Trenggalek (prigibeach.com) - Ratusan warga Trenggalek yang tergabung dalam Gerakan Rakyat Aman Adil dan Sentosa untuk Indonesia (Garasi), Rabu, menggelar aksi dukungan moral untuk Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Massa yang datang dari berbagai daerah di Kabupaten Trenggalek - Jatim itu bergerak mulai dari depan Kantor DPRD Jalan A. Yani pukul 10.00 WIB, lalu berlanjut menuju Pendapa Kabupaten Jalan Pemuda hingga pukul 13.00 WIB.
Aksi simpatik itu berjalan tertib, meski sempat menutup ruas jalan protokol sepanjang depan gedung DPRD sampai pendapa Kabupaten dan lingkar Aloon-aloon, massa yang mengatas-namakan dirinya sebagai Laskar Pendukung Presiden SBY itu juga melakukan dialog dengan masyarakat dan pengguna jalan setelah sebelumnya meminta maaf atas terganggunya arus lalu lintas di jalur yang mereka lewati.
"Kami hanya ingin menyampaikan keprihatinan atas `dagelan` politik yang ditunjukkan sejumlah politikus di tingkat nasional karena sudah mengarah pada upaya menggembosi legitimasi pemerintahan yang sedang berjalan," kata Bobot, aktivis Garasi.
Saat di depan gedung DPRD Trenggalek, massa yang berorasi menggunakan pengeras suara itu menyampaikan persoalan tindak lanjut rekomendasi yang dikeluarkan Pansus Bank Century.
Mereka merasa khawatir gerakan yang mengarah pada upaya pemakzulan Presiden SBY oleh beberapa kelompok kepentingan, baik di Jakarta maupun sejumlah daerah di Indonesia saat ini bisa berbalik menjadi ancaman disintegrasi bangsa.
Menurut Bobot, berbagai hujatan yang bertujuan mengkritisi 100 hari Pemerintahan SBY-Boediono akhir-akhir ini sudah tidak rasional.
"Kami dengan tegas menolak berbagai upaya yang hanya bertujuan memakzulkan Presiden, Wakil Presiden, dan jajaran kabinetnya. Biarkan pemerintah bekerja dulu dan jangan direcoki. Kasihan, karena pada akhirnya rakyat kecil yang merasakan imbasnya," kata Sugino Pudjo Semito, yang juga aktivis Garasi.
Setelah berorasi di depan gedung Dewan, mereka menyerahkan surat berisi pernyataan sikap dukungan terhadap presiden SBY serta penolakan terhadap berbagai upaya delegitimasi pemerintahan yang syah. Akhirnya massa kemudian bergerak menuju Pendapa Kabupaten Trenggalek, selanjutnya membubarkan diri dengan damai.(hab)
0 Komentar:
Posting Komentar
Bila Anda suka dengan entry blog ini, sudilah menuliskan komentar di sini.
Terimakasih.