> CATUR TROPHY HUT PROKLAMASI RI TAHUN 2009 | Prigibeach Trenggalek

CATUR TROPHY HUT PROKLAMASI RI TAHUN 2009

Foto: Pasangan peserta Kelompok SMA/MA/SMK sedang bertanding(Hamzah)



Trenggalek, Memo

“Cabang olahraga catur merupakan olahraga otak, berpotensi melatih dan memaksimalkan kemampuan pemain untuk berpikir cerdas, sehat, jernih dan meningkatkan ketajaman memori ingatan para pemainnya. Oleh sebab itu, pemerintah berusaha untuk memasyarakatkan cabang ini, mengenalkan catur sejak dini pada generasi muda baik di perkotaan sampai ke pelosok desa”, demikian dokter. H. Sardjono Baskoro, M.Si., Ketua Percasi Trenggalek, dalam kata sambutan mengawali dibukanya Turnamen Catur Piala HUT Proklamasi RI Tahun 2009.

Pertandingan diselenggarakan di Gedung DPD Golkar, Jl. Brigjen Sutran, dengan empat kategori, yakni Kelompok SD/MI, Kelompok SMP/MTs, Kelompok SMA/MA/SMK dan Kelompok Umum. Sejak tahun 2007, Pemerintah Kabupaten Trenggalek, melalui KONI Kabupaten telah mencanangkan untuk memasyarakat Catur di kalangan anak sekolah. Oleh sebab itu, Percasi Trenggalek sejak kepengerusuan dr. H. Sardjono Baskoro, M.Si., senantiasa aktif mengirimkan peserta ke setiap event regional maupun nasional. Tahun ini untuk mengikuti Kejurda PORProv di Surabaya, Trenggalek akan mengirim 6 siswa dari SMP dan SMA.

Turnamen catur kali ini hanya diikuti oleh 60 siswa terdiri dari Kelompok SD/MI= 22, SMP/MTs= 18, dan SMA/MA/SMK = 22 peserta. Pertandingan system Swiss 5 Babak, dimulai Jum’at (7/8). Kejuaraan diambil rangking 1, 2 dan 3 untuk masing-masing kategori, selain piagam dan trophy dari Bupati, pemenang akan diberi uang pembinaan oleh Pemkab. Sementara untuk kategori Umum yang akan dimulai Sabtu (8/8) pukul 19.30 (WIB) di tempat yang sama, belum diketahui jumlah pesertanya, pendaftar baru ada 21 orang. Kejuaraan kategori umum sampai 10-besar, akan diberi hadiah uang, namun yang mendapat piagam dan trophy hanya juara 1, 2 dan 3. Dalam pada itu, banyak official yang mengeluh, diantaranya Susiono, S.Pd. guru dari salah satu SDN yang mengantarkan siswanya, mengatakan bahwa Panitia pertandingan kurang publikasi. “Seandainya ada publikasi yang gencar dan lebih awal, tentu pesertanya akan lebih banyak, Mas”, kata Susiono dan dibenarkan oleh official lain.

“Kami menyadari andaikata terjadi kekurangan, Insyaallah, pada turnamen yang akan datang, kami akan lakukan perbaikan, dan membenahi semuanya. Kami sangat mengharapkan dukungan semua pihak. Percasi membuka pintu kritik yang positif demi kemajuan olahraga catur kita”, kata dr. Sardjono menanggapi keluhan peserta.(Haz)

0 Komentar:

Posting Komentar

Bila Anda suka dengan entry blog ini, sudilah menuliskan komentar di sini.
Terimakasih.