Trenggalek (prigibeach.com) - Demi keselamatan dan kelancaran perjalanan Jama'ah Calon Haji (JCH), Pemerintah kabupaten Trenggalek menggelar Istigotsah sekaligus pelepasan JCH pada hari Selasa, 26 Oktober 2010 bertempat di Pendopo kabupaten Trenggalek. Hadir dalam acara tersebut, Forum Pimpinan Daerah Trenggalek, Bupati Trenggalek, dan kepala SKPD lingkup Pemkab Trenggalek.
Menurut laporan Kepala Kantor Kementerian Agama Kab. Trenggalek, Drs. Ngudiono, jumlah JCH dari Kabupaten Trenggalek untuk tahun ini adalah 380 orang terdiri dari 190 jama'ah putra dan 190 jama'ah putri. Jumlah jama'ah terbanyak berasal dari Kecamatan Trenggalek yaitu 62 orang dan jumlah paling sedikit dari Kecamatan Dongko sejumlah 6 orang. Sedangkan untuk Kecamatan Pule dan Bendungan untuk tahun ini tidak ada yang berangkat ke Tanah Suci.
Selanjutnya, Drs. Ngudiono juga melaporkan bahwa pada tahun ini peserta tertua berasal dari Desa Masaran Munjungan atas nama Ibu Tumilah dengan usia 91 tahun, dan peserta termuda berasal dari Kec. Trenggalek atas nama Anis Sholihah dengan usia 26 tahun. Pada tahun 2010 ini, pemondokan haji untuk Kabupaten Trenggalek yang masuk kloter 67 berada pada ring 1 dengan jarak 2 km dari Masjidil Haram. Direncanakan pada tanggal 23 Nopember mendatang JCH berangkat bersama-sama dari Pendopo pada pukul 04.30 WIB dan pada pukul 05.40 WIB JCH terbang dari Bandara Juanda, Surabaya.
Bupati Trenggalek, Mulyadi WR dalam sambutannya menyatakan bahwa meningkatnya jumlah JCH menandakan bahwa kesejahteraan masyarakat dan kesadaran akan ibadah haji juga meningkat. Tetapi Dr. Ir. H. Mulyadi WR, MMT menyayangkan atas kosongnya JCH dari Kecamatan Pule dan Bendungan. Oleh karena itu, Bupati Trenggalek memerintahkan kepada Kepala KUA setempat untuk lebih meningkatkan sosialisasi diwilayahnya.
Bupati juga menghimbau para Kepala SKPD yang hadir pada kesempatan tersebut untuk segera mendaftarkan diri sebagai JCH, karena saat ini perlu antri yang cukup lama untuk mendapat panggilan. Sedangkan kepada para jamaah, Mulyadi WR, berpesan agar selama di Tanah Suci selalu menjaga kesehatan karena suhu di sana sangat ekstrim. Disarankan pula kepada para Jama'ah untuk tidak memaksakan diri untuk mencapai hajar aswad, karena yang terpenting adalah memelihara kerukunan selama di sana. Dan kepada petugas, diminta untuk serius mengurusi para Jama'ah. Selain istigotsah, pada kesempatan tersebut juga disampaikan santapan rohani kepada JCH oleh Kepala MUI Tulungagung yang juga Ta'mir Masjid Al-Munawar Tulungagung, Drs. Abu Sofyan.(haz)
0 Komentar:
Posting Komentar
Bila Anda suka dengan entry blog ini, sudilah menuliskan komentar di sini.
Terimakasih.