Atribut yang ditertibkan SatPol-PP karena merusak lingkungan( Hamzah)
Trenggalek Memo
Sejak di lakukan penertiban atribut capres-cawapres oleh KPUD Trenggalek bersama Panwas dan SatPol-PP kemarin Jum’at ( 26/06) di sepanjang jalan protokol ,Sukarno-Hatta ke utara Panglima Sudirman berakhir di A yani depan Gedung DPRD , justru jalan antar kota antar propinsi yang di serang bendera ,spanduk hingga menambah kotor pemandangan kota .
Seperti terlihat di jalan Trenggalek –Ponorogo persisnya di jalan Mayjen Sungkono pas dijembatan Kali Ngantru , pengguna jalan disuguhi tampilan kurang menyedapkan mata ,tatkala taman bunga yang ada pada stren kali di padati dengan spanduk SBY-Budiono , padahal tempat tersebut merupakan fasilitas umum. “ Harusnya mereka yang masang itu pengertian , tamannya jadi tidak indah “ Ujar Heri ( 39) warga di lingkungan tersebut. Hal itu masih menurut Joko sapaan pemuda tanggung tersebut malah kurang mendapat simpati dari masyarakat . “Capresnya berarti tidak mencintai lingkungan hidup” ujarnya ketus.
Menurut Khusnu Roviq Ketua Divisi Pokja Kampanye KPUD Trenggalek beberapa waktu yang lalu mengakui dari hasil penertiban atribut di jalan protokol sesuai UU serta hasil kesepakatan antar TIM Sukses , ternyata SBY-Budiono melanggar dengan rekor tertinggi 91 buah atribut besar dan kecil , sedangkan JK-Win atribut yang di garuk 57 buah dan Mega-Prabowo tidak ada sama sekali. “ Kita tidak terlalu muluk-muluk pasang atribut , sosialisasi dalam bentuk yang lain masih banyak “ kata Martono sekretaris Tim Mega-Pro.
Dalam kesempatan yang lain Ketua Panwas Sunarno membantah bila jajarannya hanya diam melihat kondisi lapangan itu. Alasan yang mendasar karena tidak ada kewenangan sendiri dalam menindak . Pejabat Panwas dari latar belakang kalangan pendidikan ini mengakui keterbatasan ini ,tetapi siap untuk menindaklanjuti keluhan masyarakat tersebut. ( Haz)
Seperti terlihat di jalan Trenggalek –Ponorogo persisnya di jalan Mayjen Sungkono pas dijembatan Kali Ngantru , pengguna jalan disuguhi tampilan kurang menyedapkan mata ,tatkala taman bunga yang ada pada stren kali di padati dengan spanduk SBY-Budiono , padahal tempat tersebut merupakan fasilitas umum. “ Harusnya mereka yang masang itu pengertian , tamannya jadi tidak indah “ Ujar Heri ( 39) warga di lingkungan tersebut. Hal itu masih menurut Joko sapaan pemuda tanggung tersebut malah kurang mendapat simpati dari masyarakat . “Capresnya berarti tidak mencintai lingkungan hidup” ujarnya ketus.
Menurut Khusnu Roviq Ketua Divisi Pokja Kampanye KPUD Trenggalek beberapa waktu yang lalu mengakui dari hasil penertiban atribut di jalan protokol sesuai UU serta hasil kesepakatan antar TIM Sukses , ternyata SBY-Budiono melanggar dengan rekor tertinggi 91 buah atribut besar dan kecil , sedangkan JK-Win atribut yang di garuk 57 buah dan Mega-Prabowo tidak ada sama sekali. “ Kita tidak terlalu muluk-muluk pasang atribut , sosialisasi dalam bentuk yang lain masih banyak “ kata Martono sekretaris Tim Mega-Pro.
Dalam kesempatan yang lain Ketua Panwas Sunarno membantah bila jajarannya hanya diam melihat kondisi lapangan itu. Alasan yang mendasar karena tidak ada kewenangan sendiri dalam menindak . Pejabat Panwas dari latar belakang kalangan pendidikan ini mengakui keterbatasan ini ,tetapi siap untuk menindaklanjuti keluhan masyarakat tersebut. ( Haz)
0 Komentar:
Posting Komentar
Bila Anda suka dengan entry blog ini, sudilah menuliskan komentar di sini.
Terimakasih.