Kediri, PrigiBeach
Berniat mencari pekerjaan di Surabaya, Poniran (21), pemuda asal Dusun Genengan, Desa Kawedanan, Kecamatan Gorang-Gareng, Kabupaten Madiun, malah masuk bui. Poniran tertangkap warga ketika berusaha melakukan aksi perampokan di rumah MUnip (61), di Desa Nambangan, Desa Mekikis, Kecamatan Purwoasri, Kabupaten Kediri, Kamis (1/10/2009).
Meski Poniran sempat menjelaskan jika perbuatannya dilakukan secara terpaksa, karena kehabisan uang ongkos perjalanan, namun warga tidak peduli. Sebelum diseret beramai-ramai ke POlsek Purwoasri, Poniran sempat digebuki warga hingga babak belur.
Sementara itu, meski Munip tidak kehilangan harta benda, namun korban harus dilarikan ke rumah sakit. Munip terluka pada beberapa bagian tubuhnya yaitu, punggung, pelipis dan pipi akibat sabatan pisau Poniran. Pisau yang diperoleh pelaku dari dapur korban ini, kini diamankan Polsek Purwoasri sebagai barang bukti.
Kapolsek Purwoasri AKP Sartono mengatakan, poniran (pelaku, red) tengah menjalani pemeriksaan secara intensif di ruang reskrim. "Petugas tengah mengintrogasi pelaku. Sementara korban, kini menjalani perawatan di rumah sakit setempat," terang AKP Sartana, mantan Kapolsek Ngancar.
Data yang diperoleh beritajatim.com, aksi perampokan itu bermula saat korban diturunkan dari kereta api (KA) di Stasiun Kertosono karena tidak dapat menunjukkan tiketnya. "Uang saya hanya Rp 50 ribu, Rp 20 ribu untuk naik angkutan sampai Stasiun, dan Rp 30 ribu untuk bayar setiap ada pemeriksaan di stasiun kecil. Saya diturunkan di Stasiun Kertosono karena tidak bisa membayar," aku Poniran.
Turun di Stasiun Kertosono, kemudian Poniran berjalan kaki, berniat ada tumpangan ke Surabaya. Tiba di depan rumah Munip, cerita Poniran, tiba-tiba muncul niatan untuk mengambil sesuatu dari ruang itu. Lantas, Poniran naik pagar rumah korban, lalu masuk melalui atap dapur.
Kebetulan saat itu Munip, pemilik rumah hendak pergi buang air kecil ke kamar mandi. KOrban terkejut melihat Poniran berdiri di dapur. SOntak, korban menjerit keras. Namun, pelaku yang panik langsung mengambil pisau yang tergetelak di meja. "Karena saya bingung, saya berusaha menyerang korban dengan pisau,"imbuh Poniran.
Dalam keadaan terdesak dan dengan sisa kekuatan yang dimiliki, korban berusaha melawan pelaku, sambil terus meminta tolong. Teriakan korban terdengar oleh Irwan (31), anaknya. Irwan terbangun, dan shok melihat ayahnya bersimbah darah dalam pegangan pelaku. Nampaknya, suara gaduh di rumah korban, terdengar para tetangganya.
Pelaku semakin panik, ketika warga berdatangan ke rumah Munip. Sampai akhirnya pelaku berhasil ditangkap, dan digebuki warga secara beramai-ramai. Puas memukuli pelaku, akhirnya warga menyerahkan ke Polsek Purwoasri, agar diproses secara hukum yang berlaku. (nng/PB)
0 Komentar:
Posting Komentar
Bila Anda suka dengan entry blog ini, sudilah menuliskan komentar di sini.
Terimakasih.