Pontianak, BNP2TKI (29/10)
Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TkI) merespon penilaian buruknya model rekrutmen dan penempatan TKI, dengan mempersiapkan program dan prosedur untuk lebih meningatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) Calon TKI yang akan bekerja ke luar negeri. Program-program tersebut digodok dalam Rapat Kerja Teknis (Rakernis) Penempatan BNP2TKI, yang diselenggarakan di Pontianak, Kalimantan Barat 29 – 31 Oktober.
“Kita bisa menerima penilaian bahwa masalah utama seringnya TKI menjadi korban penganiayaan, penyikasaan, dan pelecehan seksual hingga perkosaan ada di dalam negeri, yaitu mulai dari proses rekrutmen calon TKI pelatihan hingga proses penempatan. Inilah yang akan kita perbaiki,” kata Deputi Bidang Penempatan BNP2TKI Ade Adam Nuh dalam pembukaan Rakernas Penempatan BNP2TKI di Pontianak , Kalbar, Kamis (29/10) malam.
Ade meminta jajaran BNP2TKI untuk mengimbangi langkah pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Wakil Presiden Boediono, yang menempatankan pengiriman TKI ke luar negeri sebagai salah satu upaya menguangi tingkat pengangguran di tanah air, sebagai salah satu target utama Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) II.
Meski masalah TKI dinilai sangat complicated, di antaranya karena adanya perbedaan persepsi di antara para pemangku kepentingan (stake holders) dalam penempatan TKI, Deputi Bidang Penempatan BNP2TKI Ade Adam Nuh meminta jajaran BNP2TKI untuk bersama-sama dengan instansi-instansi pemerintah lainnya menghilangkan sumbatan (bottleneck) dalam masalah mengurangi pengangguran di tanah air, dengan memberdayakan penempatan TKI ke luar negeri.
“Soal perbedaan persepsi yang selama ini menimbulkan kesan adanya dualisme dalam pelayanan TKI, mudah-mudahan dalam waktu dekat bisa diselesaikan karena adanya iklim yang lebih kondusif dan cooperative yang diberikan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Menakertrans) Muhaimin Iskandar, yang baru dilantik menggantian Erman Suparno,” katanya.
TKI Formal
Ade Adam Nuh optimistis ke depan BNP2TKI akan mendapatkan peran dan kesempatan yang lebih luas dalam mengelola manajemen TKI. Karena itu, ia meminta jajaran BNP2TKI dan para Kepala Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI) di seluruh tanah, untuk memiliki semangat yang sama mewujudan pencapaian target penempatan dan perlindungan TKI di luar negeri.
Secara khusus Ade Adam Nuh mengajak semua Kepala BP3TKI untuk lebih memfokuskan perhatiannya pada penempatan TKI formal Jika pada tahun 2008 lalu, proporsi penempatan TKI formal denga TKI informal masih antara 40% : 60%, ia berharap tahun 2009 ini proporsi tersebut bisa bergeser hingga mencapai angka 50% : 50%, dan tahun depan menjadi 55% : 45%.
“Kita jangan masa bodoh dengan target-target itu. Mari kita bergerak bersama mewujudkan target tersebut. Jangan khawatir soal anggaran, asal rencana kerja realistis, percayalah anggaran pasti bisa diperoleh,” ujarnya.
Rakernis Penempatan BNP2TI yang berlangsung di Hotel Mercure, Pontianak itu, diikuti pejabat eselon II BNP2TKI dan para Kepala BP3TKI se Indonesia. Rakernis direncanakan akan ditutup Sabtu (31/10) pagi oleh Kepala BNP2TKI Moh. Jumhur Hidayat.(e)
0 Komentar:
Posting Komentar
Bila Anda suka dengan entry blog ini, sudilah menuliskan komentar di sini.
Terimakasih.