* Kekerasan Oleh Senior di Panti Asuhan Nganjuk
Reporter : Nanang Masyhari
Trenggalek, Memo
Layaknya kekerasan dengan dalih pendidikan yang kerap terjadi di Sekolah Tinggi Pendidikan Dalam Negeri (STPDN), kekerasan yang sama diduga terjadi di UPS Asuhan Anak Nganjuk. Dua penghuni wisma UPS Asuhan Anak Nganjuk yaitu, Ris, 12 dan Bi, 14 nekat kabur, karena tidak tahan. Kasus dugaan kekerasan itupun kini tengah ditangani pihak yang berwajib, setelah kedua orang tua korban melapor pada polisi.
Menurut keterangan Mujianah (38), ibu Ris asal Begandung, Nganjuk mengaku terkejut saat anaknya pulang dengan cara kabur dari panti, pada hari Kamis lalu. "Ris mengaku sedang sakit akibat kekerasan yang dilakukan oleh para seniornya. Lalu, esok harinya saya datang ke panti untuk memberitahu kejadian itu kepada pembina panti," terang Mujianah, Jumat (15/8/2009) siang.
Tidak hanya sampai diditu, Mujianah bersama orang tua korban kekerasan lain memutuskan untuk melapor kepada pihak yang berwajib. Bahkan, Ris langsung dibawa ke rumah sakit untuk menjalani visum. Berdasar keterangan dokter, Ris mengalami luka memar dibagian dalam.
Kejadian yang menimpa Ris, sontak membuat Jumiati, kakak Mujianah khawatir. Lantas, ia mendatangi Bi, putranya ke panti asuhan. Jumiati terkejut setelah anaknya didesak, ternyata mengalami hal serupa. Menurut keterangan Bi, kekerasan itu biasanya dilakukan pada malam hari. Bersama teman-temannya, Bi dikumpulkan oleh para senior di belakang gedung panti, lalu mereka dipukuli. Saat dipukul itu, korban disuruh untuk menutup mata.
Terpisah, Kapolsek Nganjuk AKP I. H Joedo saat dikonfirmasi mengatakan, pihaknya baru sebatas menerima laporan singkat dari keluarga pelapor.“Kasus ini tengah ditangani di Unit PPA," kata AKP I. H Joedo. (nng/Haz)
0 Komentar:
Posting Komentar
Bila Anda suka dengan entry blog ini, sudilah menuliskan komentar di sini.
Terimakasih.