pada upaya menggembosi legitimasi pemerintahan yang sedang berjalan," kata Bobot, aktivis Garasi.
Saat di depan gedung DPRD Trenggalek, massa yang berorasi menggunakan pengeras suara itu menyampaikan persoalan tindak lanjut rekomendasi yang dikeluarkan Pansus Bank Century.
Mereka merasa khawatir gerakan yang mengarah pada upaya pemakzulan Presiden SBY oleh beberapa kelompok kepentingan, baik di Jakarta maupun sejumlah daerah di Indonesia saat ini bisa berbalik menjadi ancaman disintegrasi bangsa.
Menurut Bobot, berbagai hujatan yang bertujuan mengkritisi 100 hari Pemerintahan SBY-Boediono akhir-akhir ini sudah tidak rasional.
"Kami dengan tegas menolak berbagai upaya yang hanya bertujuan memakzulkan Presiden, Wakil Presiden, dan jajaran kabinetnya. Biarkan pemerintah bekerja dulu dan jangan direcoki. Kasihan, karena pada akhirnya rakyat kecil yang merasakan imbasnya," kata Sugino Pudjo Semito, yang juga aktivis Garasi.
Setelah berorasi di depan gedung Dewan, mereka menyerahkan surat berisi pernyataan sikap dukungan terhadap presiden SBY serta penolakan terhadap berbagai upaya delegitimasi pemerintahan yang syah. Akhirnya massa kemudian bergerak menuju Pendapa Kabupaten Trenggalek, selanjutnya membubarkan diri dengan damai.(hab)
Trenggalek : Jembatan Nglinggis Bahayakan Pelintas
BERTARUH NYAWA: Pengendara motor melewati jembatan Nglinggis yang nyaris patah kemarin.(Ra-Tu)
Trenggalek (prigibeach.com) - Sudah dua tahun ini jembatan di Desa Nglinggis, Kecamatan Tugu, rusak. Jembatan sepanjang sekitar 15 meter ini patah di salah satu bagian. Akibatnya, jembatan sangat rawan dilewati.
Pani, salah satu warga sekitar mengatakan, meski rusak berat, masih banyak warga yang memanfaatkan jembatan tersebut. "Ya, warga dari dusun seberang, sampai ke Desa Duren biasa lewat sini. Kalau tidak ada jalan tapi memutar jauh," ucap Pani.
Jembatan ini usianya memang sudah tua. Terlihat bangunannya, seperti peninggalan zaman Belanda. Warga berharap akan segera ada perbaikan jembatan tersebut. "Kabarnya mau diperbaiki, tapi sampai sekarang kok belum. Tepi sungainya juga terus terkikis. Warga khawatir akan terus menggerus ke rumah mereka," ucap Pani. (tin/her/jpnn)
Satpol PP Menggaruk 21 Pelajar mBolosan
Foto : Wajah-wajah siswa yang terjaring.
Trenggalek (prigibeach.com) - Di saat jam sekolah masih berlangsung, sejak pukul 07.30 hingga 12.00 Senin (1/2), Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Trenggalek bergerak menelusur jalan-jalan untuk melakukan razia. Sasaran pasukan ini adalah para pelajar yang mbolos, yang meninggalkan sekolah pada saat jam pelajaran masih berlangsung.
Tak tanggung-tanggung, mereka menurunkan dua pasukan, masing-masing merazia wilayah kota dan kecamatan datar (Trenggalek, Karangan dan Tugu), satuan lainnya menyusuri wilayah Kecamatan Bendungan. Dalam razia ini mereka berhasil menggaruk sebanyak 21 siswa yang masih berpakaian seragam lengkap.
Selain menggaruk siswa yang mbolosan, Satpol PP ini juga mengincar HP siswa yang ditengarai menyimpan kontent bernuansa pornografi. Kendati demikian, dari sejumlah HP milik siswa yang digaruk tersebut ternyata tidak satu pun yang menyimpan gambar atau video porno.
Menurut Said Usman Kepala Satpol PP Kabupaten Trenggalek, sebagaimana disampaikan oleh Bambang Hermanu, Kasi Kamtib, razia kali ini memang dikhususkan untuk mencari siswa yang mbolosan. Mereka berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan Trenggalek.
"Kami melakukan razia ini bukan sekedar untuk shcok terapy, namun akan kami jadwalkan secara berkala namun tanpa diduga-duga. Ini sebagai wujud kepedulian kami pada pembinaan generasi muda kita," demikian Bambang.
Menurut Wasito Komandan Pasukan Razia Satpol PP, akan datang selain berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan pihaknya juga akan bekerja sama dengan BNN (Badan Narkotika Nasional) untuk tindakan preventif dan penanggulangan peredaran narkoba di kalangan remaja.
Dari 21 siswa yang terjaring, 18 diantaranya adalah dari SMKN 1 Trenggalek, dua orang dari SMAN 1 Pule dan satu orang dari SMAN 2 Trenggalek. Dari SMKN 1 Trenggalek semuanya adalah siswa kelas 12 (kelas tiga). Mereka beralasan, sedang melakukan uji kompetensi di beberapa bengkel. Karena banyaknya siswa yang ngantri, maka sebagian dari mereka memanfaatkan waktu menunggu dengan "mutar-mutar" di kota.
Sementara dua orang yang dari SMAN 1 Pule berargumentasi bahwa siswa kelas II terpaksa pulang karena jam pelajaran kosong. Menurut Agus dan Candra, keduanya bertempat tinggal di Karangan, dekat Jembatan Jajar. Sehingga saat pulang itu, mereka terjaring operasi di Desa Buluagung, Kecamatan Karangan.
Ada tiga siswa yang terjaring sedang asyik bermain bilyard (bola sodok), yakni Fondra dan Akbar (dari SMKN 1 Trenggalek) dan Rangga dari SMAN 2 Trenggalek. Ketika diinterogasi apakah mereka main bilyard dengan taruhan, mereka menjawab tidak, karena baru belajar menyodok bola.
Mereka yang terjaring langsung dimasukkan ke dalam mobil dan diangkut ke Markas Satpol PP Trenggalek untuk didata dan diberikan pembinaan. Selanjutnya, siswa-siswa tersebut diserahkan ke sekolah masing-masing.
Sementara itu, Sunarya, S.Pd., Kasi SMA/SMK Dinas Pendidikan Trenggalek, dalam pembinaannya sebelum siswa dikembalikan ke sekolah masing-masing, menegaskan agar siswa yang terjaring lebih mawas diri dan memperhatikan masa depan hidupnya kelak.
"Kalian harus pandai menghargai waktu, dan bersikap disiplin selagi masih muda. Ingat, orang tua kalian sudah bersusah payah menyekolahkan kalian. Mereka banting tulang memeras kertingat untuk mendanai biaya pendidikan kalian. Apakah tidak terpikir, betapa "nelangsanya" ayah dan ibu kalian, bila mengetahui anak yang digadang-gadang justru enak-enakan membuang waktu di jalan pada saat yang seharusnya mereka mengikuti proses belajar mengajar?" ujarnya antara lain.
Drs. Abu Mansur, Kepala Dinas Pendidikan Trenggalek, melalui Drs. Suwatno, Kabid SMP/SM menyatakan menyambut positif razia yang dilakukan oleh Satpol PP terhadap para siswa yang mbolos tersebut. Bahkan pihaknya siap mendampingi petugas kapan saja dan di mana saja jika diperlukan.
Masyarakat juga sangat mendukung kegiatan operasi siswa "bandel" ini. Mereka sungguh-sungguh menghargai dan mengapresiasi kinerja Satpol PP. Seperti disampaikan oleh Solikan, ayah dari salah seorang siswa yang terjaring.
"Alhamdulillah, saya tadinya tidak tahu kalau anak saya ternyata mau mbolos sekolah. Dengan razia ini saya merasa sangat terbantu," katanya. Para orang tua siswa pada umumnya berharap, agar razia semacam ini dilakukan rutin dan berkesinambungan.(hab)