Trenggalek (prigibeach.com) - Sebuah file video format 3GP berdurasi 6 menit 2 detik berjudul: SMP Trenggalek, beredar di Trenggalek, Jawa Timur. File video ini diperankan oleh dua pelajar sekolah menengah pertama. Keduanya nampak sedang beradegan ciuman dengan berbagai gerakan penuh birahi.
Adegan sepasang muda mudi dengan masih mengenakan pakaian lengkap tampak sedang asyik ciuman di sebuah ladang. Tragisnya, adegan itu dilakukan di depan teman yang bahkan merekamnya menggunakan kamera handphone. Kedua ABG tersebut tampak melakukan french kiss dengan berbagai posisi, mulai dari duduk, saling tindih dan berdiri. Tak jarang sesekali mereka saling memegang kemaluan dan organ intim pasangannya.
Meski dilakukan tanpa mengenakan seragam, kedua pemeran video itu diketahui sebagai siswa dan siswi salah satu SMP Negeri di Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur. Menurut beberapa remaja yang memiliki rekaman tersebut, file video ini sudah beredar sejak minggu lalu, dan banyak ditrasfer melalui bluetooth.
"Beberapa counter handphone di kota Trenggalek punya file ini, Mas. Saya dapat dari salah satu counter HP sewaktu mau ngisi lagu MP3," ujar Rohadi, warga Sumberdadi, Kecamatan Trenggalek. "Sudah banyak kok yang punya. Kalau mau cari datang saja ke counter handphone yang melayani service atau isi lagu, biasanya ada disana," tambahnya, Kamis (3/2/2011).
Drs. Catur Winarno, MM, Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Trenggalek ketika dikonfirmasi wartawan situs ini Kamis (3/2), juga membenarkan bahwa 2 sejoli pemeran video tak senonoh itu adalah pelajar sekolahnya. Pemeran perempuan berinisial DK (14), sementara pasangannya adalah GL (15), pelajar dari sekolah yang sama namun beda kelas.
"Itu sebenarnya video lama, Mas, terjadi Oktober 2010 kemarin, saya sudah menindaklanjuti dan mungkin baru sekarang saja beredar di masyarakat. Saya tegaskan, kedua anak yang menjadi pemerannya sudah keluar dari sekolah kami atas permintaan orang tuanya sendiri," terang Catur kepada wartawan yang mengkonfirmasinya melalui sambungan telepon seluler.
Catur juga mengaku sudah melakukan upaya prefentif di sekolahnya, menekan kemungkinan peredaran video tersebut ke anak didik lainnya. Langkah itu dilakukan untuk menghindari kemungkinan munculnya video lain dengan pemeran sesama pelajar.
"Kami juga sudah undang seluruh orang tua wali murid. Intinya kami minta kasus itu dijadikan pelajaran, untuk meningkatkan pengawasan ke anak-anaknya," pungkas Catur.(Haz)
0 Komentar:
Posting Komentar
Bila Anda suka dengan entry blog ini, sudilah menuliskan komentar di sini.
Terimakasih.