Giatkan Pengembangan Kapasitas dan Kualitas SDM Pendidikan
Trenggalek, Memo
Selama empat tahun kepemimpinan H. Soeharto Trenggalek menekankan prioritas pembangunan pada sektor kesehatan, ekonomi dan pendidikan. Indikasi keberhasilan ketiga sektor dapat dilihat antara lain dari turunnya angka kematian balita, meningkatnya rata-rata usia hidup dan pemerataan pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin, sedang di sektor ekonomi terbukti Trenggalek bisa mengembangkan agropolitan, pertambangan, industri dan perdagangan, bahkan mampu meraih penghargaan dari Presiden, sebagai Kabupaten yang memiliki ketahanan pangan.
Dalam sektor pendidikan, akhir Tahun Ajaran ini, Trenggalek sudah menuntaskan Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9 Tahun. Rencana program pembangunan sektor ini bukan sekedar slogan, melainkan sikap, tindakan yang didukung kegiatan di semua lini dan aspek kependidikan. Leading sektor pembangunan pendidikan adalah Dinas Pendidikan Kabupaten Trenggalek yang memiliki kewenangan desentralisasi dalam pemberian pelayanan pendidikan dan pembinaan tenaga pengajar serta perumusan kebijakan teknis.
Pembangunan pendidikan bukan hanya mencakup kualitas siswa, guru dan kepala sekolah, tapi juga lingkungan sekolah dan dinas pendidikan. Awal September lalu telah ditandatangani MoU antara Dinas Pendidikan Trenggalek dan Departemen Agama Kabupaten Trenggalek menyangkut program pengembangan kapasitas pendidikan, terkait dengan bantuan dana hibah dari Bank Dunia yang dikucurkan melalui Pemerintah Pusat senilai Rp. 2,5 M. “Dana tersebut akan dialokasikan untuk mengembangkan kapasitas masyarakat, komite, guru,kepala sekolah di lingkungan SD/MI, SMP dan MTs negeri swasta di daerah ini, dalam kurun waktu tiga tahun terhitung sejak sekarang dan akan berakhir pada tahun 2011”, demikian Bupati H. Soeharto saat diwawancarai Memo kemarin.
Pengembangan Kapasitas SDM
Dalam kesempatan terpisah, Drs. Abu Mansur menerangkan bahwa tahun 2009 bantuan dana dari Bank Dunia ini telah diglontorkan sebesar Rp. 900 juta, yang akan dipergunakan untuk membiayai 16 kegiatan includ pembinaan komite sekolah, guru dan kepala sekolah serta staf di lingkungan Dinas Pendidikan. Dengan demikian diharapkan kapasitas dan kapabilitas personil terkait mampu mengeksplorasi diri demi meningkatkan serta mengembangkan pendidikan di Trenggalek. “Walaupun tidak langsung menyentuh anak didik sebagai obyek, namun ketangkasan Kepala Sekolah untuk menangani manajemen dan system evaluasi pendidikan bersama dengan komite sekolah, kemampuan guru dalam penyusunan kurikulum dan kreativitas media pembelajaran, pasti akan berdampak positif bagi siswa dan proses belajar m engajar serta berujung pada keberhasilan pembangunan dunia pendidikan di daerah ini” kata Drs. Abu Mansur.
Di ruang terpisah, Sekretaris Dinas Pendidikan Drs. Ahmadi, MM membeberkan, program ini diharapkan mampu meningkatkan kemampuan atau skill dari semua staf dalam mengelola keuangan dan penyusunan program pendidikan demi menyongsong berbagai tantangan masa depan. Kasi Kurikulum, Drs. Anwaruddin mengatakan, mengacu juklak dan juknisnya penggunaan dana ini untuk mewujudkan lima bidang strategis, yakni transpransi dan akuntabilitas, pengelolaan SDA yang efesien, standarisasi pelayanan pendidikan, sistem pengelolaan manajemen, dan sistem informasi manajemen. “Fokusnya adalah meningkatkan kualitas pendidikan melalui pemaksimalan kapasitas lingkungan pendidikan,” ujarnya.
Drs. Anwaruddin menambahkan bahwa program ini dilaksanakan dalam 24 kegiatan yang disusun estafet, berkesinambungan selama tiga tahun, terutama bertujuan meningkatkan SDM komite, guru, kepala sekolah dan staf dinas pendidikan, tapi tidak menyinggung pembangunan fisik maupun siswa. “Meningkatan pendidikan tidak hanya melalui anak didik dan sarana prasana, tapi juga harus memperbaiki kualitas dan kapasitas SDM yang terlibat dalam menangani kependidikan dan sekolah,” ujarnya. (Haz).
0 Komentar:
Posting Komentar
Bila Anda suka dengan entry blog ini, sudilah menuliskan komentar di sini.
Terimakasih.