LAMONGAN, KOMPAS.com — Bupati Lamongan, Masfuk, Jumat (6/11), mengatakan, di Lamongan kini sedang dibangun tiga pelabuhan besar selain Lamongan Integratdes Shorebase yang sudah beroperasi.
Ketiga pelabuhan yang akan segera selesai itu adalah pelabuhan Rakyat Sedayulawas, Pelabuhan Samudera Brondong, dan pelabuhan untuk angkutan sungai, danau, dan penyeberangan.
Pelabuhan Sedayulawas dibangun dengan dana APBN sebesar Rp 22,98 miliar. Pelabuhan Sedayulawas dipersiapkan menjadi pelabuhan khusus (pelsus) kapal niaga (barang) antarpulau. Adapun status pelabuhan nusantara, Brondong, ditingkatkan menjadi pelabuhan samudra. Tahun ini, pembangunan dermaga Pelabuhan Samudera Brondong diharapkan sudah selesai, dengan anggaran sebesar Rp 29,426 miliar.
Adapun pelabuhan angkutan sungai, danau, dan penyeberangan (ASDP) yang dibangun sejak 2005 ditargetkan sudah operasional pada tahun 2010. Total anggaran pembangunan ASDP Rp 170 miliar merupakan hasil sharing APBN, APBD Pemerintah Provinsi Jawa Timur, dan APBD Kabupaten Lamongan.
"Tiga proyek tersebut diharapkan bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat Lamongan," kata Masfuk.
Pembangunan tiga proyek pembangunan tiga pelabuhan itu menjadi bahan studi banding Pemerintah Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, dan DPRD Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Rombongan dari Kabupaten Kendal dipimpin langsung oleh Bupati Kendal Siti Nurmarkesi. Kunjungan DPRD Kabupaten Bekasi dipimpin Ketua DPRD Bekasi Mustakim.
Ketua DPRD Bekasi Mustakim menyatakan bahwa Kabupaten Bekasi saat ini sedang mengumpulkan bahan untuk pembuatan peraturan daerah (perda) terkait pembangunan pelabuhan. "Kami berharap mendapat masukan dari Kabupaten Lamongan," ujarnya.
Bupati Kendal Siti Nurmarkesi mengatakan, Kendal sudah sejak lama memiliki embrio pembangunan pelabuhan. Rencana pembangunan pelabuhan di Kendal sudah ada sejak 2003. Sampai saat ini, embrio pelabuhan di Kendal belum bisa dioperasionalkan, sementara Kabupaten Lamongan sudah memiliki sejumlah pelabuhan.
Menurut Siti, Kendal memiliki potensi pada industri kecil batik dan pakaian bordir. Pemkab Kendal mewajibkan 123.500 pegawainya memakai pakaian bordir setiap Jumat. Omzet pengusaha bordir meningkat pesat dengan kebijakan tersebut.
"Sepanjang jalan di Kendal kini dikuasai Lamongan. Semua warung yang ada di sepanjang jalan itu, kalau tidak menyediakan Pecel Lamongan, ya Soto Lamongan," ujarnya bercanda.
Lamongan Bangun Tiga Pelabuhan Besar
Laporan wartawan KOMPAS Adi Sucipto
0 Komentar:
Posting Komentar
Bila Anda suka dengan entry blog ini, sudilah menuliskan komentar di sini.
Terimakasih.