Blitar, PrigiBeach.com
Kasus hukum yang membelit dua pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) non aktif, Chandra M Hamzah dan Bibid Samad Rianto bagia bola panas yang terus bergulir. Di Blitar, puluhan aktivis yang mengatas namakan Komite Rakyat Pemberantas Korupsi (KRPK) mendesak Presiden dan Wakil Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Boediono mundur dari jabatannya.
Tuntutan itu dianggap sebagai konsekuensi atas runtuhnya lembaga Komisi Pembrantasan Korupsi (KPK), yang kini berseteru dengan Polri. "Ini merupakan kriminalisasi. Kalau KPK hancur, SBY-Boediono harus mundur. SBY-Boediono harus bertanggung jawab atas ditahannya Canda dan Bibit, "teriak MochTriyanto, koordinator aksi dalam orasinya, Senin (2/11/2009) siang
Dalam aksi yang digelar di depan kantor DPRD Jl A Yani Kota Blitar itu, selain membentangkan poster, massa juga membagi-bagikan pita hitam sebagai tanda berkabung. Bahkan, massa juga meminta kepada presiden untuk menonaktifkan pejabat yang namanya disebut dalam transkrip rekaman yang diduga sebagai upaya kriminalisasi KPK tersebut.
Lebih lanjut dijelaskan Triyanto, jika aksi ini berlangsung secara serentak bersama berbagai
daerah lain.(ary)
0 Komentar:
Posting Komentar
Bila Anda suka dengan entry blog ini, sudilah menuliskan komentar di sini.
Terimakasih.