> Panwas Kota Kediri Semprit Pimpinan NU | Prigibeach Trenggalek

Panwas Kota Kediri Semprit Pimpinan NU

Reporter : Nanang Masyhari

Panitia Pengawas Pemilihan Umum (Panwaslu) Presiden Kota Kediri menegur pimpinan Nahdatul Ulama (NU) KH. Wildan Mukoladon. Pasalnya, tokoh masyarakat asal Kecamatan Pesantren, Kediri itu menggelar kampanye terselubung di sebuah tempat ibadah, masjid.

Menurut keterangan Ketua Panwaslu Kota Kediri Dian Novia Saka, KH Wildan Mukoladon mengajak para warga untuk memilih salah satu pasangan calon yaitu, Capres Jusuf Kalla-Cawapres Wiranto dalam acara peresmian bangunan Masjid Baitul Makmur, di Kecamatan Pesantren.

"Kami telah memintai keterangan sejumlah saksi terkait pelaksanaan acara peresmian masjid yang semestinya dihadiri oleh Wakil Gubernur Saifulloh Yusuf, yang mana dalam sambutannya KH Wildan Mukoladon, melakukan kampanye dengan kata-kata berupa ajakan. Oleh karena itu besok, kita akan panggil yang bersangkutan untuk kita mintai klarifikasi," ujar Dina Novia Saka, ditemui di Kantor KPU Kota Kediri, Selasa (30/62009) siang.

Kegiatan itu berlangsung pada hari Jumat (26/6/2009) sekitar pukul 19.00 WIB. Sementara warga yang datang dari para pengurus NU Kecamatan Pesantren, dan warga setempat. Ajakan untuk memilih JK-WIN itu disampaikan oleh KH Wildan, pada sambutannya.

Dikonfirmasi secara terpisah melalui ponselnya, KH Wildan Mukoladon membantah jika sambutannya itu disebut kampanye. "Iya memang saya mengajak warga NU untuk memilik JK-WIN, tapi bukan kampanye. Itu hanya sebuah arahan, karena calon yang kita tunjuk tersebut memiliki kesamaan idielogi," ujar KH Wildan Mukoladon.

KH Wildan Mukoladon mengatakan bahwa ajakan untuk memilih JK-WIN itu disampaikan pada akhir sambutannya, yang berada di pelataran pentas. "Saya hanya mengatakan, sebentar lagi Pilpres digelar, mari kita gunakan hak pilih kita. Dan kita mengatakan bahwa JK memiliki kesamaan idielogi, yaitu sama orang NU. Dan itu berada di luar masjid," papar KH Wildan.

Ditanya tentang rencana panggilan Panwas untuk klarifikasi besok, KH Wildan Mukoladon mengaku telah siap. "Benar, saya telah diberi surat pemberitahuan. Dan besok, saya akan menjelaskan yang sebenarnya kepada panwas," pungkasnya. (nng)

0 Komentar:

Posting Komentar

Bila Anda suka dengan entry blog ini, sudilah menuliskan komentar di sini.
Terimakasih.