Kediri, PrigiBeach.com
Pimpinan KPK nonaktif Bibit Samad Rianto merayakan ultah ke- 64 hari ini, di saat sidang MK tentang uji materi UU KPK berlangsung. Namun, salah satu koleganya mengatakan Bibit tidak menyaksikan jalannya sidang yang disiarkan langsung oleh beberapa stasiun televisi ini.
"Sepertinya tidak, dia sedang dalam keadaan istirahat," ujar rekan Bibit seperti diungkapkan pada Detikcom, Budi Prakoso, usai menjenguk koleganya di Rutan Mako Brimob, Jl Akses UI, Depok, Selasa (3/11/2009).
Banyak rekan dan kolega Bibit yang datang mengunjunginya di rutan. Salah satunya Budi, yang mengaku sebagai rekan Bibit dari pihak swasta. Namun tidak jelas pihak swasta yang dimaksud.
Lebih lanjut Budi mengatakan dirinya hanya menjenguk dan mengucapkan selamat ulang tahun bagi purnawirawan Polri berpangkat bintang dua ini.
"Saya menjenguk dan membawa sesuatu. Hanya mengucapkan selamat ulang tahun saja, tidak ada pesan apa-apa," kata dia.
- Keluarga di Kediri Minta Bibit Samad Dibebaskan
Di rumah No 15 A Jl Suparjan Mangun Wijaya, Kelurahan Sukorame, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri, bekas tempat tinggal kedua orang tua Bibit, almarhum Samad dan Ny Tukul, Sutirah nama lengkap Triah menceritakan panjang lebar tentang kisah Bibid. Tirah juga sempat menunjukkan foto-foto Bibid sejak kecil, sampai dewasa, bahkan setelah ia menjabat sebagai perwira tinggi polisi.
Di mata para keluarga itu, Bibit dikenal jujur dan sederhana. Bibit juga tidak pernah melakukan perbuatan melanggar hukum sejak kecil. “Kami berteman satu kelas sebelum
menjadi saudara,” kata Sutirah, kepada PrigiBeach.com. Menurut cerita Sutirah, Bibit hanya mengunjungi tanah kelahirannya untuk berziarah ke makam orang tuanya.
Kepada polisi, keluarga berharap agar segera membebaskan Bibit dari penjara. Selain itu, mereka juga berharap dukungan dari masyarakat untuk terus menyuarakan
pembebasan Bibit dan Chandra.
Sementara itu, dituturkan Sutirah, jika adik Bibit, Samini dan Sakur sengaja pergi ke Jakarta semata-mata demi untuk memberikan dukungan terhadap kakaknya. Selain itu, mereka juga mengkhawatirkan kesehatan Bibit yang selama ini menderita sakit Jantung dan Diabetes. "Keluarga sangat kesehatan Bibit, ia sudah lama kena serangan jantung dan diabetes, semoga selalu diberi kekuatan," sahut Suparno.
- Bibit Putra Kota Tahu Lahir Serba Sederhana
Perseteruan antara KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) dan Polri terus berlanjut. Pro dan kontra terkait penahanan dua pucuk pimpinan KPK non aktif Chandra Hamzah & Bibit Samad Riyanto memunculkan aksi-aksi demontrasi di sejumlah daerah.
Tak terkecuali respon yang ditimbulkan oleh masyarakat di Kota Kediri, tempat kelahiran mantan Kapolda Jawa Timur Irjen (Purn) Dr. Bibid Samad Rianto, MM ini. Kemarin, kalangan lawyer yang tergabung dalam Persatuan Advokat Indonesia (Peradi) mendesak Polri mengabulkan penangguhan penahanan kedua pimpinan KPK ini.
Hari ini, Selasa (3/11/2009) siang saat PrigiBeach.com mendatangi warga di Jl Suparjan Mangun Wijaya, Kelurahan Sukorame, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri juga mengaku prihatin atas nasib yang dialami Bibit. "Semoga mas Bibit segera dibebaskan, dan diberi kelancaran dalam menghadapi kasusnya," ujar Mutiara, warga Sekorame mengaku mengetahui kasus Bibit dari siaran TV
Lebih lanjut dituturkan Mutiara, jika Bibit adalah anak pertama dari enam bersaudara pasangan almarhum Samad dengan Ny Tukul. Bibit dan keluarganya tinggal di rumah No 15 A, yang kini ditempati pasangan suami-istri Suparno dengan Tirah, sepupu Bibit. Namun sayang, ketika beritajatim.com mendatangi rumah berpagar biru itu tengah tertutup rapat.
"Pak Suparno sedang di rumah sakit, karena anaknya tengah sakit. Tapi, saya tidak tahu dirawat di rumah sakit mana," sahut Sutini, tetangga Suparno. Di rumah bercat putih itu, juga terdapat sebuah Mushola bernama As-Shomad, berada di samping rumah. Kabarnya, Mushola itu dibangun oleh ayah Bibit yaitu almarhum Samad
Menurut keterangan Sutini, ketika kecil Bibit lebih sering tinggal bersama Ny Semi, bibinya di Waung, Mojoroto. "SD dan SMP nya disini, tapi SMA nya kurang tahu. Kebiasaanya kalau belajar di kamar mandi," terang Sutini, menceritakan. Namun tidak banyak cerita yang ditangkap warga seputar kehidupan Bibit, karena ia ikut orang tuanya ke Jakarta.
"Ya, dulu sih, sering ke Pasar Bandar bersama orang tuanya, karena ibunya penjahit," imbuh Sutini. Sementara itu, di depan rumah Suparno adalah rumah Samini, yang tak lain adik Bibit. Lagi-lagi, saat berusaha ditemui, baik Samini dan suaminya Sakur sedang tidak ada di rumah.
Samini yang juga kepala sekolah SD ini, tadi pagi berangkat ke Jakarta bersama Sakur, yang juga seorang guru SMA. Jadi, rumah bercat biru itu juga tertutup rapat, dan terkunci."Tadi pagi mereka pergi ke Jakarta, mungkin memberi dukungan kepada Bibit," cerita Sutini.
Sementara itu, lima adik Bibit tinggal di beberapa daerah. Seperti, Amin di wilayah Kecamatan Kandat, Kabupaten Kediri, Agus di Jombang, dan Tutik di Pare, sedangkan Maskuri sudah meninggal dunia.(ary)
0 Komentar:
Posting Komentar
Bila Anda suka dengan entry blog ini, sudilah menuliskan komentar di sini.
Terimakasih.