Klojen-Surya- Arca dan benda-benda purbakala lain yang ada di hotel-hotel di Kota Malang ternyata merupakan titipan. Ini dilakukan karena Museum Empu Purwa milik Pemkot Malang tak mampu lagi menampung dan merawat benda-benda purbakala itu.
Wali Kota Malang, Drs Peni Suparto MAP, mengungkapkan ini ketika ditemui Surya di Balai Kota, Kamis (29/10). ”Selain itu untuk perawatan benda-benda purbakala itu butuh anggaran yang besar,” kata Peni.
Ditanya berapa besar anggaran untuk perawatan benda purbakala di Kota Malang, Peni mengaku tak hapal. ”Ya, sebesar anggaran untuk Museum Empu Purwa itu. Soal berapa besarnya, kalau sudah menyangkut angka saya tak hapal,” papar Peni.
Diungkapkan Peni, penitipan benda purbakala di hotel-hotel itu sangat efektif untuk menjaga kelestarian. Sebab, di tempat itu benda-benda purbakala benar-benar terawat. ”Kami sudah memantau dan melihat langsung benda-benda yang dititipkan di hotel benar-benar terawat. Kalau sampai tidak dirawat pasti akan kami tarik,” jelas Peni.
Ditambahkan Peni, penitipan itu ada nota kesepahamnnya, sehingga sewaktu-waktu dibutuhkan arca maupun benda purbakala itu dapat ditarik.
Terkait pemeliharaan situs-situs purbakala, termasuk situs Dinoyo yang baru saja ditemukan, menurut Peni masalah itu sudah masuk ke ranah tugas Badan Pelestarian Peninggalan Purbakala Trowulan. Namun, pemeliharaan dan perawatan situs itu biasanya sulit karena berbagai kendala. Di antaranya, lahan tempat ditemukan situs itu sudah menjadi hak milik.
Peni mencontohkan Candi Badut yang kini berimpitan dengan permukiman. Padahal, beberapa tahun lalu candi itu masih jauh dari pemukiman penduduk. ”Ini sulit dihindari dan untuk membebaskan lahan situs itu jelas membutuhkan ganti rugi yang sangat besar,” ungkap Peni.(ekn)
0 Komentar:
Posting Komentar
Bila Anda suka dengan entry blog ini, sudilah menuliskan komentar di sini.
Terimakasih.