> Skenario Anggodo & Eks Jamintel Kriminalisasikan KPK | Prigibeach Trenggalek

Skenario Anggodo & Eks Jamintel Kriminalisasikan KPK


Skenario Anggodo & Eks Jamintel Kriminalisasikan KPK

Nama mantan Jamintel Kejaksaan Agung Wisnu Subroto diseret-seret sebagai master mind dalam kriminalisasi KPK. Rekaman telepon percakapan Wisnu dan adik buron KPK Anggoro Widjojo, Anggodo Widjojo jadi bukti.

Dalam isi rekaman yang terjadi pada Juli-Agustus 2009 itu, nama Wisnu beberapa kali disebut, oleh orang yang diduga sebagai Anggodo dan rekannya. Bukan hanya itu saja, Wisnu juga melakukan kontak langsung dengan Anggodo.

Kontak langsung Anggodo dengan Wisnu terjadi pada 29 Juli 2009. Anggodo yang menghubungi langsung telepon seluler Wisnu.

"Sekarang saya sudah nyuruh Irwan (jaksa Irwan di Jamintel), Kosasih (pengacara Anggodo). Aku juga jangan terlalu maju, nanti kelihatan di situ," kata suara yang mirip Wisnu.

Percakapan itu dilakukan dalam konteks bagaimana membuat pelaporan dan kronologis beberapa orang termasuk Ari Muladi dan Anggodo seolah-olah ada proses penyuapan dan uang masuk ke pimpinan KPK. Seperti proses percakapan berikut antara Anggodo dan Wisnu.

"Kalau kita ikutin kan berarti saya juga ngaku Irwan kan. Cuma kalo dia nutupin bahwa dia yang perintah...Perintahnya Antasari suruh ngaku ke Candra itu nggak ngaku. Trus sopo sing ngaku?" terang suara orang mirip Anggodo.

Mendapat pertanyaan ini, suara mirip Wisnu pun menjawab, agar soal pengakuan adanya penyerahan uang, diakui oleh Anggodo dan Ari Muladi.
"Ya you sama si Ari" jelas suara Wisnu.

Kemudian pada percakapan 30 Juli 2009, giliran Wisnu yang menghubungi Anggodo. Dalam percakapan itu, rencana untuk melakukan kriminalisasi KPK makin dimatangkan.

"Saya sudah telepon Kosasih supaya diclearkan, tekhnisnya dia yang ke situ-situ. Pokoknya yang kunci-kuncinya itu sudah saya omong dengan Kosasih, kalau tidak ada lagi...nyampe, ya nggak bisa kasus ini gitu," terang suara mirip Wisnu.

Saat itu Wisnu memberikan penjelasan kepada Anggodo mengenai lokasi-lokasi di mana penyerahan uang dilakukan. Juga bagaimana proses kasus berjalan.

Selain itu juga ada percakapan telepon Anggodo dengan seseorang rekannya mengenai pemberian mobil Mercedes tipe E 280.

"Setahu saya kamu yang sodorin Pak Wisnu, kalau nggak kenapa dia ganti," terang suara seseorang yang disebut sebagai Anggodo.

Mobil untuk Wisnu sebelumnya tipe E 200, tapi sesuai percakapan Anggodo dengan rekannya, Wisnu meminta ganti mobil.

Terkait adanya percakapan ini, dalam wawancara dengan detikcom, Senin (26/10/2009), baik Wisnu maupun kubu Anggodo membantah adanya percakapan ini.(dtc)

0 Komentar:

Posting Komentar

Bila Anda suka dengan entry blog ini, sudilah menuliskan komentar di sini.
Terimakasih.