> Puncak HAN 2011: 201 Mobil Dengan 2.764 Anak Ikuti Karnaval PAUD | Prigibeach Trenggalek

Puncak HAN 2011: 201 Mobil Dengan 2.764 Anak Ikuti Karnaval PAUD

Bupati dan peara pejabat teras Kabupaten Trenggalek
Trenggalek (prigibeach.com) – Puncak Hari Anak Nasional di Trenggalek, Jawa Timur,  Selasa (14/6), dimeriahkan dengan Pawai “pasukan”  PAUD yang diikuti 13 Kecamatan. Satu kecamatan absen karena kondisi jalan jurusan wilayah ini masih dalam perbaikan, yakni kecamatan Munjungan. Terhitung jumlah peserta pawai ada 201 unit mobil aneka jenis, dengan ribuan anak peserta PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini). Kendaraan tersebut dihiasi pernik-pernik khas daerah dan anak-anak berdandan dengan ciri Nusantara.


Karnaval berpusat di sekitar Lapangan Sumbergedong Trenggalek. Ribuan anak Pendidikan Usia Dini (PAUD) berpakaian adat berkumpul bersama orang tua dan guru pendamping mereka. Dengan menaiki kendaraan yang sudah dihias dengan bermacam-macam tema, mereka terlihat antusias, ceria, bahagia untuk mengikuti serangkain pawai yang akan mengambil finish di halaman  Pendopo Kabupaten Trenggalek.

Pawai tersebut diselenggarakan atas prakarsa Himpunan PAUD Indonesia (Hiimpaudi) bekerja sama dengan Dinas Pendidikan Kabupaten Trenggalek sebagai puncak acara peringatan Hari Anak Nasional di Kabupaten Trenggalek.  Pawai  diberangkatkan oleh Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Trenggalek, Drs. Kusprigianto, MM  yang  diawali  kontingen  dari Kecamatan Watulimo. Dengan mengambil start di depan SDN Sumbergedong, Trenggalek.
     
Setelah  berkeling Kota Trenggalek, peserta  pawai PAUD tersebut disambut oleh Bupati Trenggalek, H. Mulyadi, WR beserta  Ny. Peny Mulyadi di  finish, depan Pendopo Kabupaten Trenggalek. Yang didampingi Sekretaris Daerah Kabupaten Trenggalek, Ir.Cipto Wiyono,M.Si, Kepala Dinas Pendidikan, Drs. Kusprigianto, MM dan kepala SKPD serta pejabat teras lingkup Pemkab.

Peserta pawai tidak kurang dari 2.764 anak dari lembaga PAUD seluruh Kabupaten Trenggalek, mereka berusaha menampilkan kendaraan pawai dengan berbagai tema. Dengan menaiki kendaraan yang sudah dihias menyerupai kapal, Kontingen PAUD dari Kecamatan Watulimo  menunjukkan ciri khas Kecamatan Watulimo yang terkenal sebagai kota wisata bahari. Rupanya PAUD kecamatan Watulimo mengambil tema  kelautan dalam pawai kali ini.

Mereka ceria, bahagia, menatap masa depan
Lain halnya dengan kontingen Kecamatan Bendungan yang mengangkat tema Pertanian. Tak mau kalah dengan kecamatan Watulimo, PAUD Kecamatan Bendungan juga sudah menyiapkan kendaraan pawai yang dihiasi dengan hasil pertanian. Semakin menyemarakkan acara, lembaga PAUD dari Kecamatan Trenggalek menampilkan tema Bhinneka Tunggal Ika. Tema yang diambil berusaha diwujudkan dalam 57 kendaraan yang  sudah dihias menyerupai rumah adat dari beberapa wilayah di Indonesia.
    
Kepala Dinas Pendidikan, Drs. Kusprigianto,MM mengungkapkan bahwa pawai hari ini diadakan sebagai puncak acara dari serangkaian peringatan Hari Anak Nasional  tahun 2010  di Kabupaten Trenggalek. “Sebelumnya, serangkaian acara telah dilakukan dan puncak acaranya adalah hari ini", ungkap Drs. Kusprigianto. Untuk menunjang kreatifitas anak, lanjutnya, serangkaian acara telah digelar yang merupakan kerjasama antara Himpaudi dengan Dinas Pendidikian diantaranya lomba mewarnai dan mendongeng. Khusus untuk pemenang lomba mendongeng akan diikutkan dalam seleksi tingkat Nasional yang akan diselenggarakan 19 Juli mendatang. Sedangkan untuk melihat seberapa jauh wawasan guru PAUD juga telah digelar lomba cerdas cermat antar guru.

Kusprigianto menambahkan, sesuai dengan petunjuk Bupati Trenggalek, pihaknya diminta untuk mengapresiasi dan memberikan perhatian lebih terhadap perkembangan pendidikan anak seusia PAUD. “Anak-anak itu ketika lahir laksana kertas putih yang masih polos dan bersih. Pendidikan karakter dapat diawali dari lembaga PAUD, sehingga ketika mereka menjelang remaja hingga menginjak dewasa, sudah tertanam dasar-dasar karakter yang telah diajarkan saat duduk di PAUD”, katanya.

Selanjutnya, Kusprigianto mengatakan bahwa Dinas Pendidikan akan memperhatikan para tenaga pengajar dan pengelola PAUD di seluruh Kabupaten Trenggalek. “Pemkab akan mencoba mengapresiasi dan memberikan berbagai bentuk kepedulian terhadap guru di PAUD. Umumnya, mereka adalah pendidik yang sungguh-sungguh ikhlas mengabdi, kendati hanya dengan bekal ijazah setara SMA atau Diploma kependidikan, dan bahkan dengan honor yang minim”, ujarnya.(Haz).

0 Komentar:

Posting Komentar

Bila Anda suka dengan entry blog ini, sudilah menuliskan komentar di sini.
Terimakasih.